🌸 PART 21 🌸

434 177 90
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Bulan Oktober tiba. Bulan di mana digelar pertandingan bergengsi. Apa kalian masih ingat pertandingan apa itu? Yap, pertandingan panahan antar universitas. Dan aku ... Aku terpilih sebagai salah satu dari 6 perwakilan kampusku.

Aku senang diberikan kepercayaan ini. Namun di sisi lain, aku khawatir. Bagaimana jika aku justru mengecewakan mereka? Terlebih lagi, ternyata UKM Memanah Universitas Brawijaya terkenal dengan prestasinya.

Kenyataan yang baru aku tahu semalam itu membuat rasa gugup ku bertambah. Tanpa sadar, itu justru membuatku merasa terbebani. Aku takut. Aku takut jika nantinya aku kalah dan mempermalukan kampusku tercinta ini.

"Astaghfirullah, ini kaki gue kok gemetaran gini sih? C'mon, rileks, Na, rileks. Lo gemetaran gini makin berantakan semua, Na. Fokus Lo bakal buyar, ayolah tenang!!!" Usahaku untuk menenangkan diriku itu justru membuatku seolah depresi.

"Muka Lo kalau gugup lucu, Na."

Aku menoleh menatap horor Aliza yang terlihat santai, tanpa dosa. Padahal, dia barusaja meledekku. "Berisik. Kayak Lo ngga gugup aja mau lomba gini," omel ku yang justru membuat Aliza terkekeh.

"Iya gugup, tapi ngga Sampek gemetaran gitu juga lutut gue."

"Bangke!" umpat ku yang terlampau kesal. Tentu saja Aliza tertawa lepas karena sudah berhasil membuatku kesal. Aku membuang pandanganku, Aliza ini ... Jika tidak karena gugup, mungkin kami sudah by one sedaritadi.

"Lo jangan tersinggung sama kata-kata gue. Setiap orang mengekspresikan rasa gugupnya itu berbeda-beda. Ada yang kakinya gemetar, tangannya terus berkeringat bahkan sampai keringat dingin. Gue paham kok, Na, tapi gue mohon sama Lo tenangin diri Lo, ngga usah gugup gini. Percaya sama gue, kita bisa. Kita udah latihan maksimal lho bareng Kak Husain, di samping itu, do'a para dosen dan teman-teman kita juga menyertai kita. Jangan sampai, usaha kita selama ini, kerja keras kita selama ini hancur karena rasa gugup yang tidak bisa kita kendalikan."

Aku menarik nafasku dalam dan menghelanya panjang. "Iya. Gue----

"Perhatian, kakak minta waktu kalian sebentar. Kakak ingin memberitahukan jika pertandingan ini akan di bagi beberapa sesi atau gelombang. Untuk Marcella dan Bagas berada di sesi pertama. Lalu Kenzo dan Gerlan berada di Sesi ke 5 sementara Hana dan Aliza berada di sesi terakhir. Apa ada pertanyaan?"

Hening.

Aku melirik teman-temanku. Sama sepertiku mereka juga tengah sibuk dengan rasa gugupnya. Ada yang berulang kali mengembuskan nafas gusar, ada yang menggosok-gosok telapak tangannya, ada yang mengigit kuku jarinya dan masih banyak lagi.

"Saya tau kalian gugup. Harapan orang-orang membuat kalian merasa terbebani, benar bukan?" tanya Kak Husain yang lagi dan lagi tidak ada jawaban.

"Saya mau kalian camkan kalimat ini di hati kalian. 'Hasil akhir bukan segalanya, itu hanyalah bonus semata. Yang terpenting adalah proses yang sudah kita lalui bersama.' paham kalian?"

Our Story (SELESAI ✅)Where stories live. Discover now