8. VENGEANCE

2.5K 297 96
                                    

BAB VIII
VENGEANCE IS MINE

🚫Warning, adegan kekerasan.

🚫Warning, adegan kekerasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"P-Pak ..."

"Sssttt ... jangan takut, Zhan. Aku tidak akan menyakitimu. Asalkan kau patuh dan mau memuaskanku, maka seluruh rahasiamu akan aman bersamaku."

Xiao Zhan semakin panik. Tubuhnya gemetaran hebat ketika bersentuhan dengan Gu Jiacheng.

"Tidak! Lepaskan! Lepas! Lepaskan!"
Xiao Zhan tidak dapat lagi menahan kepanikannya. Pemuda itu seperti orang yang sedang mengamuk, tangannya bergerak tak menentu, memukuli Gu Jiacheng yang saat ini berada di atas tubuhnya.

Merasa kualahan, Gu Jiacheng tidak menunggu Xiao Zhan untuk menyetujui kesepakatan yang dia tawarkan. Pria itu mencengkram kedua tangan Xiao Zhan dengan satu tangannya, sementara tangan yang lain bergerak kasar menarik kancing kemeja pemuda manis itu.

"Akhhh! Tidak! Tidak! Lepaskan!!!"
Xiao Zhan semakin panik kala pria itu mulai membuka kancing kemejanya.

Gu Jiacheng membenamkan wajahnya di ceruk leher Xiao Zhan, mulai mencumbu pemuda manis itu dengan kasar dan tanpa persetujuannya.

Xiao Zhan berteriak panik. Disentuh dengan kurang ajar membuat pemuda manis itu merasa mual. Seluruh tubuhnya merinding, dadanya terasa sesak hingga kesulitan bernapas.

"Ahhh! Tidak! Jangan! Lepaskan!" teriaknya tanpa henti.

Saat itu Xiao Zhan berpikir, siapa yang akan menolongnya. Apakah ada orang di luar sana yang akan peduli kepadanya? Dan di mana Wu Shixun sekarang? Kenapa pria itu tidak ada untuknya?

Air mata Xiao Zhan mulai mengalir deras. Dia tidak ingin menyerah begitu saja. Teringat kembali perjanjiannya dengan Yibo. Jika Xiao Zhan membiarkan dirinya disentuh oleh orang lain, maka nyawa Wu Shixun yang akan menjadi taruhannya.

Brak!

"Arghh!"

Xiao Zhan berhasil menendang perut Gu Jiacheng. Pemuda itu bergegas mendorong laki-laki yang beberapa saat lalu mengungkung tubuhnya. Segera menyambar tasnya, Xiao Zhan bergegas membuka pintu dan berlari sekuat tenaga.

"Argghh! Sial!" umpat Gu Jiacheng sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat tendangan Xiao Zhan. Gu Jiacheng bergegas menjalankan mobilnya untuk mengejar pemuda manis itu.

Tidak ketemu ... Xiao Zhan berhasil keluar dari gedung dan Gu Jiacheng tidak bisa menemukan pemuda itu di mana pun.

"Sial! Sial! Sial!"
Gu jiacheng memukul tuas kemudinya dengan kesal. Pria itu telah kehilangan kesempatan untuk menjadikan Xiao Zhan sebagai miliknya.

Sedangkan tidak jauh dari kantor itu, Xiao Zhan masih berlari sekuat tenaga di tengah guyuran hujan. Derap langkah pemuda itu tak tentu arah, semakin melemah diterpa derasnya hujan.

YIZHAN 21+ BLACK SANCTUARYWhere stories live. Discover now