🌸 PART 46 🌸

251 37 87
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Weekend kali ini aku memutuskan untuk menghabiskan waktuku dengan berolahraga. Aku melakukan semua itu karena teringat perkataan guru Aliyahku yang mengatakan 'salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan stress dan depresi adalah dengan berolahraga, lari lebih tepatnya. Hal itu disebabkan Saat kita melakukan olahraga lari, tubuh kita secara otomatis akan melepaskan hormon endorfin atau biasa disebut hormon kebahagiaan. Hormon tersebutlah yang dapat membantu mengangkat semangat dan membuat kita merasa positif dengan diri kita sendiri.'

Hari ini aku memutuskan memakai satu set pakaian olahragaku. Sporty Jacket berwarna hitam dengan garis-garis putih di beberapa bagian, dan Stripe pants yang membalut kakiku. Tak lupa juga aku menggunakan hijab berwarna hitam yang menutup dada.

"Perfect," gumamku melihat pantulan diriku di cermin.

Beralih dari cermin, kini aku mengambil beberapa barang yang pasti ku butuhkan seperti handphone dengan earphone yang sudah terpasang. Setelahnya aku mengambil sneakers yang berwarna putih. Aku melenggang ke luar dari kamar.

Klek!

"Eh, Za? Ngapain?" tanyaku saat mendapati Aliza berdiri di depan pintu kamar.

"Mau ngecek keadaan Lo. Lo baik-baik aja 'kan, Na?" tanya Aliza menatapku intens.

Aku terdiam, balik menatap Aliza yang masih terdapat guratan khawatir pada wajahnya. Aku tersenyum kepadanya sambil menggeleng pelan. "Gue ngga apa-apa. Lagian mana mungkin gue kenapa-kenapa di sini, 'kan ada Lo yang selalu ada buat gue. Lo juga pasti ngga bakal terjadi apa-apa sama gue iyakan?"

Aliza mengangguk dengan senyum manisnya. "Iya, Na, gue ngga bakal biarin hal yang buruk terjadi sama Lo. Lo ngga boleh larut dalam keterpurukan Lo ya, Na, Lo ngga boleh terlalu overthink dengan masalah ini. Gue tau masalah ini berat bagi Lo, tapi bagaimanapun Lo harus tetap tenang dan enjoy jalani semua ini. Everything Will be fine at the end."

Aliza memegang bahuku lembut, memberikan aku semangat. Aku tersenyum dan mengangguk, aku langsung memeluk Aliza kembali begitu erat. "Makasih karena Lo ngga pernah ninggalin gue, Za, Lo selalu ada saat gue membutuhkan Lo. Gue sayang banget sama Lo, Za."

"Gue juga, Na, gue sayang banget sama Lo. Makanya itu gue ngga pernah ninggalin Lo, Lo tenang ya, jangan pernah merasa sendiri. Allah selalu bersama kita, dan kita satu sama lain juga harus saling mendukung dan menguatkan. Semua ini akan berakhir, Na, percaya sama gue. Semua akan baik-baik saja."

Aku mengangguk. Tak lama dari itu aku melonggarkan pelukanku membuat Aliza juga melakukan hal yang sama. "Oh iya, Lo mau ke mana? Mau olahraga?" tanya Aliza

Aku mengangguk.

"Bukan mau bunuh diri 'kan?" tanya Aliza membuatku berdecak kesal.

"Gue masih waras!"

Our Story (SELESAI ✅)Where stories live. Discover now