[ THOUSAND HILL GOEST HOUSE KETAMBE ]

9 2 0
                                    

01 SEPTEMBER 2019 (Sebelum Kejadian)

19 : 26 PM

Dua belas Mahasiswa-mahasiswi Universitas Tanoh Alas (UTA) mengadakan perkemahan di kawasan gunung leuser tepatnya di daerah Ketambe. Ketambe adalah salah satu nama Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara. Wilayahnya berbatasan langsung dengan salah satu tempat wisata alam di kabupaten aceh tenggara yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tempat ini merupakan salah satu Objek Wisata Alam yang paling dikenal dan menjadi objek wisata andalan bagi Kabupaten Aceh Tenggara saat ini.

Salah satu Organisasi pecinta alam dari Universitas lokal mengadakan kegiatan camping di wilayah gunung leuser. Tepat pukul 19:26 pm bus mereka sampai di lokasi persinggahan sementara. Thousand hill goest house ketambe, adalah salah satu tempat persinggahan sementara yang cocok untuk melepas lelah. Tempat ini menyediakan makanan dan minuman khas Suku Alas yang ada di Aceh Tenggara.

Mahasiswa UTA mulai bergerak turun dari bus, dengan membawa semua perlengkapan di dalam tas mereka. Ini kali pertama pecinta alam dari UTA mengadakan kemah di Gunung Lauser. Setelah semua sudah siap, mereka berkumpul di Thousand hill goest house ketambe, sambil bercerita ria.

"Hay Mas, kamu nggak makan ?, Asyila boleh duduk di sini nggak ? " tanya Asyila tersenyum tipis.

Belum sempat Asyila di persilahkan duduk di kursinya, seorang wanita memanggil dari sudut tempat yang tidak jauh darinya berdiri.

"Asyila kesini dulu lahh, ada yang mau Ana omongin sama kamu," ucap Ana mencoba memanggil Asyila, ia ingin membri tahu sesuatu.

"Itu dipanggil Ana, udah sana pergi," ujar Hamas sambil tersenyum.

Asyila pun berpaling sambil meneteng makanan yang dipesannya. Hamas menatapnya dari belakang. Asyila dan Hamas adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jururan Akuntansi, mereka satu kelas yang bergabung dalam satu Organisasi Pecinta Alam. Mereka sudah mengenal satu sama lain.

"HUOOOO," Dari belakan Damar mencoba mengageti Hamas. "Aduh, serius kali lihatin Asyila, ada rasa ia?," ucap Damar mencoba menyindir Hamas yang tengah diam menikmati jus jeruk dingin ditangannya.

"Bisa aja lo bro, mana mungkin itu terjadi, kami hanya sebatas teman sekelas, aku rasa tidak akan lebih," jelas Hamas.

"Ooo, gitu ia, tapi bukanya emak sama bapak lo juga pada awalnya bertemanan dulu bro, sebelum saling mencintai satu sama lainkan, betul nggak bro, hahaha," ucap Damar sambil tertawa.

"Udahan lah bro, nggak usah bahas cinta-cintaan dululah, tugas kampus saja masih sering terlupakan," ucap Hamas.

"Hahahaa, cinta itu perlu bro untuk penyemangat" ucap Damar selesai tertawa.

"Untuk penyemangat apanya, untuk nambah beban iya" jelas Hamas.

***

Di sekeliling Thousand hill goest house ketambe terdapat pohon tua yang sangat besar, pohonya kira-kira dapat di peluk oleh lima belas orang. Pohon ini sudah hidup seribu tahun, bahkan lebih menurutku. Cabangnya yang terbentang jauh, daunnya yang lebat membuat tempat ini kelihatan gelap, dan agak sedikit menakutkan, namun disisi lain juga menenangkan.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Kawasan Gunung Lauser ini sangat banyak menyimpat mistis. Maka dari itu siapapun yang masuk kedalamnya harus menjaga sikap dan adab dalam bertingkah, ataupun berbicara. Jika tidak, penghuni didalamnya dapat murka, dan apa saja dapat terjadi didalamnya bahkan kematian bagi yang melanggarnya.

***

"Woy ta* sini lo cepaaat, disini sangat enak udaranya nj*ng, sejuk, sangat cocok untuk pengantin baru, adem, hahahaa" ucap Abdi dengan candaan yang kurang sopan sambil tertawa kecil.

"Hahahaaa, bener bro, ntar kalau gue nikah sama Ana, gue bakalan berbulan madu ditempat ini, kayaknya enak bro," sahut Jefri dengan candaan nakalnya

"Kwkwkwkwww, memangnya Ana mau sama lu bro, cobalah sedikit berpikir bro, Ana itu cantik, putih, lesung pipinya, aduhh, susah di jelasin, kecantikkan yang sempurna bro, sedangkan lo bro, Hahahaa, ancur bro," pungkas Abdi mencoba mengejek Jefri.

"Alahhh, acur-ancur gini, mantan gue sudah dua belas bro" jawab Jefri

"Usssst, bro lihat nggak perempuan tua di sana itu, dari tadi gue lihat dia terus memperhatikan kita tuh," ujar Abdi.

"Ia bro, dari matanya kelihat dia tidak senang dengan keberadaan kita bro." Ucap Jefri.

"Kita samperin yok," pungkas Abdi.

Tiba-tiba Damar datang memanggil Jefri dan Abdi agar dapat berkumpul bersama teman-temain lain untuk membahasa tempat perkemahan.

"Woy, Jef, Abdi, ayok kumpul, kita Briefing dulu, menentukan lokasi perkemahan kita nanti," ujar Damar

"SIAPPP KETUA, KAMI SEGERA KESANA," ucap Jefri dan Abdi serentak sambil berteriak.

Wanita tua itu terus menatap, matanya tidak berkedip sama sekali, pakaianya aneh, lebih ke orang pedalaman. Tongkat yang di pegangnya mencoba melangkah pelan kearah Damar. Damar agak sedikit keheranan dan ia juga mencoba mendekati wanita tua itu.

"Perbuatan baik, akan mendatangkan kebaikan, perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan," ucap wanita tua itu, dengan menatap tajam Damar.

"Anak muda, hutan ini indah, alam ini baik tapi jangan sampai membuatnya marah," wanita tua itu mencoba memberi pesan kepada Damar agar tidak macam-macam di Hutan lauser ini.

"HATI-HATI DENGAN PENGHUNI LEMBAH UNING ANAK MUDA, HATI-HATI,"ungkap wanita tua itu sambil berlalu meninggalkan Damar yang kebingungan.

BATAS KEMATIANHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin