7

25.4K 309 17
                                    

Bella mengigiti kuku jarinya dengan gelisah ia terlambat di hari kelulusannya. Sebetulnya ia sudah berada di dekat gerbang sekolahnya namun macet yang menyebabkan Ubernya tidak bisa bergerak masuk. Sekarang sudah pukul 09.00 sudah masuk ke sesi upacara penyambutan siswa lulus. Bella harap Namanya belum di panggil ke atas panggung untuk menerima ijazahnya.

" Nona sepertinya akan lama jika menunggu hingga masuk gerbang karna acara kelulusan ini membuat banyak mobil yang mengantri masuk. " Ujar supir Uber itu.

" Baiklah ini uangnya, terimakasih. " Bella menyerahkan beberapa lembar uang dan membuka pintu mobil dan langsung berlari masuk ke dalam gerbang.

Sampai di depan aula Bella mengeluarkan kartu identitasnya dengan nafas yang sangat terengah engah. Tanpa menunggu lama pintu terbuka ia segera melipir mencari tempat yang masih kosong sepertinya namanya belum di panggil karna kepala sekolah masih memberikan kata sambutan.

Bella duduk di barisan paling belakang ia mengatur nafasnya yang masih terengah engah untung saja ia langsung menggunakan pakaian kelulusannya karna jika ia harus ke toilet mengganti baju itu membutuhkan waktu yang lama lagi.

" Baik, itulah ucapan selamat dari kepala sekolah untuk siswa dan siswi yang lulus tahun ini. Acara selanjutnya adalah pembagian ijazah, bagi yang Namanya di panggil harap maju kedepan. " Sang pembawa acara mulai membacakan nama para siswa satu persatu.

Bella melihat sekelilingnya dan ia baru menyadari satu hal ada banyak kursi yang mengelilingi pada peserta kelulusan yang berada di tengah tengah aula. Banyak mata yang memandang bangga dan terharu pada barisan siswa lulus. Jepretan kamera dari para orang tua yang datang menambah riuh suasana saat pemanggilan nama peserta didik.

" Bukan hal yang mengejutkan aku hanya sendirian tanpa ada orang tua. " Bisik Bella pada dirinya sendiri.

" ARABELLA ELOISE THOMSON "

Bella berjalan sedikit terburu buru ke arah panggung, ia sangat gugup apalagi dengan suasana yang jadi tidak seriuh sebelumnya. ia mengambil nafas Panjang dan langsung menghembuskannya perlahan dan mulai memasuki panggung dengan senyum yang menghias wajahnya.

" Selamat ya nak. " Kepala sekolah tersenyum dan menyerahkan gulungan ijazah serta menepuk pelan bahu Bella.

Bella turun dari panggung dan ia ingin Kembali ke tempat duduknya tadi namun sebuah tangan menahan langkahnya yang membuat Bella otomatis menoleh. Seorang pria botak berbaju hitam dan berkacamata hitam itu menatap lurus ke arah Bella, Bella mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman pria botak itu namun hasilnya nihil.

Pria itu menarik Bella ke luar aula melalui pintu samping, kini mereka tengah berada di Lorong yang cukup sepi. Pria itu melepaskan genggamannya dan mengetikkan sesuatu di ponselnya.

" Maaf ya saya tidak mengenal anda, sebaiknya anda pergi atau saya akan teriak minta tolong. " Bella menatap tajam pria itu yang masih dengan ekspresi datarnya.

" Tuan memberikan ini kepada nona, dan saya di tugaskan untuk mengantar nona ke Tuan sekarang. " Pria itu menjulurkan sebuah kotak coklat yang indah di hiasi pita coklat dengan warna senada.

" Tuan ? siapa maksudmu ? " Bella enggan menerima sesuatu dari sembarangan orang.

" Tuan ? siapa maksudmu ? " Bella enggan menerima sesuatu dari sembarangan orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]Where stories live. Discover now