8 (GxG)

18.2K 145 7
                                    

Kay menatap lift dengan penuh amarah dan cemburu, ia seharusnya sudah pergi dari kantor Max namun kini Kay duduk di lobi dengan tangan kanannya yang menggenggam erat atau bahkan meremas majalah bisnis yang sedaritadi ia pegang. Ia sangat kesal karna untuk pertama kali Kayla di campakkan, biasanya dirinyalah yang membuat dua patner Max pergi saat ia datang namun sekarang keadaannya berbalik.

" Lift itu tidak akan bergeser kemanapun walau kau memelototinya seperti itu. "

" Kak Angela ? aku tidak sadar kau ada di sini dan sedang apa kau di sini ? Daddy sibuk dengan mainan barunya. "

Angela tersenyum kecil dan duduk di samping Kay. Ia tau betul jika gadis ini di penuhi rasa cemburu, gadis yang biasanya di nomor satukan kini merasa terbuang adalah tontonan yang menarik bagi Angela. Angela menyandarkan punggungnya ke sofa dan melepas earphonenya dan membuka majalah yang memang tersedia di meja.

Angela adalah patner pertama Max seorang perempuan yang penuh dengan ambisi dan teka teki, ia bisa menjadi rubah yang licik jika Max perlukan. Angela salah satu model milik perusahaan Max yang wajahnya kini ada di media apapun, ia adalah anjing setia milik Max.

" Tuan menyuruhku kemari untuk menemanimu hingga besok siang. " Angela masih tetap fokus membaca majalah yang ia pegang. Max memang menyuruh dirinya untuk Bersama Kay karna seperti yang Angela tau, Kay adalah gadis yang posesif dan dapat melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian yang dia mau.

" Aku mau menunggu jalang itu keluar dari lift, Daddy pasti akan memanggilku setelah itu kak. " Kay menggertakkan giginya menahan amarah.

" Kau pasti tau jika Tuan tidak akan bermain secepat itu, jadi ayo Kembali ke apartmen mu. " Angela menghela nafas dan membalikan halaman yang telah ia baca.

Kondisi Lobi saat ini cukup ramai lalu lalang pegawai yang sibuk dengan kegiatannya masing masing namun tidak ada satupun yang berani mendekati mereka berdua atau bahkan ikut campur urusan mereka. Karna bagi para pegawai di perusahaan milik Max sudah menjadi rahasia umum jika gadis gadis itu milik bosnya dan sangat amat dilarang untuk berinteraksi dengan mereka kecuali sepengetahuan Max.

" Apa yang daddy liat dari gadis yang membosankan itu, aku tidak mau pulang kak kau pergi duluan saja. "

BRAK.

Suasana lobi mendadak hening semua langkah pegawai mendadak terhenti dan mencari sumber suara, saat mengetahui darimana sumber suara itu para pegawai terburu buru melanjutkan aktifitas mereka masing masing seolah tidak mendengarkan apapun barusan.

" Tuan menyuruhku untuk membawamu pulang dengan cara apapun dan membuatmu tidak berkeliaran hingga besok siang. Menurutlah karna aku tidak mau membawa paksa dirimu dari sini Kay. " Setelah membanting majalah yang ia pegang ke meja, Angela mencengkram kedua pipi Kay dan menatapnya tajam.

Kay menurut dan mengangguk pasrah, ini bukan pertama kalinya Kay melihat Angela dengan mode sadisnya seperti ini namun tetap saja hal tadi membuatnya kaget. Tangan Kay di pegang erat oleh Angela lalu menuntunnya keluar dari lobi menuju basement. Untuk terakhir kalinya Kay menoleh ke arah lift berharap Max menghampirinya, namun harapan itu hanya menjadi angan angannya saja karna tidak terjadi apapun.

🍑🍑🍑

Minicooper melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi membelah jalanan yang cukup sepi siang itu. Kay menghela nafas dengan kesal karna ia mau tidak mau menurut pada Angela. Apapun yang di katakan Angela itu adalah hal yang di sampaikan oleh daddynya, bagaimana Kay bisa menolak perintah daddynya. Ia sebenarnya sama sekali tidak mempermasalahkan daddynya yang memiliki beberapa Wanita lain yang menghangatkan ranjangnya, namun kali ini sangat berbeda ia merasa posisi nya terancam.

Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang