2

45.3K 427 26
                                    

" Loh Bella ? Ini masih pukul tujuh malam kenapa sudah pulang. " Ruby menatap Bella yang baru saja masuk ke rumah. Wajah Bella terlihat sedikit pucat tak seperti biasanya.

" Aku izin pulang duluan karna tidak enak badan Bu. " Bella menghampiri Ibu nya yang tengah duduk di ruang keluarga.

" Baiklah ibu buatkan coklat panas. " Ruby meletakan kaleng soda yang ia pegang dan pergi ke dapur.

" Ya tuhan. " Bella menghela nafas panjang. Ia masih syok dengan ingatan tadi siang, setiap detiknya masih tercetak jelas di ingatannya, pekerjaannya terganggu akibat ia terlalu sering melamun dan akhirnya ia memutuskan untuk izin sakit ke managernya.

Bella sangat ingat ketika gadis yang merangkak itu bernama Angela, merangkak dengan pinggulnya bergerak kesana kemari dengan ekor abu abu yang menghias. Tepat saat Angela berhenti di depan Bella ia duduk dengan posisi yang persis seperti kucing terlihat seperti sangat terlatih.

" Seperti yang tuanku katakan kumohon nona sentuh payudaraku, atau kau ingin melakukan hal lebih aku akan menerimanya nona. Aku sudah seharian bermain dengan tuanku nona jadi kumohon sentuh dan aku akan beristirahat, tapi jika kau tidak mau akupun tak masalah. " perkataan Angela masih terngiang di telinga Bella.

Yang membuat Bella makin kehilangan kata katanya adalah ketika Angela merangkak dikaki Bella layaknya kucing meminta di elus punggungnya. Dan di detik Angela mengeong saat itu juga Bella berlari keluar Mansion dengan cepat tanpa menoleh kebelakang.

" Bella ! Astaga kau melamun, aku sudah memanggilmu tiga kali. Ini coklat panasmu, minumlah dan segara istirahat." Ruby dudu di sebelah Bella dan fokus mengganti channel televisinya mencari acara bagus.

" Bu, aku ingin bertanya. " Ujar Bella sambil meyesap coklat panas itu.
" Tanya kan saja Bella, tumben sekali kau meminta izin dulu. "
" Menurut ibu apa wajar dengan 'kasar' unutuk mendapat kepuasan ? "
" Bella apa kau habis menonton fifty shades of Grey atau semacamnya ? Ini pertama kali kau bertanya mengenai hal yang seperti ini. " Ruby yang awalnya fokus dengan televisi kini menatap lekat anaknya.

" Ya semacam itulah. " Bella bukan menonton film dia bahkan menonton langsung.

" Menurut ibu, itu tidak salah karna hal seperti itu ada batasan tertentu dan aturan aturan tertentu yang membuat orang yang melakukan itu tidak celaka. Dan tergantung fetish mereka masing masing, ahh aku tau apa pacarmu mengajakmu bermain seperti Mr. Grey dan kamu Mrs Grey ?? " Ruby tertawa, karna ia tau betul anaknya tidak mau melakukan hal seperti itu.

" Ck, aku tidak punya pacar bu. Apa maksud ibu dengan batasan dan aturan itu ? Kenapa sangat rumit, bukannya perempuan dan laki laki bersetubuh dan keduanya sampai puncak itu adalah hal yang mudah kenapa yang ini malah rumit. " Bella memang memiliki pengetahuan yang sedikit tentang duni seperti ini.

" Ibu bukan profesional yang bisa menjelaskan ini secara lengkap, ibu hanya menjelaskan hanya sesuai pengalaman ibu. Sebelum ibu mengandungmu ibu pernah mendapat klien seorang dominant, ia menjelaskan 'keunikan'' dirinya dan dia menanyakan hal hal yang tdak ibu sukai selagi berhubungan dan apa fetish ibu, dia juga menanyakan ibu bisa menahan sakit kira kira berapa persen. Dia juga bertanya jika ia melakukan beberapa hal saat berhubungan ibu akan bisa terima atau tidak dengan catatan persenan ketahanan ibu dengan rasa sakit. " Jelas Ruby.

Ia tersenyum, untuk pertama kalinya anaknya menanyakan pendapatnya, hubungan mereka memang tidak terlalu bagus namun mereka masih mengobrol walau beberapa kalimat, tidak seperti saat ini meeka nampak seperti ibu dan anak yang bahagia.

" Ah aku mengerti, tapi bagaimana jika si laki laki itu kasar melebihi batas yang ibu bilang ? Bukankah itu sama saja dengan abusive ? "

" Tidak, dia memberikan ibu semacam safeword saat dia melakukan nya berlebihan Milk untuk mengurangi intensitas Coffe untuk stop total. "

Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]Where stories live. Discover now