Part_18

1.6K 152 9
                                    

Hy guys,

Author yang sok sibuk udah kembali nih, selamat membaca.

Jangan lupa pencet tombol bintang di bawah ya.

~Happy Reading~

Prok ... Prok ... Prok

"Bagus juga ya Lo, baru diputusin udah nempel aja sama cowok lain,"

Zayyan dan Olivia, melihat Queen yang nampak bahagia bersama temanya. Olivia yang geram langsung menyiram Queen.

"Maksud Lo apa ha?"

"Irana, udah!"

"Zayyan maksud Lo apa ha? Bilang temen gue kek gitu? Bukanya dia pacar Lo? Harusnya Lo belain dia, bukanya malah belain nenek lampir,"

"WHAT! siapa yang Lo bilang nenek lampir?"

"Tadinya sih temen lu emang pacar gue, tapi tanya aja tuh temen Lo yang berlagak sok polos,"

"Queen, ini kenapa sih sebenarnya?"

Ragil, Dhita dan yang lain hanya diam menyaksikan perdebatan dihadapan mereka.

"Nggak papa kok Na,"

"Nggak papa di mana? Liat baju Lo basah karena disiram Ama nenek Lampir,"

"Udah Irana! Aku nggak papa kok,"

Byur!

Irana menyiram Olivia mengunakan minuman Ragil.

"Anying, minuman gue! Baru juga nyicip dikit udah lu siram aja, kan mubazir,"

"DIEM LO!" ucap semua orang kompak.

Ragil langsung diem mendengar teriakan temanya.

"Apa-apaan sih Lo nyirem gue? Sayang liat nih baju aku basah," Adu Olivia pada Zayyan.

"Jijay anjir," ucap Tarto.

"Drama sekali,"

"Muak gue liatnya, pengen muntah,"

Banyak umpatan yang dikeluarkan mereka untuk Olivia.

Queen maju selangkah mendekati Olivia yang bergelunyut manja ditangan Zayyan yang nampak resah.

Plak!

Semua orang yang ada di kantin kaget melihat tindakan Queen.

"Ini beneran Queen kita?" Ucap Irana tak percaya.

"Lebay, ini emang gue! Kenapa emangnya?"

"Wah, hebat banget Queen udah ada perubahan sekarang," ucap Irji.

Masih banyak lagi, pujian yang di berikan mereka untuk Queen.

Olivai memegang pipinya yang memanas akibat tamparan Queen.

"Udah berani Lo ya sama gue, liat aja Lo tunggu pembalasan gue,"

Queen hanya memandang Olivia dengan Sinis. Dia begitu muak dengan semua kejadian ini. Ingin rasanya Queen menyerah, tapi menyerah nggak akan menyelesaikan semuanya. Dari tadi Queen berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk menampar Olivia.

Queen ingin menjadi sosok yang kuat, agar tidak terus ditindas.

Zayyan menatap Queen tajam, Queen menjadi takut menatap mata Zayyan. Dari mata Zayyan, Queen dapat melihat begitu banyak kebencian Zayyan terhadap Queen.

Plak!

Semua orang semakin terkejut melihatnya, kali ini bukan Queen atau Olivia yang menampar. Justru Zayyan, dia menampar Queen yang statusnya sebagai Mantan Terindah nya.

Queenza Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang