🌸 PART 30 🌸

437 107 116
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Na, gue liat-liat Lo sama Azmi makin dekat aja, Lo berdua jadian ya?" tanya Aliza membuatku melotot tak percaya. Apa-apaan? Bagaimana bisa Aliza memiliki pikiran gila seperti itu?

"Enggaklah, gila aja Lo."

"Yeah, kalem aja. 'kan gue nanya doang."

"Pertanyaan Lo ngga masuk akal."

"Kok ngga masuk akal sih? Emang ngga boleh gue mikir kayak gitu?"

"Iya, ngga boleh."

"Lho kenapa emangnya?" tanya Aliza terdengar kesal.

"Lo masuk kecil, ngga boleh mikir cinta-cintaan."

"Iya deh iya, yang udah dewasa bebas yakan. Udah boleh pacaran sama Azmi contohnya, gapapa kok gapapa, lanjutin aja gue dukung," ucap Aliza kemudian menyenderkan badannya ke punggung kursi.

"Heh!! Sembarangan aja Lo! Dari tadi 'kan gue udah bilang gue pacaran sama Azmi, ngapain Lo terus-terusan bilangin gue sama dia pacaran sih?!" gerutu ku kesal.

"Oh iya? Ngga pacaran? Kenapa? Apa karena Lo masih ngarepin Kak Husain?"

"Dih! Ngga ada hubungannya!! Gue ngga ngarep sama Kak Husain ya, Aliza Khairiyah Shafia!!! Gue sama Azmi itu temenan doang ngga lebih. Emang ngga boleh kalau gue punya temenan sama cowok?"

"Salahnya sih enggak, tapi emangnya Lo yakin nih salah satu dari kalian berdua ngga ada yang demen? Atau jangan-jangan sebenarnya saling demen cuma saling malu buat ngungkapin?" tanya Aliza menaik turunkan alisnya.

"Sekali Lo ngomong ngawur dan ngga jelas kayak gitu, gue tabok Lo, Za, sumpah."

Aku menatap kesal Aliza yang kini cengengesan. Ia mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk peace pertanda damai. Aku mendengus kesal dan mengalihkan pandanganku.

"Yaudah sih, Na, ngga usah ngambek sebegitunya kalau memang ngga suka."

"Tuhkan! Lo----"

"Siapa yang suka sama siapa?" tanya seseorang membuat perkataanku terhenti. Aku dan Aliza kompak menoleh ke arah sumber suara, suara bariton yang terdengar begitu familiar bagiku.

"Bukan urusanmu, yang pasti bukan saya dan kamu," balas Aliza tak bersahabat. Aku kembali menghadap ke arah Aliza dan menatapnya dengan tatapan menegur. Tidak seharusnya Aliza seperti itu, itu sangat tidak sopan. Aliza hanya memutar bola matanya acuh.

"Aliza kamu kenapa? Saya ada salah sama kamu?" tanya Kak Raihan.

"Kamu tanya aja sahabat kamu."

"Siapa?"

"Sahabat kamu banyak banget ya?" tanya Aliza menyeringai.

'Gila nih Aliza, ngga ngotak banget kalau udah ngga suka sama orang.'

Our Story (SELESAI ✅)Where stories live. Discover now