SinB x Beomgyu TXT

1.9K 146 15
                                    

SinB menutup pintu di belakangnya dengan pelan. Matanya mulai memindai seluruh penjuru ruangan yang baru saja dimasukinya itu. Hanya sebuah kamar tidur yang sangat luas dan terlihat cukup eksklusif milik seorang anak laki-laki berusia 17 tahun.

Kamar yang bahkan berukuran tiga kali lebih luas dari kamar kos sederhana SinB yang sudah dua tahun ini ia tempati. Meskipun begitu, ia masih selalu bersyukur karena masih bisa memiliki tempat untuk bernaung selama ia kuliah.

Kaki SinB mulai melangkah menuju sisi samping tempat tidur. Di atas karpet bulu yang terlihat cukup mahal dengan sebuah meja kayu kecil, ia mendudukkan dirinya, menaruh tas jinjingnya di atas meja tersebut.

"Eh—udah dateng ternyata.."

Suara laki-laki yang terdengar sedikit berat dan dalam itu mampu membuat tubuh SinB berjengit kaget. Ia menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kamar.

Di sanalah, laki-laki dengan balutan lengkap seragam khas anak SMA elit, berdiri dengan tubuhnya yang tinggi. SinB sempat termangu sesaat, sedikit terpesona akan postur sempurna yang dimiliki laki-laki itu meskipun ia sudah sering melihatnya.

SinB lalu menyunggingkan senyuman simpul.

SinB lalu menyunggingkan senyuman simpul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baru aja, kok," ucap Sinbi pelan. Ia kembali memusatkan perhatiannya ke arah meja seraya mengeluarkan buku-buku dan alat tulis lain dari dalam tasnya, lalu merapihkannya di atas meja.

Dirasa tak ada pergerakan sama sekali, SinB kembali menolehkan kepalanya ke arah anak laki-laki itu. Ia mengangkat satu alisnya.

"Ngapain diem di situ? Sini," SinB berseru, merasa heran akan tingkah anak laki-laki itu. Melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, SinB lantas berdecak, "udah lewat 12 menit, kalo kamu masih diem di situ, tiap satu menit ke depan kakak bakalan ngasih kamu 2 soal tambahan. Mau?"

Terhenyak dengan ancaman yang diberikan SinB, anak laki-laki itu dengan cepat menggelengkan kepalanya tak setuju, lalu melempar tas sekolahnya asal. Dia menyingkap poninya geram dan mengusap wajahnya kasar. Tangannya bergerak meloloskan jas almamater sekolahnya cepat, lalu melemparnya asal, berbagi nasib dengan tasnya.

SinB tersenyum tipis, masih duduk tenang sambil membuka beberapa buku. Anak laki-laki itu mulai melangkahkan kaki jenjangnya ke arah SinB, lalu berhenti dengan jarak selangkah di samping Sinbi.

"Kak,"

Tak berniat berpindah atensi, Sinbi hanya merespon dengan deheman pelan.

"Kak, liat sini." Suara laki-laki itu kian berat dan terdengar menuntut. Lagi, hanya deheman yang dia dapatkan dari gadis yang berusia 3 tahun lebih tua dari dirinya itu.

 Lagi, hanya deheman yang dia dapatkan dari gadis yang berusia 3 tahun lebih tua dari dirinya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
instant-story [SinB]Where stories live. Discover now