𝓢𝓮𝓺𝓾𝓮𝓵 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓓𝓲 𝓙𝓸𝓰𝓪𝓳 ☄
💢 Peringatan keras!
Kawasan ini mengandung banyak unsur Gula yang akan membuat kamu bersemu merah dan sekaligus merasa jengkel
🚀 𝙎𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 𝙉𝙖𝙙𝙝𝙞𝙧𝙖 - 𝙄𝙠𝙝𝙨𝙖𝙣 🚀
Bagaimana jika kamu di DM ole...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Lo kok lama banget si Man? Kasihan kulit gua digigit nyamuk mulu. " Geurut Nadhira menunjuk beberapa kukitnya terdapat beberapa bekas gigitan nyamuk.
Rania yang melihat hal itu terkekeh pelan " Sedekah darah napa sih Nad. " Cibir Rania membuat Nadhira mendengus kesal.
" Ayok buruan deh, nanti bang Memet udah keburu pergi. " Gerutu Nadhira.
Plakk...
" Aishh, ngapain lu tabok gua bego. " Ringis Nadhira menunjuk mengelus lenganya yang di balut hoodie hitam yang baru saja di tabok Rania.
" Salpok gua ama kata lo, namanya Selamet buka memet. "
" Suka - suka gua dong, mulut - mulut gua. Lagian kalau bilang Bang selamet kepanjangan mending bang memet aja. " Terang Nadhira.
" Seterah lu. "
Rania, gadis itu duduk di jok belakang motor Nadhira. Hari ini mereka berencana makan mpek - mpek yang berada di depan SMA Pertiwi.Yang merupakan salah SMA Nadhira.
" Bang... Mpek- mpek campur lima belas ribu dua ya bang! " Teriak Rania semangat.
" Oke sip Dwi. " Sahut bang selamet kepada Rania dan Nadhira yang sudah menepati salah satu bangku disana.
" Kalau jadi cewek itu kalem dong, kek gua. " Sindir Nadhira membuat Rania membulatkan matanya kesal.
" Biasanya diri kita itu cerminan sahabat. " Balas Rania membiat Nadhira menjulurkan kecil lidahnya ke Rania.
Mereka asik mengobrol sampai pesanan mereka datang.
" Legendaris deh ni mpek - mpek bang memet. " Puji Nadhira senang mencicipi satu potong mpek - mpek ikan.
" Iya dong, dari gua kecil always mangkal disini mulu. Ya legendaris dong rasanya. " Balas Rania.
Kemudian Mereka tertawa bersama - sama, dan melanjutkan obrolan yang sempat tertunda.
" Loh Rania, kamu disini? " Suara bariton itu mengalihkan pandangan kedua gadis itu.
" Hehe iya bang. Abang sendiri ngapain disini? " Tanya Rania heran kepada sosok pria yang merupakan ketua osis di sekolahnya.
" Nunggu sepupu saya Ran. " Jawab pria itu.
" Oh ya udah duduk sama kita aja sekalian bang, biar kagak di katain jomblo. " Celetuk Rania membuat pria itu terkekeh pelan.