episode 5

147 13 4
                                    

Bangunan perpustakaan bergetar hebat, alarm keamanan berbunyi dimana mana, pengunjung berlarian keluar gedung.

'DDDRTTT' 'DDRRRTT'

Getaran ini semakin kuat, bahkan teknologi klan bulan yang dirancang pada gedung perpustakaan sentral tidak ampuh. Banyak buku yang mulai berjatuhan.

"Wahai,bagaimana bisa gempa gempa ini menyentuh perpustakaanku.."

"Tidak ada waktu berwahai wahai avv! Kita harus keluar" ucapku menyambar avv dan berteleportasi keluar.

'Dddrrrttt'

Ali, seli dan raib ikut menyusul dibelakangku. Sebagian pengunjung bisa menyelamatkan diri dengan teleportasi mereka. Mereka saling bahu membahu satu sama lain menyelamatkan dan melindungi.

"Buruk. Sangat buruk. gempa yang sama juga terjadi di klan bulan" ucap ali kesal.

Bangunan perpustakaan sentral hancur sedikit demi sedikit tanah yang kami pijak merekah, puluhan kapsul beterbangan diudara mengangkut semua orang di permukaan. Pohon kelapa dn lainnya juga tumbang satu persatu.

Sebagian orang melindungi tubuh mereka dengan tameng. Tidak lama dari itu pasukan bayangan datang untuk membantu.

'Splash!' 'Splash!'

"HEH RAIB!" Seruku karena melihat raib berteleportasi masuk kedalam perpustakaan sentral.

Aku menoleh pada seli dan ali yang membantu menahan pohon pohon yang tumbang dan pengunjung untuk segera meninggalkan lokasi.

'Splash!' 'Splash!'

Segera aku menyusul raib masuk kedalam perpustakaan sentral. Bangunan tinggi dan besar itu hanya butuh beberapa waktu akan runtuh.

"ELSA!!" Seru seli melihatku berteleportasi masuk kedalam perpustakaan sentral.

"Elsa kenapa masuk kedalam seliii?!" Ucap raib menghampiri seli. Karena dia selesai membantu pengunjung untuk masuk kedalam kapsul.

"Tidak tahu ra!" Jawab seli.

Aku mengikuti raib yang terua masuk kedalam. Eh apa ini. Raib tiba tiba menjadi angin? Angin. Itu bukan raib. Angin itu menyerupai raib beberapa waktu lalu.

Angin itu menghampiriku,menerbangi setiap helai rambutku, ia terlihat ingin menyampaikan sesuatu. Tapi aku tidak mengerti.

Tiba tiba angin itu membesar, seperti badai kian membesar menerbangkan seluruh bongkahan bangunan.

"ELSAAA!!" Teriak raib dan seli melihat angin besar di reruntuhan

"Akhh!!" Teriakku ikut terbawa di pusaran angin badai itu.

"Apalagi ini hah?!" Ucap ali kesal.

Angin besar itu semakin mendekati kapsul kapsul terbang. Satu persatu kapsul terbawa di pusaran angin didalamnya.

'Splashh' 'splashh 'splashh'

Raib berteleportasi menuju angin besar itu untuk menyelamatkanku dan lainnya. Tapi na'as raib juga terbawa pusaran badai itu.

Ali,seli,av, kapsul kapsul terbang dan para pasukan bayangan juga terbawa pusaran angin.

"Berpegangan tangan raa!" Selu seli agar kami tidak terpencar.

Badanku terbang kesana kemari. Sial. Angin ini begitu menyebalkan bahkan tameng tameng pasukan bayangan berkali kali meletus dibuatnya. Pukulan berdentumpun tidak mempan.

Aku mengarahkan seluruh tenagaku mengeluarkan teknik es tingkat tinggi pada angin ini. Angin ini sangat kuat bahkan aku harus menahan tanganku agar tidak goyah.

AldebaransDonde viven las historias. Descúbrelo ahora