🌸 PART 33 🌸

300 72 152
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

BRAK!!

"Astaghfirullahaladzim, Rara, Umi lagi masak, Rara bareng Bang Azmi aja ya?"

"Umi sibuk, Bang Azmi siuk, Abi juga sibuk. Semua aja sibuk dan lupain Rara!"

"Astaghfirullahaladzim, Rara sayang."

Aku menatap Aliza yang ternyata juga sedang menatapku. Aku dan Aliza sama-sama mengerutkan kening setelah mendengar suara benda jatuh yang begitu nyaring ditambah kegaduhan kecil yang melibatkan Rara dan Umi.

"Kenapa tu, Za?"

"Pesawat jatuh deh kayaknya."

"Matamu aja enggak yang jatuh?"

"Enggak deh, makasih."

Aku memutar bola mataku jengkel mendengar jawaban yang tidak memuaskan dari Aliza. Aku langsung bangkit dari tidurku dan merapikan hijabku yang sedikit berserakan.

"Mau ke mana?"

"GBK."

"Ngapain?"

"Tidur."

"Heh!! Gue nanya serius, Hana!!"

"I don't care."

"Hana!! Lo mau ke mana sih?!" gerutu Aliza kesal.

"Ya bantuin lah. Lo lupa kalau hari ini ada acara perpisahan santriwan/santriwati di pesantren ini? Yakali Lo tidur aja di sini. Kalau Lo ngga punya malu sih gas aja, sayangnya gue sangat-sangat malu."

Setelah mengatakan itu, aku segera melenggang pergi ke luar kamar, meninggalkan Aliza yang entah mau melakukan dan memikirkan apa. Aku menghampiri Umi Azmi yang kini tampak sibuk dengan bumbu-bumbu dapur. Tidak sendiri memang, karena banyak juga santriwati yang membantunya.

"Umi, Hana boleh ikut bantuin?" tanyaku.

Umi Azmi menoleh ke arahku dan mengangguk. "Kamu kerjain ini dulu ya, Umi mau bujukin Rara dulu, tadi dia marah karena ngga ada teman main."

"Oh iya, Mi, siap."

Umi melenggang pergi membujuk si Bungsu Rara. Aku terkekeh karena tiba-tiba terbayang wajah Rara yang sedang kesal, pastilah sangat menggemaskan.

"Kamu itu mau masak atau mau melamun di sini?" tanya seseorang mengejutkanku. Aku menoleh ke arahnya kemudian tersenyum canggung.

"Afwan, Ukhti."

Dia melenggang pergi begitu saja. Aku menatap punggungnya yang semakin menjauh itu dengan penasaran. 'Kenapa gue ngerasa dia kayak ngga suka sama gue ya? Emang gue ada buat salah ke dia? Atau ... Dia salah satu dari sejuta kaum hawa yang juga mengagumi Azmi? Ah udahlah, bukan urusan gue juga.'

Aku mulai mengaduk rendang sambil sesekali mengiris bawang merah. Aku bersenandung kecil menghibur diriku sendiri. Ya, beginilah aku, walaupun ada banyak orang di sini, anehnya tetap saja aku merasa sendiri.

Our Story (SELESAI ✅)Where stories live. Discover now