the truth of Aldebaran

119 6 13
                                    

.
.
.
.

"dangsin-ui hal-abeojiga i geumgoleul dangsin-ege jusyeossseubnida. naega al-ass-eul ttae naneun dangsin-i 20sal sonyeolago saeng-gaghaessgo dangsin-i 10daelago saeng-gaghaji anh-assseubnida" ucap pria berjas hitam salah satu staff bank yang kuhampiri.

(kakekmu memberikan brankas ini padamu. saat aku mengetahuinnya kukira kau seorang gadis berumur 20 tahunan aku tidak menyangka kau masih remaja)

Aku tersenyum mendengarnya.

"naneun ttohan hal-abeojiga wae yeogiseo vvip geumgoleul jwossneunji saeng-gaghaji anhseubnida." Balasku.

(aku juga tidak menyangka kenapa kakekku memberikan brankas vvip disini.)

Ali raib dan seli berjalan diam di sampingku. Ali nampak diam, ia memakai alat kecil penerjemah bahasa yang ia ciptakan. Alat itu dapat membantunnya untuk berinteraksi disini.

"Mereka ini bicara apa si ra?" Tanya seli pada raib

"Entahlah sel, bagaimana aku bisa tau" jawab raib

"Heh, apa kalian tidak memakai alat yang kuberikan hah?" Ucap ali yang mendengar bisikan seli

Raib dan seli baru menyadari kenapa mereka tidak memakai penerjemah instan yang diberikan ali sedari tadi.

"Bisa bahasa korea ali?" Tanya seli polos

"Jika bahasa antarklan bisa. Kenapa bahasa di bumi tidak bisa?" Balas ali

"Italian, british, chinese,jerman,canada, perancis, hawaii, kostarika,indian,arab bahkan thailand sawadikap kapunkappun BISAA APA KAU MELEDEKKU" lanjut ali pada seli

Raib dan seli hanya menyengir kuda dan cepat memasang penerjemah instan itu di telinga mereka.

Kami berlima telah berdiri tepat di depan pintu brankas bernomor 208.

Aku menatap staff bank itu sebentar dan bertanya padannya.

"hal-abeojiga wae na-ege i geumgoleul jwossdago saeng-gaghaseyo?" Tanyaku menatap staff bank.

(Menurutmu kenapa kakeku memberikan brankas ini padaku?)

Pria dewasa di depanku ini hanya tersenyum ramah dan menatapku.

"naneun hwagsilhi geuliwo moleunda. naega aneun jeonbuneun geuga dangsin-eul jeongmallo salanghandaneun geos-ibnida" jawab staff itu padaku

(aku tidak tahu pasti nona. yang ku tahu dia pasti sangat menyayangimu)

Aku terdiam mendengarnya. Kenapa kakek menyayangiku yang bukan cucunya.

"Akankah dia masih menyayangiku saat tau aku tidak ada hubungan darah dengannya?" Ucapku pelan

Ali seli dan raib terdiam mendengar ucapanku. Raib memegang pundakku pelan.

"Apa ada seseroang yang datang kemari sebelum kami?"  Tanya ali tiba tiba.

Alat penerjemah itu pun menerjemahkan ucapan ali dan mengucapkannya dalam bahasa lawan.

Staff bank itupun terkejut dan mengagumi penerjemah instan itu.

"uli eomma. uli eommaga yeogi waseo an-eulo deul-eogan jeog iss-eo?" Tanyaku serius.

(ibuku. apa ibuku pernah kemari dan masuk kedalam?)

"otoritas dan kebijakan kami melarang siapapun untuk masuk atau mendekati ruang brankas tanpa adannya orang yang bersangkutan" alat penerjemah ali bersuara cukup lantang mengikuti ucapan staff itu.

"Aku belum pernah melihat ny. Shim sebelumnya" lanjut staff itu lagi

"Selagi anda masuk kedalamnya, petugas keamanan akan berjaga di sudut koridor. Saya permisi terlebih dahulu" pamit staff itu dalam bahasa korea.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AldebaransWhere stories live. Discover now