Part_3

2.8K 269 15
                                    

~Happy Reading~
-
-
-
Vote!


"Kak, kapan masuknya?" Tanya Queen yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Nggak usah ngalihin pembicaraan, Lo pikir gue terima aja gitu Lo bilang brengsek?"

"Maaf Kak, kan aku nggak tau kejadian yang sebenarnya, wajar dong aku berfikir negatif secara di kamar ini, cuma ada aku sama kakak,"

"Alah alesan Lo, pokoknya gue nggak bakal maafin Lo, udah di bilang brengsek terus sekarang kamar gue juga Lo ambil, emang ya Lo itu perebut kebahagiaan orang lain,"

"Nggak papa kakak nggak mau maafin aku, tapi inget ya kak! aku tuh nggak pernah rebut apapun dari kakak. Bahkan dari siapapun, yang ada orang yang rebut kebahagian aku, soal kamar ini kalo kakak nggak ikhlas, yaudah kakak di sini aja biar aku pindah ke kamar tamu,"

"Lo tuh ya, selain aneh Lo juga hobinya ngebacot. Nikmatin aja tidur Lo malem ini, mumpung gue baik, apa kata bunda entar kalo gue ngusir Lo,"

"Yaudah terserah kakak,"

BRAK!

Zayyan menutup pintu kamar dengan kencang, hingga menimbulkan bunyi yang nyaring. Queen memilih untuk tidur dari pada pusing melihat tingkah Zayan yang membuatnya muak, emang benar dia salah, tidak seharusnya Zayyan begitu kepadanya.

🥀

Malam yang kelam berganti pagi yang cerah, seperti biasa Queen bangun lebih awal. setelah menunaikan sholat, Queen turun ke bawah, buat ngebantu bunda Zayyan.

Secara kan Queen udah numpang ya kali malah enak-enak nya tidur.

Queen sampai di dapur, tapi Queen tidak menemukan Bunda Zayyan.

"Mungkin belum bangun," pikirnya.

Queen melihat isi kulkas, semua nya lengkap. Tapi, untuk kali ini, Queen akan memasak ayam goreng dan sayur bayam. Queen mulai berkutat dengan alat dapur. hingga, dia tidak menyadari jika dari tadi ada dua orang yang memperhatikannya. Siapa lagi jika bukan Zayyan dan bundanya. keduanya penasaran, apakah Queen emang bisa masak atau hanya cari perhatian. Bunda Zayyan sudah tersenyum dari tadi memperhatikan Queen, sedangkan Zayyan masih bigung belum percaya kalau cewek aneh di depannya bisa masak.

"Sayang, kamu lagi apa?" Tanya bunda.

"Eh Bunda, ini Queen lagi masak. Bentar lagi selesai kok, Bunda duduk aja di meja makan,"

"Bunda bantu aja ya,"

"Nggak usah Bun, ini juga udah mau selesai kok,"

"Alah palingan juga, entar masakannya asin,"

"Hush Bang, nggak boleh gitu,"

"Liat aja entar, Yang ada nanti kakak ketagihan sama masakan aku,"

"Ih, amit-amit. Yang ada nih, kita yang makan bisa masuk rumah sakit karena masakan lu,"

"Udah Bang, mending Abang kemeja makan aja nanti kalo dah nyoba baru boleh protes,"

"Nah, bener tuh kata Bunda,"

Zayyan akhirnya mengalah, dari pada debat sama dua mahkluk yang selalu benar dari kaum laki-laki.

"Udah masak Bun, ayok ke meja makan!"

"Mana makanannya? Sini biar Bunda bantu bawa,"

Keduanya berjalan beriringan ke meja makan.

"Silahkan di coba,"

Queen nampak gugup melihat dua orang di hadapannya memasukan suapan pertama mereka.

"Gimana Bun?"

"Mantap, ini enak banget sayang,"

Queenza Story (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant