Episode 6

126 12 1
                                    

.
.
.
Aku mengerjap ngerjapkan mataku didepan cermin kamar, tubuhku terasa sangat lelah dan ingin beristirahat.

Bunda telah kembali dari luar negeri satu jam yang lalu. Fakta bahwa aku bukan putri kandungnya kembali mengusik pikiranku. Kecewa, sedih, dan tidak mengerti. Ahh! Ini sangat berat!

Aku memutuskan menemui bunda setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian. Seperti biasa bunda selalu duduk bersantai di sudut kamarnya dengan macbooknya.

Sudut kamar dengan tanaman bunga mawar biru,kuning dan putih serta dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota dibawah sana. Ya, itu adalah spot favorit bunda.

Aku mengetuk pintu kamar bunda untuk masuk kedalamnya.

"Elsa?" Ucap bunda menoleh padaku.

Bunda tersenyum lembut dengan sapuan sinar bulan diatas sana, membuat bunda lebih terlihat bersinar malam itu. Cantik.

"Baru saja bunda ingin menemuimu" ucap bunda berdiri.

Aku menghampirinnya dan duduk di depan bunda. Aku menatap jendela disampingku melihat pemandangan kota dimalam hari.

Bunda berdiri dan membuka laci mejannya. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalamnya.

"Kakekmu memberikan hadiah ini untukmu"ucap bunda menyodorkan sebuah kotak hitam kecil kepadaku.

Aku terdiam menatap kotak itu. Terakhir kali bunda memberiku syal yang berhubungan dengan dunia paralel. sekarang apa isi kotak tersebut?

Aku membukannya perlahan dan melihat sebuah kunci dengan ukiran nama 'Elsa' dalam gagangnya.

Kunci berwarna emas dengan gantungan lucu didalamnya. Disisi kunci itu terdapar ukiran bertuliskan 'VVIP' Aku mengernyitkan dahiku tak mengerti. Ini kunci apa.

"Seoul bank" ucap bunda seperti mengerti raut wajahku sambil tersenyum lembut.

Kunci dengan ukiran namaku terukir dengan indah di sisinnya, terlihat sangat mewah dengan warna keemasan, dihias dengan gantungan berliontin bintang dan bulan serta dihiasi beberapa permata disetiap sisi liontinnya.

"Kakekmu memberikanmu hadiah ini, bunda harap kau menyimpannya dengan baik. Kunci brankas nasabah vvip seoul bank" ucap bunda memberi tahu.

"Brankas?" Ucapku tak percaya.

Bunda tersenyum kecil menatapku. Ini bukan kunci brankas biasa. Aku tahu itu. Jika ini kunci brankas nasabah vvip, aku sudah tau apa yang ada didalamnya.

"Bunda sudah melihatnya?" Tanyaku

Bunda tidak menjawab ia hanya tersenyum kecil sembari meminum teh di cangkirnya. Bagaimana ini?

Hal yang mengusikku bukanlah kunci ini, melainkan perkataan av tempo lalu. Bahwa aku bukan putri kandungnya, apa aku tertukar? Lalu dimana putri bunda yang sebenarnya? Atau aku seperti raib yang diadopsi?

"Bunda?" Ucapku menatap bunda.

"Iya sayang?"

Aku menunduk meremas jemariku. Bagaimana aku mengatakannya, bagaimana aku mengatakan bahwa aku mempunyai kekuatan, bagaimana aku bertanya bagaiamana aku bisa memiliki kekuatan ini?

Bunda shim suryeon. Wanita yang selama ini merawatku, menyayangiku, dan memberikan segalannya padaku. Kenyataan bahwa aku bukan putri kandungnya sangat membuatku kecewa. Bagaimana bisa?

Lalu siapa putri bunda? Aku siapa? Lalu siapa ibu kandungku?

"Aku sayang bunda" ucapku tersenyum menatap bunda didepanku.

AldebaransWhere stories live. Discover now