Hellowinn 16

12.6K 2.1K 881
                                    

HAPPY NEW YEAR! 🪐🥳

Note:
Melihat ke bawah tanpa nunduk : I'll fuck u eyes.
Melihat ke atas tanpa mendongak : Fuck me eyes.

[⚠️⚠️]

Hellowinn 16
__________________

Mark of A Star

Tangan Winnie tidak bisa digerakkan ketika dia sadar pada pagi-pagi buta. Winnie bukan mendadak lumpuh, tapi Gardian menggulungnya di dalam selimut, jadi Winnie pasti kelihatan seperti ulat sekarang.

“Shhhttt, shhtt, Gardian?” Winnie bisik-bisik, tidak terbiasa membangunkan seseorang dengan kasar. Tapi Winnie sungguhan tidak bisa ke mana-mana.

Pada panggilan ke tiga, Gardian akhirnya merespons Winnie dengan gumam samar dan malah mempererat pelukan.

“Haus,” kata Winnie lagi, masih bisik-bisik seakan dinding pun tidak boleh dengar.

Gardian bangun, tidak kelihatan bingung seperti kebanyakan orang saat bangun tidur. Cowok itu justru langsung menggendong Winnie masuk kamar alih-alih membuka lilitan selimut saja, supaya Winnie bisa mengambil air sendiri.

Setelah memindahkan Winnie ke ranjang, Gardian mengambil gelas kosong dari meja dekat sofa di kamar Winnie, lantas mengisinya dengan air dari dispenser. Gardian tertawa sendiri ketika melihat Winnie, baru ingat dia melilit cewek itu dengan selimut karena beberapa jam lalu udara dingin sekali.

Meletakkan gelas di meja kecil dekat ranjang, Gardian lantas membuka lilitan selimut pada Winnie, agar cewek itu bisa bergerak. Lagi pula, udara sudah tidak sedingin sebelumnya.

Sepertinya Winnie sungguhan haus, cewek itu minum cepat sekali, Gardian bahkan bisa dengar suara tegukan Winnie. Ketika Winnie sendawa kecil, Gardian terkekeh pelan.

“Gue boleh tidur di sini?” Gardian mempertanyakan persetujuan Winnie hanya untuk tidur di samping cewek itu di ranjang. Padahal Gardian sendiri memperbolehkan Winnie tidur di ranjangnya tanpa cewek itu harus minta izin.

Winnie menyibak selimut, tentu agar mereka bisa berbagi. Menyetujui tanpa banyak berkata-kata. Lagi pula, Gardian membuat Winnie salah tingkah dengan sikap seperti itu.

Saat bangun untuk kedua kalinya di pagi hari, Winnie malu setengah mati karena dia sudah tidur di atas Gardian. Pelan-pelan sekali, Winnie bangkit. Antara tidak ingin membangunkan Gardian, dan tidak ingin cowok itu melihat Winnie tidur di atasnya.

Niat ingin sarapan berdua dengan tentram, terganggu karena Winnie tidak tahu Winna sudah pulang. Cewek itu muncul begitu saja di ruang makan dan langsung menatap ingin tahu ke arah Gardian. Lagi pula, siapa yang tidak tertarik melihat cowok itu? Winnie yakin bahkan cowok-cowok di sekolah juga ada yang menyukai Gardian.

“Siapanya Winnie?” tanya Winna pada Gardian.

Harap-harap cemas, Winnie melirik cowok itu, dan syukurnya Gardian masih punya sikap kurang ajar untuk mengabaikan pertanyaan orang lain. Bahkan bersikap seakan Winna tidak ada di sana. Gardian tetap melanjutkan makan, dan justru balas melihat Winnie dengan alis terangkat sekilas.

Seakan mempertanyakan apakah ada yang salah karena Winnie berhenti mengunyah.

Lantas Winna mendecih kesal. Cewek itu masih dalam piyama tidurnya yang terbuka, bersandar pada meja di dekat Gardian duduk. Berusaha menarik perhatian, bahkan mengikuti cowok itu ke ruang tengah saat Winnie naik lagi ke kamar untuk mengambil tas sekolah.

HellowinnWhere stories live. Discover now