Chapter 10

1.5K 138 0
                                    

Esok harinya jima kembali kerumah Alex dan saat melihat jima datang felix berlari dan Jima tidak diizinkan masuk atas perintah Alex.

"Maaf karena tuan Alex tidak di rumah jadi anda tidak boleh masuk" ucap seorang penjaga

"Aku mau membawa Felix pulang" ucap Jima

"Tuan muda Felix seperti masih marah pada anda, jadi temui lah nanti"

Hari-hari berikutnya masih seperti itu. Bahkan jima membawa yonggi agar Felix mau ikut pulang tapi ternyata dia tetap tidak mau.

Hingga jima mulai menyerah dia terlalu hancur saat anak yang sudah di lahirkan dan dibesarkan nya tidak ingin bersamanya. Dada jima semakin sesak, bahkan  yonggi sendiri sampai emosi dan ingin melaporkan masalah itu ke polisi namun apa boleh buat Alex sudah memiliki tes DNA nya dengan Felix dan sudah jelas kalau Felix anaknya Alex.

"Yonggi aku mau pulang ke rumah orang tua ku di Daegu"

" Kamu serius?"

"Iya, Felix seperti nya belum mau bertemu denganku"

"Coba sekali lagi jemput dia" usul yonggi

"Terakhir kali dia bahkan berteriak padaku, sakit sekali melihat nya seperti itu hiks.."

"Baiklah jangan terlalu lama, usahakan ka tidak bersedih saat disana ya" ucap yonggi menenangkan

"Apa Felix membenciku hanya karena aku memukul Alex hiks..."

"Sudah berhenti menangis matamu sangat sembab"

Malam itu tiba-tiba Felix teringat papanya. Dia mendengar suara papanya membacakan dongeng dan mencium kening nya saat hendak tidur.

"Papa!!!" Felix berteriak membuat Alex terbangun dan menghampiri tempat tidur Felix

"Ada apa hm?"

"Daddy, Felix rindu papa hiks.. Felix sudah jahat sama papa" Felix menangis dan Alex memeluknya

Sudah seminggu mereka tidak bertemu, dan jima tidak pernah datang ke rumah Alex.

"Daddy, Felix mau lihat papa hiks..."

"Besok ya, kita kerumah papa" ucap Alex menenangkan

Esok harinya mereka pergi ketempat jima. Felix permata masuk dan berteriak memanggil papa nya. "Felix!" Ucap yonggi yang senang saat Felix datang. Dia memeluk Felix.

"Paman, di mana papa?"

Yonggi melepas pelukannya. Dia menatap wajah imut Felix "papa tidak disini, dia pulang kerumah nenek dan kakek mu" ucap yonggi Alex yang mendengar pun ikut terkejut dan ikut masuk juga

"Apa, dia ke Daegu?"

"Apa peduli mu Alex, kamu sudah menghancurkan hidupnya, kamu mengambil segalanya darinya" yonggi berusaha agar tidak memukul wajah tampan Alex itu

"Aku tidak bermaksud_"

"Kau jelas tidak tau bukan bagaimana dia menggendong seorang bayi dan berjalan sambil memegang perut yang baru saja di operasi, apa kau tau dia yang setiap malam menulis itu agar suatu hari kau dapat melihat wajah putra mu saat bayi" yonggi melemparkan buku yang bersampul nama Felix itu ke arah Alex

Di sana dia dapat melihat wajah anak yang bahkan dulu dia tidak mau lihat, Alex terlihat frustasi membaca buku itu bagaimana besarnya harapan jima agar Alex mau mengakui Felix adalah anaknya dan sekarang Alex merasakan rasa bersalah yang sangat besar baik itu kepada jima maupun Felix

"Tumben bocah ini menelpon" gumam Yuna

"Noona, kau tau kan dimana tempat jima di Daegu?"

"Ya aku masih ingat kenapa memangnya?"

"Noona. Atur penerbangan mu ke Korea besok pagi, aku akan bayar biaya nya" ucap Alex

"Apa, aku besok ada pemotretan Alex aku tidak_

"Ini penting Noona ku mohon"

Yuna merasa tersentuh mendengar Alex mengucapkan kata mohon kepada nya

"Kami sangat merindukan mu jima, sudah hampir 4 tahun kamu belum pulang"

"Iya aku bahkan sudah kembali berkali-kali ucap Hyung nya"

"Maafkan aku" ucap Jima

Yuna sudah Sampai di Korea dia sangat terkejut melihat anak kecil yang mirip dengan Alex keluar  kamar sambil memeluk boneka beruang. Karena paham dengan maksud Noona nya Alex menceritakan semuanya

"Ya ampun, bagaimana bisa kamu memperlakukan nya seperti itu, dan kenapa kamu menyembunyikan malaikat kecil ini" ucap Yuna sambil mengelus pipi keponakan nya gemas

"aku akan mengirimkan fotonya untuk mommy dan Daddy" sambung Yuna

"Tunggu Noona, nanti saja aku akan menyelesaikan masalah ini dulu baru aku akan memberitahu mereka"

"Daddy, apa papa sangat benci Felix sampai papa tidak mau bertemu Felix lagi hiks hiks..."

"Uh keponakan Tante yang imut, papa mu itu orang baik di tidak mungkin membenci anak manis seperti mu" ucap Yuna. Sementara Alex masih fokus menyetir

Sampailah mereka di Daegu. Karena Yuna masih ingat rumah jima jadi mereka tidak kesusahan menemukan nya.

Saat asik makan malam tiba tiba suara bel berbunyi " biar omma saja yang buka pintunya" ucap ibu jima

"Yuna! Lama tidak bertemu kamu semakin cantik saja. Ayo masuk" ajak ibu jima

"Ini siapa? Suami mu? Tanya nya lagi melihat ke arah Alex"

"Tante dia Alex adik ku yang ku ceritakan dulu" ucap Yuna

"Benarkah sekarang dia sangat tampan ya, lalu anak manis ini_

Tiba-tiba Felix berlari ke arah Jima karena mendengar suaranya

"Papa!!!"

"Felix"

"Felix kangen papa, maafkan Felix hiks...hikss"

"Iya papa juga rindu, maafkan papa juga karena meninggalkan mu" mereka berdua berpelukan sangat lama melepaskan rindu hingga tidak sadar tatapan penuh tanya dari ayah ibu dan Hyung nya

"Ayah, ibu dan Hyung, ini Felix anak ku" ucap Jima kepada mereka. Sementara mereka tengah asik mengagumi wajah tampan imut dan menggemaskan bocah kecil itu.

"Lalu siapa ayahnya?" Ucap ibunya

"A-alex"

"Oh jadi kamu yang membuat adikku menangis setiap malam?"

Tanpa basa basi Hyung itu memberikan beberapa pukulan ke Alex. Ayah dan ibunya nya yang melihat itu segera menghentikan. Sementara Yuna hanya diam. Dia tidak bisa berbuat banyak karena itu memang salah adiknya.

"Hyung cukup!" Ucap Jima

"Kenapa? Bukan kah dia memperlakukan mu lebih dari ini sampai membuat mu menangis setiap malam?"

Alex memuntahkan darah dari mulutnya, dia tidak melawan karena dia sadar atas apa yang dia lakukan dulunya ke jima

"Jima kamu obati Alex ya, biar anakmu sama omma, ucap ibunya

Jima mengobati lebam di wajah Alex dan pecah di sudut bibirnya dengan hati-hati

"Maaf" gumam Alex namun tidak di hiraukan oleh jima

"Maafkan aku" ucap Alex sekali lagi

"Kau tau aku sebenarnya tidak ingin melihat mu, tapi aku tidak mungkin menjauhkan Felix dari ayahnya"

"Aku menyesalinya" ucap Alex

"Sudahlah. Luka mu sudah di obati, itu akan segera pulih" jima meninggalkan Alex sendirian di ruang tamu.

Alex sadar apa yang dia terima malam ini tidak ada apa-apa dibandingkan dengan perjuangan jima dulu saat mengandung, ngidam, melahirkan dan membesarkan Felix. Jadi dia mulai merenungkan kesalahan nya di masa lalu.

To be continue

Alpha Omega [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang