Chapter 7

1.5K 148 0
                                    

Kehamilan seorang lelaki omega memang lebih singkat dari pada perempuan, jima sudah memasuki usia kehamilan 7 bulan. Perut nya semakin terlihat. Tetapi sungguh Alex tidak pernah memberikan perhatian apupun. Toh dia berpikir jima hamil karena kecelakaan bukan keinginan Alex.

Saat Alex di kantor ayahnya menelponnya.

"Alex, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik Daddy, bagaimana dengan mu?"

"Yeah, aku juga. Kapan kau akan kesini Alex?"

"Minggu ini aku ada perjalan bisinis ke sana dad, jadi aku akan mengunjungi kalian"

"Syukur lah, jaga dirimu baik baik Lex Daddy tutup telponnya"

Karena sudah setahun lebih Alex tidak ke Amerika dia juga merindukan orang tuanya ditambah dia merindukan masakan ibunya dan Alex berencana berangkat pada hari Minggu kedepan.

Alex bersama sekertaris Lee pulang ke mansion disana Lee berniat membuat kan makan malam untuk Alex dan juga pria manis yang sedang hamil di rumah Alex sekarang.

Namun begitu sampai mereka terkejut saat melihat jima yang terbaring lemah di lantai dengan keadaan air ketuban yang sudah pecah.

"Bawa dia segera!" Tanpa pikir panjang Lee menghidupkan kembali mobil yang belum lama terparkir di halaman rumah. Mereka membawa jima kerumah sakit

"Alex dan Lee, mohon tunggu diluar" ucap dokter mereka yang tak lain adalah teman mereka yaitu Jack. Berbeda dengan dokter yang sering mengunjungi jima saat dirumah Alex

Sekitar 45 menit menunggu Jack keluar diikuti oleh para suster. "Apakah dia istrimu Lex?" Jack bertanya karena dia tau kalau Lee sudah beristri.

"Bukan!"

"Anak nya sudah lahir. Dia laki-laki dan sangat lucu apa kau mau melihatnya, ucap seorang suster keluar sambil menggendong bayi.

"Tidak!" Alex memalingkan wajah nya dari bayi itu. Bahkan Alex tidak berkeinginan melihat bayi mungil yang begitu lucu. Alex menghela nafas kasar, bagaimana Alex tidak mau mengakui itu adalah anak nya.

"Lee, urus biaya persalinan nya, lalu berikan dia ini" Alex menyerahkan black card kepada Lee.

" tuan Alex. Kau serius tidak mau melihat nya?"

"Lee jangan melebihi batas mu!"

"Maafkan saya tuan muda" ucap Lee menunduk

Setelah saat itu Alex langsung pergi seperti yang diperintahkan Alex Lee memberikan black card dan juga mengurus biasanya persalinan jima. Dia begitu prihatin dengan lelaki muda yang terbaring dengan bayi mungil di pelukan nya. Bagaimana bisa Alex menyiapkan mereka berdua.

Jima berhenti dari kerjaannya. Dia tinggal dirumah yonggi teman kurirnya. Dia sungguh beruntung mempertahan kan bayi tampan, dengan rambut hitam dan kulit yang begitu putih di dekapannya sekarang. Benar-benar mirip Alex. Kecuali bibir mungilnya yang mirip dengan jima.

"Yonggi kau pulang cepat?" Tanya jima melihat yonggi membawa banyak barang termasuk perlengkapan bayi

"Aku menyempatkan mampir ke toko perlengkapan bayi. Lihat aku membawa banyak sepatu dan juga kaos yang lucu untuk nya" ucap yonggi

"Ayolah yonggi Felix kecilku tidak butuh terlalu banyak"

"Menurut mu apa maksud Alex meninggalkan black card itu kalau tidak membelanjakan nya?"

Sejak 6 bulan Alex mereka tidak pernah bertemu lagi. Kabarnya Alex ke Amerika beberapa hari setelah jima melahirkan. Hati jima rasanya sakit mengingat sisi peduli Alex yang setia membersihkan sisa-sisa makanan di tubuh jima waktu dia hamil dulu. Walaupun jima sedang tidur tapi dia tau saat itu Alex begitu lembut terhadap nya. Dia kira dengan lahirnya Felix, Alex akan berubah pikiran tapi semuanya tidak sesuai yang diinginkan jima.

Jima mengambil buku harian nya, dia memotret Felix kecil lalu menempelkan foto itu di diary nya dan menuliskan beberapa ungkapan nya berharap nanti Alex membacanya walaupun kemungkinan itu sangat tidak mungkin.

"Alex, karena kamu belum pernah melihat nya waktu dia bayi ku harap suatu saat nanti kamu menemukan buku ini lalu kamu bisa lihat betapa menggemaskan dia"

Dihalaman selanjutnya jima menempelkan kembali foto Felix yang sedang tidur

"Meskipun kamu tidak mengakuinya, tapi lihatlah dia sangat mirip dengan mu saat tidur. Meskipun aku cuma pernah melihat mu tidur sekali, maafkan aku ya saat itu aku lancang membuka kamarmu"

Jima menutup bukunya setelah menulis dan menempelkan banyak foto di album Felix kecil itu. Dia sangat senang mencurahkan isi hatinya kedalam sebuah buku bersampul coklat itu.

Sudah hampir setahun Alex tidak kembali ke Seoul dia menugaskan Lee mengatur segalanya disana sementara dia sangat sibuk dengan perusahaan ayahnya di Amerika. Karena saat ini ayahnya sedang dalam kondisi tidak sehat jadi diambil alih sementara oleh Alex.

"Hai Alex, masih sibuk?"

"Noona kau mengangetkan ku"

"Aku senang kau tinggal disini. Tapi Alex boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa?"

"Park Jima, apa kalian berteman saat aku kembali ke Amerika waktu ulang tahun mu?"

Alex tidak menjawab Noona nya, dia kembali fokus dengan berkas yang menunggu tanda tangannya.

"Kenapa tidak ku video call saja ya?" Ucap Yuna

Seketika Alex menggebrak meja. Membuat Yuna terkejut dan menjatuhkan telponnya.

Dan saat itu jima sudah mengangkat panggilan nya. Tidak sengaja jima mendengar suara Alex ada disana

"Kalau kau mau menghubungi jangan didepan ku!"

"Apa masalah mu Alex?" Yuna menggambil hp nya tapi masih tidak fokus dengan jima

"Kalau kau begitu ingin dengan nya kenapa tidak kau nikahi saja!. Dan saat itu pula aku tidak menggangapmu Noona!"

"Jaka bicara mu Alex" Yuna terlihat sangat marah

"Kau selalu saja melakukan sesuka mu Noona"
Alex kemudian pergi meninggalkan Yuna.

Sementara jima yang  mendengarkan itu merasa tidak mungkin Felix akan mendapatkan kasih sayang dari Alex. Air mata mengalir di pipinya.

Jima bahkan tidak memberitahu keluarga nya di Daego kalau di mempunyai anak. Karena kalau dia beritahu pasti mereka akan bertanya siapa ayahnya kalau dia mengatakan Alex dia ragu bahkan Alex sendiri tidak mengakui Felix.

To be continue

Alpha Omega [TAMAT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant