11

940 49 19
                                    

Happy reading!!
Have a nice day Mooskyy🤍

***

Jam istirahat telah tiba pertanda bahwa semua siswa boleh mengistirahatkan otaknya sejenak entah dengan mengisi perut mereka ataupun hal lainnya. Sama halnya yang dilakukan oleh ketiga gadis cantik yang kini sudah duduk manis di bangku kantin dengan makan yang berada di hadapan mereka. Siapa lagi kalau bukan Jingga, Disha, dan Vio. 

Jangan tanyakan keberadaan Lia karena gadis itu sedang memenuhi panggilan kakak kelasnya yang sejak tadi pagi hingga saat ini mengusik dirinya. Untungnya gadis itu lagi malas berdebatan, jika tidak sudah dipastikan gadis itu tidak akan mau.

Azka menatap gadis di hadapannya ini dengan tatapan yang tajam seakan ingin memakan gadis itu, sedangkan yang di tatap hanya menelan ludahnya kasar tak kuat menerima tatapan cowok di hadapannya ini.

"Cantik." gumam cowok itu seusai menatap gadis di hadapannya ini cukup lama.

"Mundurin muka lo." ujar Lia seraya berdehem menghilangkan rasa canggungnya.

"Ck, mundur tolol!" bukannya mundur Azka semakin mengapitkan jarak antara keduanya membuat Lia kesal sendiri.

"Oke, pulang sekolah ikut gue." ujar Azka kemudian memundurkan wajahnya lalu menatap ke arah lain.

"Gue dijemput." balas Lia seadanya.

"Gue usir." 

"HAH? UDAH SINTING YA LO?!" pekik Lia terkejut dan heran dengan cara berpikir cowok di hadapannya ini.

"Jangan lupa lo punya utang sama gue." sentak cowok itu.

"Berapaan sih? sebut aja gue bayar."

"Gue gak butuh duit lo!"

"Lah katanya utang gue bany-"

"Gak semua pakai uang."

"Lah terus mau lo apa?" ujar Lia yang mulai frustasi.

"Kerjain semua tugas sekolah gue di apart." ujar Azka dengan wajah yang datar, ingin rasanya Lia mencabik wajah cowok itu.

"Kalau lo nolak, gue perpanjang waktu lo jadi babu gue jadi 2 minggu."

"Shit!" umpat Lia.

"Enak banget hidup lo-"

"Lo tinggal jawab Iya atau enggak." potong Azka dengan santainya.

"Arghhh, setan lo!" frustasi Lia.

"Gimana?"

"Mau atau-"

"Hm."

"Hm apa?"

"Gue mau, puas lo?" tantang Lia membuat cowok itu melebarkan senyumnya. Shit! senyumnya bikin oleng, huwaa maa pengen bungkus! Lia berkata dalam hati.

 ***

Wajah kesal, perasaan yang dongkol serta mood yang hancur membuat Lia tidak berminat untuk memakan makanan yang sudah di belikan teman-temannya untuk gadis itu. Sepulang dari rooftoop gadis itu langsung menyusuli sahabat-sahabatnya di kantin.

Melihat raut wajah Lia yang tak bersahabat menimbulkan tanda tanya pada ketiga gadis yang kini berada tepat dihadapan Lia.

"Kenapa lo?" tanya Vio memecahkan keheningan di antara mereka. Sedangkan yang di tanya hanya diam tak berkutik.

"Dih, udah kena virus Azka lo?" pertanyaan Vio membuat gadis itu mengangkatkan satu alisnya pertanda ia tak paham.

"Diam dan cuek ciri khas kak Azka." sambar Jingga antusias.

"Oh." balas Lia.

"Lo kenapa anjing? punya masalah cerita." kesal Disha yang tak suka dengan perubahan sifat Lia.

"Gak paapa, cuman lagi mager aja." jawab Lia membuat ketiga sahabatnya hanya ber oh-ria.

"Makan Dischelia Molly-"

"Lo mau? ambil aja gue gak lapar." potong Lia, mendengar itu dengan cepat Lia Disha menyambar Bakso milik Lia. Lihatlah laknat sekali bukan? yang ditawarkan Jingga tapi yang melahapnya Disha, karena kesal Jingga pun mengeluarkan semua sumpah serapahnya pada sahabatnya yang satu ini namun, tak diindahkan oleh Disha.

"Siapa cepat dia dapat." ujar Disha berniat dengan tampang tengilnya.

"Maklumin aja Jing, dia kan bapet." ujar Lia yang tak di mengerti oleh ketiganya.

"Apa tuh?" tanya Jingga.

"Babi ngepet." mendengar itu Jingga dan Vio langsung terbahak ditambah lagi dengan raut wajah Disha yang tampak kusut kesal dengan ucapan Lia.

"Jiakhh, bhahahah!" tawa Jingga merasa puas seraya menabok pundak Vio yang berada di sampingnya. Vio yang tadinya ikut terbahak kini mulai hentikan tawanya akibat pukulan yang di berikan Jingga, kemudian gadis itu menolah ke arah Jingga dengan tatapan malasnya.

"Udah?" tanya Vio ketika Jingga memberhentikan tawanya. Merasakan aura Vio yang tak bersahabat membuat Jingga kikuk sendiri kemudian gadis itu terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Hehe, maaf." 

Gerombolan lelaki yang baru saja menyelesaikan makannya kini bangkit berdiri untuk kembali ke kelas, para lelaki itu sengaja melewati meja Lia agar bisa melihati keempat cewek famous di sekolah ini. Iya Lia dkk merupakan salah satu kelompok cewek famous di sekolah ini karena memiliki wajah yang cantik apalagi Lia gadis yang memiliki kepintaran di atas rata-rata itu selalu menjadi pusat perhatian sekolah.

Lain halnya dengan Jibran cowok itu kini tengah mendekati Jingga selaku gebetannya. "Nanti malam kita makan malam bareng ya." bisiknya pada Jingga kemudian berlalu menyusuli para sahabatnya yang kini mulai menjauh, mendandak pipi gadis itu bersemu. Membuat para sahabatnya yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya dengan malas.

 Membuat para sahabatnya yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Bersambung.

______________________________

Sebelum ke sebelah, Absen dulu yuk yang udah baca part ini!🥳

A Z K A L I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang