9. MINUTES TO MIDNIGHT

2.5K 286 42
                                    


BJYXSZD

BLACK SANCTUARY
STORY AND WRITTEN
BY KUROSANCL

I WON'T TOLERATE ANY PLAGIARISM

BAB IX
MINUTES TO MIDNIGHT

It's like I'm paranoid lookin' over my back
It's like a whirlwind inside of my head
It's like I can't stop what I'm hearing within
It's like the face inside is right
beneath my skin

It's like I'm paranoid lookin' over my backIt's like a whirlwind inside of my headIt's like I can't stop what I'm hearing withinIt's like the face inside is right beneath my skin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari berganti sore. Sedikit mendung, namun tak berarti hujan. Xiao Zhan terbangun di ranjang miliknya ketika waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima.

Menatap langit-langit ruangan, berkedip beberapa kali, kemudian mengalihkan atensi kepada seorang pria yang masih berbaring pulas di sampingnya.

Ah, benar. Wu Shixun menemani Xiao Zhan lagi sejak tadi siang. Kemarin juga sama, pria itu mampir di siang hari untuk merawatnya. Mereka makan siang bersama, berbincang-bincang, sempat bercumbu, kemudian sama-sama tertidur.

Menelisik wajah pria di hadapannya, Xiao Zhan mulai berpikir mengenai jalan pikiran pria ini. Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan pria ini begitu sempurna. Hatinya sangat tulus, penyayang, dan pengertian. Xiao Zhan berharap Wu Shixun akan berumur panjang. Dia ingin mati lebih dulu. Dia tidak bisa membayangkan kehidupan dimana tidak ada Wu Shixun di dalamnya.

"Shixun, bangunlah." Xiao Zhan membangunkan lelaki itu.
"Bukankah kau harus kembali ke kantor untuk check lock? Shixun ...."

"Ughh ..."
Wu Shixun mengerang lemah. Sepasang matanya yang terasa berat mulai terbuka. Dilihatnya jendela kamar, sinaran senja semakin meredup.
"Pukul berapa sekarang?"

"Pukul setengah lima," jawab Xiao Zhan.

Shixun segera bangun dari ranjang, sedangkan Xiao Zhan masih betah berbaring, tidak bisa langsung bangun karena merasa sedikit pusing. Dilihatnya sang kekasih berjalan cepat menuju kamar mandi. Punggung kekarnya terlihat kokoh. Bahkan dari belakang pun Wu Shixun terlihat tampan, pikirnya.

Tidak berselang lama, Wu Shixun keluar dari kamar mandi dengan wajar segar. Pria itu habis mencuci muka. Dan kini bergegas meraih jas yang dia sampirkan di sebuah kursi dekat nakas, kemudian memakainya.

"Shixun ...."

Shixun mengalihkan tatapannya, "Heum?"

"Kau akan kembali untuk makan malam, kan?" tanya Xiao Zhan.

"Eum ... maaf, Zhan. Aku ada janji makan malam dengan orang-orang kantor malam ini," jawab Shixun seraya merapikan jasnya.

"Benarkah?"
Xiao Zhan menunduk, merasa bahwa waktunya bersama Wu Shixun semakin terbatas saja akhir-akhir ini. Di satu sisi ingin bermanja-manja dan di sisi lain dia tidak ingin dianggap merepotkan.

YIZHAN 21+ BLACK SANCTUARYWhere stories live. Discover now