S'8

5.6K 244 9
                                    

"Lang, sepatu gue lo kemanain!" Deja sedang berada di kelas nya Galang, menatap tajam pelaku yang membawa sepatu Deja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lang, sepatu gue lo kemanain!" Deja sedang berada di kelas nya Galang, menatap tajam pelaku yang membawa sepatu Deja.

Galang yang duduk santai hanya menggedikan bahu acuh. "Gak ada."

Deja mendengus kesal. Waktu ia akan mencuci kaki di kran depan kelas nya, sepatu itu ia taruh di depan pintu kelas. Didekat sepatu nya juga ada Galang dan teman-teman nya sedang kumpul. Entah untuk apa.

"Mana!" Deja melotot.

Galang yang melihat itu hanya terkekeh, takut? Tentu tidak. Menggemaskan, iya.

"Nggak sama gue Ja." Kilah nya santai.

"Abey! Sama lo kan?! Alan! Ngaku nggak lo?! Panca, Jo, Raka!" Gas Deja. Orang-orang didalam kelas itu menggeleng-gelengkan kepala, sudah biasa Deja meneriaki kelasan mereka sebab cecunguk berenam itu.

Alan, Panca, Jo dan Raka menggeleng keras.
"Bukan ya! Ja, lo bedosa banget kenapa." Alan memeloti Deja kembali.

Deja memicing. "Ampe ketauan dari lo salah satu yang ngumpetin, gue hantam lo semua." Ujar nya seraya berbalik badan dan membelokan badan nya keluar pintu. Sayang, saat ingin berbalik badang wajah nya menabrak dada bidang seseorang. Mebuat Deja tersungkur ke belakang.

Alan serta Abey menahan tawa sebelum akhir nya tawa itu meledak.

"PPFFTT- BHAHAHAHA!"

Galang yang sedang duduk santai langsung berdiri melirik tajam kepada kedua orang itu.

Mereka terdiam seketika.

Kemudian matanya fokus pada Deja dan penabrak nya

"Akh anjir." Keluh nya mengusap bokong nya.

"Eh sorry Ja, gue gak liat lo di balik pintu. Nggak papa kan?" Laki-laki itu menyentuh pundak Deja membuat Galang berjalan ke arah mereka.

"Lepas." Galang menarik kedua tangan nya didalam saku celana putih nya.

Arthur sontak menjauhkan tangan nya dari pundak Deja.

"Sakit Lang, dada dia kaya tembok." Adu nya.

Galang menelisik hidung Deja yang memerah.

"Sorry Ja gak niat gue, suer." Arthur menggaruk tengkuk tak gatal nya. Hendak ingin membatu Deja berdiri di tepis oleh Galang.

"Santai aja Thur." Kata Deja yang sudah berdiri. Memegang bokong nya terasa ngilu.

"Bisa jalan?" Tanya Galang. Deja mengagguk. Mendorong tubuh Galang. Deja melirik Galang sinis.

"Sampe lo balikin sepatu gue baru boleh deket-deket," Ucap nya.

"Antrin ke kelas Thur." Arthur mengagguk cepat.

Galang menatap datar Deja. "Nanti beli lagi. Gue antrin ayo."

S E R E N D I P I T YWhere stories live. Discover now