[4] | candy inside bottle

41 6 1
                                    

kau menyukainya? aku bisa memberikan sesuatu seperti itu lagi, aku akan memberi lebih banyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kau menyukainya? aku bisa memberikan sesuatu seperti itu lagi, aku akan memberi lebih banyak.

──

Beberapa hari sudah berlalu, tapi tidak ada yang nampak peduli dengan berjalannya waktu. Sun Ah tidak menunjukan banyak ketertarikannya pada apapun sejak bangun, kecuali, sebuah botol kaca berisi permen yang dibelikan oleh Yohan. Yohan membelinya karena berpikir Sun Ah mungkin akan menyukainya. Ternyata keputusannya membeli botol berisi permen itu pilihan yang tepat saat Sun Ah hanya tertarik pada benda itu.

Botol kaca berisi permen berbagai warna dan rasa itu menjadi satu-satunya benda milik Jung Sun Ah di rumah itu.

Ada sedikit kelegaan di pikiran Yohan setiap kali melihat Sun Ah memeluk botol kaca itu bersamanya.

Hampir sebulan sejak bangun dari komanya, Sun Ah masih pendiam. Sesuatu mengusik benak Yohan, mempertanyakan kenapa Sun Ah tidak bicara saat sudah jelas ada sebuah pertanyaan yang akan ditanyakan tersirat dari matanya ketika Yohan menatap mata bulat itu. Bukan karena itu pertanyaan yang sulit, tapi sesuatu yang tersirat dari jawaban untuk pertanyaan itu terlalu rumit untuk sekedar dikeluarkan dari benak Yohan. Ia ragu, hanya ragu yang berlebih.

Saat Sun Ah menerima botol itu, ia tidak merasakan apapun. Tapi bibirnya berucap terima kasih. Kehampaan yang tercipta, hanya karena sebuah kata bernama keraguan. Yohan ingin menghapusnya, tapi tidak bisa semudah mengeluarkan suara.

"Kau menyukainya?"

Sun Ah menoleh ketika Yohan bertanya padanya tentang botol kaca berisi permen yang Sun Ah peluk sendari tadi. Sun Ah tersenyum, hanya tersenyum, dan itu tipis sekali.

Yohan tidak perlu jawaban, Sun Ah menyukainya. Yohan senang, entah mengapa. Melihat wanita itu tersenyum, membuat Yohan menginginkan lebih. Lebih banyak hal yang bisa membuat senyum itu bertahan. Ia ingin Sun Ah bicara, seperti dahulu, karena yang berdiri di depannya ini seolah bukan seseorang dari masa lalu.

"Aku bisa membelikan lebih banyak."

Botol itu penuh ketika di berikan, dan Yohan bisa melihat sesuatu yang nampak seperti binar di mata wanita itu. Walau semakin lama, isinya semakin kosong. Dan ketika benar-benar kosong, Sun Ah tidak lagi memegangnya.

Ada satu lagi yang mengusik benak Yohan karena Sun Ah tidak pernah bicara. Jaehee, Sun Ah tidak pernah bertanya tentangnya. Keduanya cukup, atau bahkan sangat dekat karena Yohan selalu melihat wanita itu berada di dekat Sun Ah setiap saat. Bahkan ketika kematian K yang membuat Yohan kembali meragukan perasaannya.

Apa ini sejenis simpati atau rasa kasihan?

Yohan tidak yakin ia punya itu. Ia tidak pernah terlihat mengasihani seseorang selama ini. Entah apakah ini memiliki kasus berbeda, yang jelas Yohan hanya merasa lega.

Keduanya tinggal di tempat yang tak ada satupun orang mengenal mereka. Walau Yohan tidak perlu mencemaskan apa-apa, rasa khawatir itu tidak mau pergi. Setiap ia pergi keluar, terkadang ketika kembali, Sun Ah tidak ada di tempat tidurnya. Membuat Yohan dengan sedikit panik mencari ke seluruh rumah dan menemukan wanita itu berada di dekat jendela yang letaknya paling ujung lorong di lantai dua. Ketika menatap Sun Ah dari jauh, perasaan aneh selalu menghinggapi Yohan.

Dia masih hidup, ada di depanku, tapi rasanya seolah tidak nyata.

Sun Ah berjalan di sekitar mansion itu tanpa alas kaki, membuatnya benar-benar hidup seperti jiwa tersesat yang tidak menemukan kemana dan dimana raganya berada. Ia mengenakan pakaian milik Yohan yang tidak pernah diganti, membuat Yohan sedikit merasa bersalah.

Tapi Yohan suka, ia senang melihat Sun Ah memakai kemeja miliknya. Memeluk botol kaca berisi permen dengan tangan tertutup lengan baju yang panjang dan lebarnya melebihi tangan wanita itu. Manis, semanis permen yang ada dalam botol kaca.

Tetap seperti itu, kumohon.

──

Noted :

Lagi-lagi chapter yang pendek. Bahkan ini lebih pendek dari chapter terakhir yang aku tulis. Dan isinya masih perang batin pada orang yang sama, hanya Kang Yohan. Wattpad kadang menjengkelkan, ya?

tertanda
Joonhyuk wife
©annanyous

it's okay, you're alive ── 𝘍𝘪𝘯𝘪𝘴𝘩Where stories live. Discover now