04

48K 5.3K 466
                                    

Kiw siders. Apa ga cape baca diem²terus? Xixi











"Na, habis ini lo mau ke mana?" Haechan bertanya pada Jaemin. Kini mereka --Jaemin, Renjun, Haechan, Seungmin baru saja selesai kelas.

"Gue mau ke toko buku. Habis itu lanjut ke lab. buat lanjutin penelitian." jawab Jaemin seraya membereskan buku dan alat tulisnya.

"Lo naik ojol? Apa bawa mobil sendiri?" tanya Seungmin kali ini. Soalnya kalo Jaemin bawa mobil dia mau nebeng hehe.

"Gue di jemput Jeno." jawab Jaemin lagi.

"Aw! Dijemput calon suami nih." goda Renjun.

"Cieee..Makin deket aja lo sama Jeno." kali ini Haechan.

Ya, sudah sebulan sejak pertemuan itu dan Jeno Jaemin menjadi semakin dekat. Mereka sering pergi ke suatu tempat bersama. Baik itu suruhan orangtua mereka, maupun kemauan mereka sendiri. Tapi yang baru mengetahui tentang perjodohan ini hanya sahabat-sahabat dekat. Jeno dan Jaemin belum mau mempublish perjodohan mereka ke publik.

"Udah tumbuh benih-benih cinta belum nih, Na?" tanya Seungmin dengan tampang jahilnya.

Jaemin bergidik jijik. "Nggak akan pernah."

"Halah, nanti kalo lo jadi bucin gue ketawain paling kenceng!" ucap Haechan.

Jaemin mengangkat bahunya acuh. Nggak mungkin lah dia jadi bucin sama Jeno. Ya kan?

"Udah ah. Gue cabut ya." pamit Jaemin pada ketiga sahabatnya.

"Buru-buru amat sih, Na!"

"Wajar lah, Chan. Udah ditungguin sama calon suami."

Ledekan Renjun menimbulkan gelak tawa bagi Haechan dan Seungmin. Apalagi Renjun dengan sengaja menekankan kata 'calon suami'. Berbeda dengan Jaemin yang hanya memutar bola matanya malas.

"Berisik lo pada. Dah ah, gue cabut. Bye!" Jaemin melambaikan tangannya lalu berlari pergi dari sana.

Ia menuju ke warung yang terletak di belakang gedung kampus. Tempat biasa di mana Jeno menunggunya agar tak ketahuan anak-anak kampus lainnya. Tempatnya memang agak jauh. Tapi tak apa. Daripada ada anak kampus lain yang melihat. Itu bahaya. Bisa-bisa Jeno dan Jaemin menjadi trending topic.

Jaemin celingak-celinguk ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat. Setelah dirasa aman ia langsung berlari masuk ke dalam mobil Jeno.

"Lama banget lo!" protes Jeno begitu Jaemin baru saja memasuki mobil.

"Lo pikir dari gedung fakultas gue ke sini itu nggak jauh?! Mikir dong lo!" balas Jaemin kesal.

"Ya ya ya. Sekarang mau ke mana dulu nih?" tanya Jeno.

"Toko buku. Gue mau cari referensi buat penelitian skripsi." jawab Jaemin.

"Okay." Tanpa banyak omong lagi Jeno segera melajukan mobilnya menuju toko buku terdekat.

Di dalam mobil tidak ada yang membuka percakapan sama sekali sebelum akhirnya Jaemin membuka mulutnya untuk menanyakan,

"Skripsi lo udah sampe mana, Jen?"

"Udah beres. Tinggal nunggu wisuda aja sih gue mah." jawab Jeno.

Jaemin membulatkan matanya kaget, "KOK CEPET BANGET SIH ANJIR?!" serunya. Perasaan belum lama Jeno baru masuk bab-bab awal deh. Kok sekarang udah tinggal wisuda aja?!

"Iya lah. Emangnya kaya lo, lelet!" ejek Jeno.

"Sialan!" Jaemin cemberut. Ucapan Jeno barusan menusuk sanubari tau gak?

HATE TO BE LOVE (Nomin)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang