SinB x Jimin BTS

563 67 7
                                    

Kunyahan di mulut Sinbi seketika terhenti. Mulutnya yang masih penuh akan makanan itu membuat pipi gembilnya semakin menggembung lucu.

Okay, siapa pun yang sudah berani menginterupsi kegiatan makannya, Sinbi pastikan ia tak akan selamat pulang ke rumahnya. Kesal sekali! Sedang enak-enaknya makan malah diganggu.

Masih dengan mulut yang penuh dan terkatup rapat, Sinbi mendongakkan kepalanya, mendapati sosok pria asing yang kini tengah duduk di bangku seberangnya. Tatapan nyalang Sinbi layangkan pada pria itu.

"Lo Sinbi, kan? Eum.. Hwang Eunbi?"

Pria itu bersuara setelah akhirnya gadis yang dimaksud menaruh atensi pada dirinya. Ia mengamati tiap inchi wajah mulus, cantik, menawan Sinbi dengan terang-terangan. Kekehan kecil berhasil lolos dari belah bibir tebalnya kala ia menahan gemas untuk tidak menusuk pipi gembil Sinbi yang penuh makanan itu.

Satu alis Sinbi terangkat, tak sedikit pun berniat untuk menjawab. Ia hanya merasa heran akan tingkah pria aneh di hadapannya. Sok kenal. Gadis itu mengedikkan bahunya sekilas, lalu kembali menaruh atensi pada piringnya. Mulutnya kembali bergerak, mengunyah makanan lezat, tentu saja, apalagi makanan itu gratis.

Beberapa menit keheningan menyelimuti keduanya yang tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sinbi yang asik melahap makanannya, dan pria itu yang asik memperhatikan segala gerak-gerik Sinbi dalam diam.

Siapa pun pasti bisa mengatakan jika pria itu tampak tertarik dengan gadis di hadapannya. Ya, pancaran mata berbinar milik pria itu mengatakannya dengan sangat jelas. Tatapan memuja, kagum, juga penasaran.

Sinbi meraih gelas di dekatnya, ia meminum jus jeruk itu hingga habis. Perlahan bibirnya menyunggingkan senyuman yang berhasil membuat pria yang masih setia duduk di tempatnya itu terpana.

Sodoran selembar tisu membuat kerutan di dahi Sinbi muncul. Ia melirik pria itu sebentar sebelum tangannya refleks menyambar tisu itu tanpa banyak tanya. Setelahnya ia menekan-nekan pelan bibirnya dengan tisu itu. Menyeka noda-noda dan bekas sisa makanan yang mungkin menempel di sekitar mulutnya.

"Lipstick lo masih on point, kok."

Pergerakan Sinbi terhenti ketika indera pendengarnya menangkap suara berat pria itu. Ia lantas mengurungkan dirinya yang sudah membuka tas tangan, berniat mencari lipstick.

"Okay, apa mau lo? Lo siapa? Lo kenal gue? Ada urusan apa lo sama gue?"

Sinbi bersedekap dada, duduk santai seraya menatap pria itu dengan tatapan menyelidik. Pria di hadapannya terperangah, kemudian tertawa, tak menyangka jika gadis di hadapannya ini ternyata salah satu jenis makhluk yang bersikap straightforward dan juga cerewet.

Pria itu menegakkan tubuhnya, ia meletakkan tangannya yang tergenggam di atas meja. Layaknya orang yang sedang mengajak partner bisnisnya berdiskusi akan suatu hal yang penting.

Sinbi masih bergeming. Oh ayolah! Pria aneh ini sungguh menyebalkan. Gara-gara pria itu, ia jadi harus terpaksa menunda keinginannya untuk segera menyambangi buffet-buffet desert yang tersedia di sana.

'Duh, stall ice cream keburu penuh, nih!'

"Gue tertarik sama lo, Hwang Eunbi."

Pria itu mengulas senyum yang jujur saja Sinbi akui, pria itu memiliki paras yang cukup tampan—benar-benar tampan. Apalagi ditambah senyum itu yang membuat kedua matanya menyipit, membentuk garis lengkung. Terlihat sedikit.. iya, sedikit, menggemaskan?

"Atas dasar apa lo bisa ngomong kaya gitu?" Pertanyaan Sinbi yang terkesan mencemooh di telinga pria itu membuat pria itu terkekeh. "Again, do we know each other?" Tanya Sinbi lagi.

instant-story [SinB]Where stories live. Discover now