instant-story [SinB]

SinB x Seonghwa ATEEZ

⚠

Warning.

Read on your own risk.

❤❤❤

"Sinbiiiiiiiii!"

"Sinbiiiiiiiiiiiiii--aw!"

Sinbi terkekeh melihat interaksi dua orang laki-laki bersaudara itu di depannya. Ia menggelengkan kepalanya pelan-pelan.

"Seonghwaaa," panggil Sinb menghentikan pria bernama Seonghwa, dari menjahili adiknya itu dengan memukul pelan kepala adiknya gemas.

"HUWAAAAA MAMIIII!"

"Cengeng lu, bocah! Udah kelas 4 SD masih aja nangis! Huuu!"

"Udah ihh kasian Hwajun, siniii sama kakak!" Sinbi melebarkan kedua tangannya yang terulur ke depan bocah laki-laki itu. Hwajun langsung berhenti merengek, ia berlari dan memeluk Sinbi posesif, membuat Seonghwa mengerang tak suka.

"Lagian ntu bocah kurang ajar banget, masa manggil lo nama doang?" Dengus Seonghwa mendudukkan dirinya di samping Sinbi. Ia menarik-narik baju bagian belakang Hwajun agar bocah itu terlepas dari pelukan Sinbi, ehh kebalik deng, Sinbi yang dipeluk Hwajun.

"Sirik aja lo, Bang! Wleee!"

"Udah ihhh kalian! Aku pulang nih!" Ancam Sinbi udah pusing melihat pertengkaran saudara Park itu. Keduanya langsung diam tak berani membuka suara kaya jangkrik kejepit.

"Mama mana, Jun?" Tanya Sinbi setelah melepaskan diri dari pelukan Hwajun.

Hwajun dengan terpaksa melepaskan pelukannya, lalu duduk di sofa sebelah sambil mengeluarkan smartphone dari saku celananya, "pergi, gak tau ke mana," ucap bocah itu mengedikkan bahunya lalu larut ke dalam game.

Sinbi mengalihkan tatapannya pada pria di sebelahnya, Seonghwa, yang sedang bertumpu dan menyandar pada punggung sofa dengan pandangan yang tak pernah lepas dari Sinbi.

Gadis itu mengulum senyumnya, "mama lo gak ada, gue pulang aja gitu ya? Besok ke sini lagi."

"Eh jangaaan!" Ucap Seonghwa langsung menegakkan tubuhnya dan menarik lengan Sinbi mendekat.

"Tungguin aja di sini, mama pasti bentar lagi pulang, kok. Dia paling cuma nganterin pesanan baju ke kliennya."

"O-ohh okaay."

.
.
.
"Heh! Gak ada zinah di sofa ya!"

Hwajun tiba-tiba berteriak membuat Sinbi serta Seonghwa menatap bocah itu dengan pandangan berbeda.

"Zinah apaan sii lo bocah tau dari mana kata itu heh?!" Seonghwa melempar bantal sofa ke arah Hwajun yang mendarat tepat sasaran.

"Yeuu makanya ngaji dong! Itu tuh namanya zinah mata yaa! Abang kira aku temenin ayah nonton mamah dedeh tiap subuh ngapain? Molor terus abis solat sih makanya otaknya tumpul noh!"