Chapter 6

1.5K 142 3
                                    

"selamat pagi" ucap sekertaris Lee kepada jima.
Dia sedang membuat sarapan. "Pagi juga" ucap Jima.

"Sekertaris Lee apa kau selalu datang sepagi ini kesini?"

"Yap. Aku membuat sarapan untuk tuan muda"

"Lalu mengapa kau tidak tinggal disini saja"

"Aku punya keluarga dirumah jadi aku tidak bisa tinggal" ucapnya sambil membawa dua piring sandwich beserta sosis goreng

Tak lama Alex datang lengkap dengan stelan jas yang membalut tubuh atletis nya.

"Kau sarapan disini Lee, tumben sekali"

"Ini untuk jima" perkataan itu membuat Alex kaget.

"Kau bawa makanan mu dan makanlah di tempat lain" ucap Alex menyuruh Jima

Jima merasa tersinggung. Tapi apa yang bisa ia lakukan. Dia tidak bisa jauh dari bau Alex kalau dia meninggalkan rumah ini maka dia akan lemah. Karena tidak mencium feromon dari Alex.

Namun sekertaris Lee sangat baik dia membawakan makanan jima ke ruang tengah lengkap dengan segelas susu.

Sudah seminggu Jima tinggal disana tapi tetap saja sikap Alex tidak berubah. Dia tetap tidak perduli dengan jima

"Alex, sudah lama ya?" Ucap Joon

"Joon, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku merindukan mu kau tau"

"Bisa-bisa kau mengatakan itu padahal kau sudah memiliki istri"

"Lalu kenapa?"

"Aku tidak mau memakai bekas orang mengerti" ucap Alex

"Hahaha. Padahal kau sering berganti partner sex bukan kah itu bekas orang?"

"Aku malas berdebat Joon. Pergilah!" Usir Alex

"Alex aku mendengar rumor tentangmu, katanya kau menghamili seorang Omega dan dia tinggal bersama mu. Apa aku salah?"

"Dimana kau mendengar itu Joon?"

"Kau bahkan tidak tau rumor tentang mu menyebar luas" kemudian Joon pergi dari ruangan Alex

Alex segera menghubungi sekertaris Lee. Dan menghukum orang yang telah menyebarkan rumor buruk tentangnya. Bagaimana kalau orang tuanya tau akan hal itu.

"Lee segera bersihkan rumor sampah itu!" Pintanya kepada Lee

"Baik tuan muda"

Karena sangat terganggu akan hal itu dia menyuruh Jima untuk pergi dari rumahnya tidak perduli lagi apa yang akan di hadapi jima itu bukan urusannya.

Sesampainya dirumah dia mencari keberadaan jima. Biasa dia cuma duduk di sofa tapi kali ini tidak ada.

Hueekk. Langkah Alex terhenti mendengar suara orang muntah dari kamar mandi.

"Bukannya ini malam. Lalu kenapa dia muntah?"

Lama tidak keluar Alex melihat keadaan seseorang yang di dalam itu. Jima terduduk lemas wajahnya sangat pucat.

"Oh Alex. Maaf jika suaraku mengganggu mu" jima berusaha bangkit namun kaki nya sangat lemah.

"Sudah ku bilang gugur kan saja kau malah memilih menyakiti dirimu lebih lama" sambil membantu jima berdiri

Alex sedikit terkejut karena tangan jima sangat kecil. "Apakah kau tidak makan sesuatu?"

"Aku tidak berselera makan" ucap Jima sambil melanjutkan jalan nya

"Aku ingin makan dorayaki" ucap Jima

"Hah, kau pikir ini di Jepang?"

"Tolong bantu aku Alex" ucap Jima

"Dasar menyusahkan" ucap Alex lalu dia menelepon Lee untuk mencari kan dorayaki

Tidak lama kemudian Lee datang membawa sekotak dorayaki dan memberikan nya ke jima.

Dengan lahap jima memakan semuanya tidak perduli kalau Alex menatap nya jijik karena makan nya seperti anak kecil.

Tidak berapa lama jima tertidur dengan wajah yang masih dengan selai coklat.

"Orang ini berantakan sekali" ucap Alex

"Tidak kah anda ingin membersihkan nya tuan?" Tanya Lee

"Kau saja yang melakukan nya Lee" ucap Alex

"Maaf tuan. Saya sudah punya istri jadi saya tidak bisa menyentuh orang lain" ucap Alex sambil menahan tawa

"Bahkan kalau dia laki-laki?" Tanya Alex lagi"

"Yah. Maafkan saya karena dia sedang mengandung anak anda jadi anda lah yang mengurusnya. Saya permisi ucap Lee" terlihat dia tidak bisa menahan senyuman nya saat tuan mudanya itu bertingkah sangat polos

Perlahan Alex mengambil tisu basah dan membersihkan pipi jima. Jima itu lelaki cantik dengan mata besar dan bulu mata lentik bahkan suaranya juga lembut.

"Aku tidak percaya di perut mu itu anak ku" ucap Alex. Sambil membersihkan tangan jima yang juga masih penuh selai.

Kemudian dia pergi ke kamar nya untuk istirahat. Sekilas dia terbayang wajah tidur jima yang begitu tenang dia masih tidak percaya kalau Jima mengandung anaknya.

Karena tidak bisa tidur Alex keluar kamar dan ingin mengambil minuman. Dia melihat ke arah lelaki mungil yang meringkuk di sofa karena malam itu sedang hujan dan jima hanya memakai piyama yang di berikan Lee beberapa waktu lalu.

Alex membangunkan jima dan menyuruhnya ke kamar tamu "hei, bangun. Pergi ke kamar tamu kalau kau tidak mau menahan dingin sepanjang malam" ucap Alex.

"Maaf aku sangat mengantuk aku disini saja" ucap Jima kembali memejamkan mata.

"Terserah" ucap Alex lalu pergi

Keesokan paginya wajah jima memerah tubuhnya sangat lemas dan panas. "Dia demam?" Tanya Lee

"Aku tidak tau"Jawab Alex

"Wajahnya memerah dan bibirnya pucat dan dia tidak kunjung bangun" ucap Lee lagi.

"Tidak usah pedulikan itu. dia akan bangun kalau lapar" kemudian mereka pergi ke kantor

Seharian jima tidak dapat bangun hanya berbaring. Dia tidak makan apapun hari ini tubuhnya lemas sekali.

Dengan susah payah dia bangun dan mengambil air dan kain untuk mengompres dahinya agar panasnya turun.

Pukul tujuh malam Alex pulang dari kantor kali ini dia bersama dokter. Karena saat itu salah satu penjaga Alex mengawasi jima dan dia melaporkan kalau jima tidak bergerak.

"Nak, tolong bangun sebentar" ucap dokter itu kepada jima

"Apa kau makan hari ini?" Jima menggelengkan kepalanya

"Lalu apa kau istirahat dengan baik" iya jawab jima

"Kau sedang hamil harap pola makan mu diperhatikan dan lagi jaga kesehatan mu. Makan lah makanan yang tidak membuatmu mual. Lalu minum susu ini baik untuk janin dan stamina mu

"Terima kasih dokter" ucap Jima kemudian dokter itu pergi

"Sudah ku bilang kan tadi malam masuk ke kamar tamu. Sekarang siapa yang repot" ucap Alex marah

"Maafkan aku, lain kali tidak usah pedulikan aku jika aku mengganggumu"

Pernyataan itu dari mulut jima entah mengapa membuat hatinya sedikit sakit dan amarahnya semakin memuncak lalu dia pergi meninggalkan jima.

To be continue

Alpha Omega [TAMAT]Where stories live. Discover now