Hellowinn 5

17.4K 2.9K 1.9K
                                    

VOTE DULU :(
JANGAN LUPA SPAM KOMENTAR<3

Hellowinn 5

__________________

Minnie is Tiny

Sudah dalam prediksi Winnie bahwa hal tidak menyenangkan ini akan terjadi. Gardian dan Archer berkelahi, sebabnya sudah bisa ditebak. Menurut informasi, Archer yang lebih dulu memulai, dan Gardian hanya melayani dengan senang hati. Lalu Gardian sepertinya melarikan diri dari ruang penahanan, Winnie bisa dengar suara cowok itu di luar kelas. Terdengar seperti; "Where is she?"; "Why are you hiding her from me?"; "Who the fuck are you?". Gardian punya masalah emosi dengan semua orang, Winnie tahu benar soal itu dari informasi yang tersebar, dan mungkin ada pengecualian untuk Winnie yang sampai sekarang dia tidak mengerti apa alasannya.

Salah satu teman Archer yang berdiri di depan pintu terdorong ke dalam, jatuh ke belakang, kemudian di sanalah Gardian muncul dengan tampang non-emosi padahal cowok itu baru saja mendorong seseorang seperti menyingkirkan semut. Oh, mungkin teman-teman Archer yang menahan Gardian untuk masuk kelas dan mencari Winnie, meski pada akhirnya Gardian tidak pernah kalah dari siapa pun.

Memang belum saatnya masuk jam mata pelajaran, ini masih dalam rentang istirahat menjelang mata pelajaran terakhir, tapi Winnie tetap protes saat Gardian mengambil tasnya. Merapikan buku-buku Winnie untuk dimasukkan dalam tas, dan mengajak dia ke luar kelas menuju entah ke mana. "What is this all about anyways?" Winnie mengeluarkan nada ketus karena tidak setuju pada tindakan Gardian yang satu ini.

"Do me a favor," tutur Gardian sambil memeriksa saku celana sekolahnya. Setelah menemui lorong yang lebih sepi, Gardian duduk di kursi panjang yang menghadap pembatas lorong dengan bagian luar sekolah. Dia membuka kaki, menarik Winnie sampai berdiri di antara kakinya, lalu menarik tangan kanan cewek itu. Gardian meletakkan kembali plester luka yang Winnie berikan, ke telapak tangan kanan cewek itu yang sudah terbuka.

Ah. Winnie mengerti. Gardian bukan tipikal manusia yang akan membiarkan orang lain sampai punya kesempatan untuk memukulnya, dan sekarang ada luka di dekat pelipis cowok itu. Gardian tidak pernah kalah dalam perkelahian, cowok itu bahkan jarang terluka, korbannya yang selalu dapat bagian terparah. Tapi kali ini Winnie yakin Gardian sengaja membiarkan dirinya terkena pukulan Archer, hanya agar cowok itu bisa memakai plester luka yang Winnie berikan. Winnie memutar mata malas.

Luka Gardian sudah lebih dulu dibersihkan, terlihat jelas dari darah-darah yang mulai mengering di pusat luka. Winnie menahan rambut Gardian selagi memasangkan plester luka untuk cowok itu dengan amat serius. Gardian diam saja sembari bersandar pada kepala kursi dengan tangannya merentang di tempat dia bersandar, padahal Winnie sengaja menekan-nekan bekas pukulan di balik plester luka. Sudah bisa ditebak bahwa Gardian tidak benar-benar butuh pengobatan, luka gores semacam ini pasti hanya dianggap cowok itu seperti sengatan nyamuk.

"I'll take you home later, Minnie," kata Gardian setelah hanya menerima apa yang Winnie lakukan pada pelipisnya.

Winnie mengerutkan alis, tidak mengenali nama yang disebut Gardian. "Don't call me that," balas Winnie tidak senang. Yang memberinya nama adalah Nanny, kalau namanya pemberian Papa atau Mama, Winnie tidak akan peduli dipanggil dengan pengejaan yang salah.

"Kenapa?" tanya Gardian sambil mendongak dengan tatapan santai tak berdosa. Sebelah alisnya sempat terangkat, sebelum dia memainkan lidah di depan gigi pada rahang bawah.

"Memangnya kenapa lo panggil gue Minnie? Huruf depannya W bukan M," Winnie menjelaskan dengan malas. Dia kemudian mengambil langkah untuk pergi jauh-jauh dari Gardian, tujuh menit akan cukup berjalan dari sini ke kelas menjelang jam mata pelajaran dimulai.

HellowinnWhere stories live. Discover now