Chapter 26

174 19 0
                                    

Chapter 26 : Pasal 335 ayat 1

Chapter 26 : Pasal 335 ayat 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" san ini terlalu mewah..." gumam Nadhira menatap hiasan ruangan tersebut.

" ini bukan apa - apa untuk kamu gadis istimewaku." Balas Ikhsan.

Ia menuntun Nadhira duduk disalah satu kursi yang menghadap kearah kolam renang belakang restorant.

" boros banget san , harga segini bisa beli rumah gua san dan bahkan untuk UKT aja bisa sampai limabelas semester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" boros banget san , harga segini bisa beli rumah gua san dan bahkan untuk UKT aja bisa sampai limabelas semester." Nadhira menatap miris makanan diatas meja.

Bahka ia bisa menebak harga fantastis yang dikeluarkan oleh Ikhsan umtuk satu makan malam saja.

" udah deh , lagian aku ketua DPRD gajiku bahkan bisa menfakahi tujuh keturunan keluarga kita." Goda Ikhsan memmbuat Nadhira berdecih sinis.

" iyadeh Tuan Muda Abe." Celetuk Nadhira malas sedangkan Ikhsan terkekeh pelan.

Mereka mulai memakan hidangan pembuka yang sudah disediakan oleh pelayan Restoran.

" aku dengar kamu hari ini berhasil memenangkan kasus pesantren Gontor , selamat ya Nadh." Ucap Ikhsan tulus.

Nadhira mendengar hal itu membalas senyuman ikhsan " makasih san , jujur aku mendengar kasus - kasus pesantren yang tengah marak meresahka masyarakat mebuat hatiku pilu...tak terbayang bagiku berada di posisi orang tua si korban." Terang Nadhira miris.

" setiap kejadian pasti ada makna ,mangkanya setiap masalah jadikan sebuah pelajaran...Dosenku di Jerman dulu mengatakan itu. "

Alunanan lagu Admesh kamaleng dengan lagu berjudul cinta luar biasa mulai mengalung indah  di ruangan itu.

" Nadh..." panggil Ikhsan , pria itu menggenggam tangan kiri Nadhira yang terletak bebas di atas meja.

Gadis itu menoleh menatap sosok pria dihadapanya itu dengan dahi menyerit heran.

" Aku tau aku salah meninggalkan kamu tanpa keterangan dulu Nadh , aku sangat menyesal Nadh, Aku minta maaf." Nadhira terdiam menatap kedua bola mata berwarna Hitam pekat tersebut.

MASIH CERITA KITA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang