[12] maybe, happy ending

80 5 0
                                    

Hiduplah bersamaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hiduplah bersamaku. Bernafaslah bersamaku sampai akhir.

──

Sun Ah melangkah menuju pintu di halaman belakang yang terbentang luas. Ketika membukanya, ada keraguan yang kembali menghinggapi. Ia tidak siap, bahkan ketika tidak ada siapa-siapa disana.

Dunia membencinya.

Perasaan itu hinggap kembali, kali ini kakinya bergerak membawa tubuhnya mundur sedikit demi sedikit hingga jaraknya dan Yohan yang sendari tadi berdiri di belakang nyaris bertabrakan.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan."

Suara Yohan menghentikannya. Sun Ah menoleh dan mendapati pria itu tersenyum tipis kearahnya. Yohan melangkah mendekat, mengelus pelan rambut hitam yang sedikit memanjang milik wanita itu. Meneliti setiap hal dari wajah sang pemilik mata bulat yang menatapnya ragu. Yohan menghela nafas.

"Aku disini, di belakangmu."

Tapi Sun Ah hanya diam karena ketakutannya masih diambang batas.

Tanpa pikir panjang, Yohan menggendongnya. Ia menyelipkan tangannya diantara bawah lutut wanita itu, serta yang lainnya di belakang leher Sun Ah. Mengangkat tubuh wanita itu ala bridal di kedya lengan kokohnya. Gerakan itu membuat Sun Ah tidak mengalihkan pandangannya pada wajah Yohan. Lantas Yohan melangkah menuju luar, membawa wanita itu bersamanya.

Perlahan, Sun Ah dapat merasakan udara yang entah mengapa asing. Udara luar yang lama tidak ia rasakan karena berlama-lama dalam tidur panjang dan ilusi dunianya. Udara luar yang sangat segar, sangat berbeda, dan familiar disaat bersamaan.

Yohan berhenti diatas lahan halaman belakang yang luas itu. Udara tidak sedingin hari pertama ketika Sun Ah membuka matanya. Matahari menghangatkan suasana, membuat embun yang menutupi rumput mencair hingga dapag dipastikan halaman itu terasa basah dan hangat sekaligus.

Sun Ah menatap ke arah rerumputan di bawahnya dengan ragu. Sedangkan pria yang menggendong tubuhnya itu hanya bisa tersenyum dan bergumam setelahnya.

"Kau siap?"

Sun Ah menoleh, tanpa bicara. Lantas ia mengangguk.

Perlahan, Yohan menurunkan tubuh wanita itu. Membiarkan kaki tanpa alas itu menyentuh tanah berumput lebih dahulu. Memberikan perasaan yang familiar lebih dulu ketika rumput menyentuh kulitnya. Sun Ah merindukannya.

Tubuhnya masih berpegangan pada Yohan, bahkan pria itu tidak melepaskan pinggangnya saat dirinya sudah menyentuh tanah.

Kali ini perasaan hidup itu benar-benar nyata, benar-benar ada. Dan Yohan disana, memastikan bahwa itu semua benar adanya.

TAMAT.

──

Noted :

Akhirnya sudah ending. Tidak ada bonus chapter karena aku malas bikin ini panjang-panjang.

tertanda
Joonhyuk wife
©annanyous

it's okay, you're alive ── 𝘍𝘪𝘯𝘪𝘴𝘩Where stories live. Discover now