Hellowinn 10

15.9K 2.7K 3.1K
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR <3
Btw, ini enakan pake lagunya Rafi Sudirman yang Collide, sama Joji yang Sanctuary! Have some fun!

Hellowinn 10
__________________

Sexual Tension

[⚠️⚠️]

Winnie tidak terganggu dengan dingin yang menyelimuti tangan kanannya, tapi dia penasaran hal macam apa yang membuat hanya tangan kanan saja yang terasa sejuk, seperti aliran air di tengah hutan. Ini bukan berasal dari alat pendingin ruangan, Winnie bisa merasakan tubuhnya berbaring miring di ranjang. Dia menemukan Gardian yang sedang duduk di tepi ranjang saat membuka mata, telapak tangan kanan Winnie menempel pada bibir Gardian, dan cowok itu menutup mata.

Gardian menekan tangan Winnie pada bibirnya, lalu mendadak balas melihat Winnie yang sudah memperhatikan sejak beberapa detik lamanya. “Good morning, Owi.” Gardian mengusap rambut Winnie ke belakang telinga, lalu menunduk untuk mencium garis rahang cewek itu sebentar. “Are you ready for today?” lanjutnya bertanya.

Mengangguk adalah jawaban Winnie. Ya, dia mungkin siap, tapi Gardian kelihatan tidak sama sekali. Cowok itu lebih pucat dari biasanya, garis hitam di mata Gardian juga tampak semakin jelas. Heck, cowok itu tidak tidur semalaman, dorong Winnie ke jurang kalau dia salah.

Apa itu semacam gangguan tidur? Atau ada hal lain yang tidak Winnie ketahui? Gardian benar-benar butuh tidur sebelum cowok itu mati.

Sudut bibir Gardian berkedut kecil, dia mendengkus pelan sambil berdiri tegap dari posisi bersandar pada pintu kaca kamar mandi. Winnie berdiri di sana menatap Gardian tanpa ekspresi, karena sejak tadi cowok itu juga tidak pergi seakan sengaja ingin melihat Winnie mandi.

Setelah Gardian membiarkan Winnie mandi, mereka menuju dapur untuk sarapan. Winnie rasa tidak ada cowok yang lebih menarik dibanding cowok yang pandai memasak, dan main gitar elektrik, seperti Gardian. Gardian menarikkan kursi untuk Winnie, setelah dia duduk cowok itu tidak lupa mencium puncak kepala Winnie. Jelas, Winnie jelas bisa merasakannya, besar rasa cinta Gardian, itu bukan hal yang bisa ditutup-tutupi. Dan mungkin, itu baru 3% yang Gardian tunjukkan, karena setiap cowok seperti Gardian akan mencintai setengah mati.

Winnie merasa bersalah, dan itu buruk.

Kenapa Winnie tidak jatuh cinta pada Gardian saja?

Sepertinya Gardian berniat menahan Winnie di apartemen cowok itu cukup lama, karena cowok itu bahkan berhasil mendapatkan seragam sampai buku-buku sekolah Winnie. Mungkin Mama akan marah, mungkin juga Mama tidak akan peduli. Jadi Winnie hanya menerima keadaan, toh bersama Gardian tidak akan menyiksanya.

‘Kalo lo udah siap buat jatuh cinta lagi, jatuh cinta sama gue’ yang tertulis dengan cat semprot merah darah pada spanduk putih panjang, terpampang di pagar balkon gedung sastra siang ini. Winnie sudah berfirasat tentang pelakunya, dan semesta seperti membenarkan ketika Gardian muncul untuk mengajak Winnie makan siang. Cowok itu memasangkan earphone nirkabel ke telinga Winnie, supaya dia bisa mendengarkan lagu Sanctuary milik Joji.

“Lo yang bikin itu, ‘kan?” tanya Winnie setengah menuduh.

Gardian tersenyum singkat sambil mendengkus. “Biar semua orang tau siapa yang gue mau,” jawabnya santai.

Ya, semua orang pasti akan langsung mengerti siapa manusia yang kelewat berani untuk memasang hal seperti itu di gedung sastra hanya agar targetnya diketahui semua orang pula. Ah, Gardian terlalu nekat, dan Winnie menyukainya.

Rasanya seperti diinginkan kembali setelah manusia-manusia ini bersikap seakan tidak butuh Winnie. Mungkin karena itu Winnie menyukai suasana dan aura yang Gardian bawa padanya, bahaya yang menyenangkan. Bahkan ternyata karena Gardian itu berbahaya, justru Winnie jadi merasa aman saat bersama.

HellowinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang