3

39.8K 311 2
                                    


Bella memijat pelipisnya ia berharap sedang di dalam mimpi dan pria gila yang menatapnya juga hilang juga. Semua perkataan pria gila itu nampak tidak masuk akal sama sekali bagi Bella.

" Astaga tuhan benar benar pagi yang buruk. Hei tuan yang bahkan aku sendiri tidak tau namanya, kau ingin menjadikanku mainan seperti gadis tempo hari ? Sepertinya kepalamu terbentur. Aku tidak akan menyerahkan diriku ke orang asing. " Bella sangat kesal tapi di sisi lain ia sangat takut, cara pria itu menatap Bella seolah ia ingin menelan Bella hidup hidup.

" Baiklah ini kesalahanku yang terlalu terburu buru sampai lupa untuk berkenalan. Perkenalkan namaku Maxilian Emery, panggil saja aku Max." Max mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Yang Bella lihat dari pria ini adalah manusia setengah iblis dan setengah dewa, wajahnya yang rupawan sangat bertolak belakang dengan sifat yang ia tunjukan. Mau tak mau Bella menyambut tangan Max yang telah terulur.

" Sesuai dugaan, tanganmu sangat lembut. " Ujar Max sambil mencium punggung tangan Bella.

" Hei !! Berhentilah bersikap seperti om om mata keranjang. " Bella dengan cepat menarik tangannya.

Max hanya terkekeh kecil, ini bukan pertama kalinya ia berhadapan dengan targetnya yang awal mulanya bersikap galak seperti Bella. Bella menatap Max yang malah menyesap kopi yag ia pesan dan menyuapkan roti hangat ke dirinya sendiri. Bella sudah menggerutu bahkan mengutuk pria ini dalam hati. Ia mengetuk ngetukan jarinya ke meja ia sudah sangat bosan duduk tanpa melakukan apapun.

" Apa aku akan di bayar jika menunggumu menikmati sarapanmu ? Aku sudah bilang pekerjaanku menumpuk jika tidak memenuhi target hari ini ada denda yang harus di bayar. " Sebenarnya Bella hanya menggerutu tanpa niat berbicara seperti itu langsung kepada Max, namun entah sebuah keberuntungan atau kesialanMax mendengar apa yang Bella katakan.

Bella melihat Max membisikan sesuatu kepada bodyguard nya yang kemudian di jawab dengan anggukan. Pikiran Bella sudah was was apa ia akan di sekap lalu di buang ke laut karna bertindak tidak sopan kepada Max, atau pikiran pikiran buruk lainnya. Namun pikirannya buyar ketika ponselnya bergetar, sebuah notifikasi masuk ternyata dari bank.

Bella yakin ini adalah tagihan listrik dan tagihan pajak mobil tua ayahnya yang belum dapat ia lunasi. Namun matanya terbelalak melihat ada sebuah transfer masuk kedalam akun bank nya sebesar $7.000 atau sekitar 105 juta rupiah.

" Itu bayaranmu untuk menemani aku yang sedang sarapan. " Ucap Max dengan santai. Bella hanya melongo dan menatap Max santai mentransfer dirinya yang bukan siapa siapanya dengan nominalnya sama dengan gajinya 2 tahun ke depan.

" Hei hei tuan kaya raya, aku memang butuh uang tapi tidak dengan cara seperti ini. Aku akan mentransfer kembali uangmu, hei tunggu dulu ! Bagaimana kamu tau nomor rekeningku ?? "

" Sudah ku katakan aku tau segalanya tentangmu Bella. Uang itu aku berikan karna kamu menemaniku makan, tidak ada hal buruk dengan itu kan ? Baiklah aku sudah selesai makan terimakasih telah menemaniku. " Max meninggalkan Bella yang masih duduk termenung menatap layar handphone nya.

" Dan aku akan kembali satu minggu lagi untuk mendapatkan jawaban atas permintaanku tadi, aku bisa memberimu 10x lipat yang kuberikan, jadi aku harap kamu memikirkan baik baik baby girl. " Ucap Max sebelum ia benar benar keluar toko.

🐰🐰🐰

Di malam harinya Bella sibuk menatap layar macbook nya mencari cari artikel seputar BDSM. Ia tergiur dengan nominal uang yang di berikan Max namun di sisi lain hati kecilnya masih tidak dapat menerima apa yang ia alami. Sudah satu jam lamanya Bella menyelami artikel hingga ia sudah sedikit paham konsep dasar BDSM itu, seperti kata ibunya, hubungan BDSM harus di landasi dengan kepercayaan dan mau sama mau, tidak boleh ada unsur pemaksaan di dalamnya.

Bella juga baru mengetahui jika BDSM bukan sekedar bersetubuh sambil memukul/mengkasari pasangannya agar keduanya dapat mencapai puncak. Ada beberapa permainan BDSM yang menarik baginya.

" Sebenarnya bukan hal yang begitu buruk jika aku menerima tawarannya, namun pria itu adalah orang asing gila yang melakukan hal gila dan kebetulan juga dia sangat tampan. Oh ayolah Bella jika aku menerima tawarannya maka sama saja aku seperti ibu bukan ? Jalang yang menjajakan dirinya ke pria pria asing setiap malam. " Lagi lagi Bella menemui jalan buntu dan belum memutuskan apa dia akan mengiyakan atau menolak.

Bella kemudian membaca mengenai Poly dan mono dalam hubungan BDSM ini, ternyata pasangan alter dapat bersama dengan 1 atau 2 atau bahkan lebih pasangan lainnya, atau pasangan alter hanya dapat bersama satu sama lain tanpa mencari pasangan alter lainnya.

Lagi lagi sesuai kesepakatan awal, kenapa hubungan ini yang awalnya kukira sepele ternyata begitu kompleks dan sangat menjujung kenyamanan serta keamanan pasangannya satu sama lain.

" Bella !! Apa maksudnya ini, kamu mengirimi ku uang sebesar ini. Apa kau berjudi di kasino atau kau menang lotre ? " Ruby masuk ke dalam kamar Bella yang membuat gadis itu refleks menutup macbooknya, ia tidak ingin ibunya melihat apa yang ia cari.

" Ketuk pintu dulu bu !! Terima saja uang itu, dan kau tidak perlu menjajakan tubuhmu itu. Berdiam dirilah di rumah sebulan seperti perempuan terhomat. " ucap Bella, ia tahu betul ucapannya itu kemungkinan besar membuat ibunya sakit hati namun ia tidak peduli, semenjak ibunya menjadi pekerja seks Bella tidak pernah menanggap ibunya lagi.

" Bella jawab ibu !! Kau tidak melakukan hal aneh kan untuk mendapatkan uang ? " Ruby berdiri terpaku di ambang pintu.

" Hal aneh ? Maksud ibu menjadi pelacur seperti ibu ? Aku tidak melakukan itu. Kau terima saja uang itu dan berhentilah bekerja, jika keserakahanmu akan uang belum cukup silakan lakukan sesuka hatimu. Silakan keluar dari kamarku, aku ingin tidur. " Ucap Bella.

" Baiklah aku akan keluar, good night Bella ibu harap kau mendapatkan mimpi indah. " Ruby lumayan shock dengan perkataan Bella, ia tahu betul Bella membenci dirinya karna pekerjaannya.

Baru beberapa langkah Ruby berjalan keluar kamar tubuhnya limbung dan tubuhnya merosot kebawah. Ruby terbatuk batuk sambil menutup mulutnya dan mencoba berdiri walau hasilnya nihil.

" Ibu apa kau tidak apa apa ? " awalnya Bella ingin mengabaikan ibunya, ia tau tabiat ibunya nya yang bisa saja berpura pura sakit agar mendapat perhatiannya.

" Ibu tidak apa apa, Bella sebaiknya tidur. Maaf sudah menganggu. " Ucap Ruby sambil terbatuk batuk.

" Ibu kau bedarah ! " Bella kemudian berlari ke arah ibunya dan menelepon 911

🐰🐰🐰

Hello !! Im back setelah semedi di goa 🤣 sorry klo up nya lama + sedikit karna udah rada ga mood ngetik karna sibu kuliah ♥️

Update next chapter pass vote ⭐ nya udah 150 an dan followers akun author di wattpad udah 1k lebih ya.. jangan baca doang tapi ga vote/follow akun author 🤗♥️

 jangan baca doang tapi ga vote/follow akun author 🤗♥️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa baca + vote ⭐ cerita author yang ini yaa ♥️

Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]Where stories live. Discover now