15-Cewek itu bagaikan perhiasan yang harus dijaga sebaik mungkin

42.9K 5.9K 193
                                    

Azzura Revenge, series gue yang paling buruk. Banyak hal menyimpang, yang maybe bakal di dukung🙂 ntar kalian bakal tau.

Happy Reading💕

______________________________________

Zura duduk diatas motornya yang terparkir di pinggir jalan. Meneguk coca-cola nya yang kedua. Luka pada bibirnya belum diobati. Setelah ditampar, tanpa berkata-kata Zura langsung keluar dari markas THUNDEROUS dan berakhir lah disini.

Prang!

Zura melempar kasar kaleng itu asal. Pikiran dan perasaannya berkecamuk atas tingkah Asher yang sangat menekan batinnya dan fisiknya.

Hei kawan, perkataan kasar dan menyakitkan sangat melukai hati. Banyak kasus orang bunuh diri hanya karena kata-kata yang menusuk. Itu juga sangat membekas di memori dan tak akan terlupakan.

Kata-kata lebih tajam dari belati!

Zura menatap seorang pria dewasa sedang menghisap sebatang rokok. Lalu gadis itu mengedarkan pandangannya dan melihat sebuah kios. Zura berjalan kearah kios itu. Ia mengambil sesuatu yang diinginkannya lalu membayarnya.

Gadis savage itu kembali ke motornya dan duduk diatas motor. Menyalakan korek api untuk menghidupkan benda yang dibelinya tadi, lalu menghisapnya.

Zura meringis merasakan pening pada kepalanya saat menghisap rokok, karena ini pertama kalinya Zura mencoba benda nikotin itu.

Namun semakin lama, Zura tak henti-hentinya menghisap rokoknya.

Namun semakin lama, Zura tak henti-hentinya menghisap rokoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zura mengepulkan asap rokoknya. Ia memejamkan matanya sejenak, menetralisir rasa frustasi yang menimpa kepalanya.

Zura terlalu lelah.

Tak memiliki keluarga, menumpang hidup di markas yang selalu membuatnya tertekan, mengerjakan hal berbahaya yang menjadi pekerjaannya sebagai bayaran untuk kehidupannya. Ditambah lagi lontaran-lontaran hinaan dari Asher yang memperburuk suasana hati Zura.

Ingin pergi dari markas itu, namun semua kebutuhan hidupnya akan ditarik oleh Asher. Dalam artian, Zura tak memiliki uang sepeserpun untuk menopang hidupnya.

Gadis yang menyembunyikan luka itu selalu menampakkan senyumannya dan kata-kata absurdnya. Tetapi kondisi batinnya tak baik-baik saja.

"Argh gue capek!" Zura membuang puntung rokoknya kasar.

"Zura."

Gadis itu menoleh saat ada yang memanggilnya. "Gama," beonya. Ah untung saja Zura telah selesai merokok. Ia langsung menyembunyikan rokok dan korek api ke dalam saku jaket kulit hitamnya yang tak pernah dilepasnya dari pulang sekolah.

Ya, Zura bahkan belum mengganti pakaian sejak pulang sekolah tadi. Bahkan makan malam pun belum.

Gama mendekati kearah Zura dengan tangannya yang menenteng sebuah kantung plastik hitam.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang