Hellowinn 13

13.6K 2.4K 1.4K
                                    

☠️ PERINGATAN BUAT AUTHOR YANG JUGA BACA CERITA SAYA. TOLONG JANGAN NIRU GAYA TULISAN SAYA, BAHKAN SAMPE NIRU PLAYLIST JUGA. GAYA NULIS ITU SENDIRI-SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN PAKE MUKA ORANG! ☠️

Buat para pembacaku, kalopun kamu author juga, coba cek bio akun WP-ku dulu ya. Thanks.

*Raw [slang] : unprotected sex.

Hellowinn 13

__________________

Ace of Hearts

“You and that asshole still talk?”

Lama tidak bertemu Archer, cowok itu seperti hilang dari peradaban, lalu mendadak muncul lagi di kelas. Dan Winnie sama sekali tidak bersyukur atas kembalinya cowok itu.

“Nah, we moan. Mind your shit,” jawab Winnie kesal.

“Seriousl—”

“Yes, we talk. We live together and be fuckin’ raw. Now, shut up.”

Archer mengumpat diam-diam di akhir mata pelajaran siang ini, cowok itu tampak kesal gara-gara Winnie berkata dia dan Gardian sudah melakukan hal kotor. Untung saja tadi mereka hanya berdebat bisik-bisik, sehingga murid lain tidak akan dengar apa yang Winnie ucap tentang dirinya dan Gardian.

Sampai Winnie meletakkan buku-buku ke loker, Archer masih mengikutinya. Cowok itu bersandar pada pintu loker di samping loker Winnie dengan tangan terlipat di dada, seolah Winnie akan tetarik karena itu.

“But your mom told me you guys weren’t together.” Archer terdengar setengah meremehkan kebenaran ucapan Winnie, dan setengah bingung mana yang bisa dia percaya.

Ah, jadi selama ini Mama sudah jadi mata-mata pribadi Archer. “OK.” Winnie menutup pintu loker, pergi ke arah kantin tanpa mempedulikan apakah Archer mengikuti atau hendak tetap di sana tebar pesona.

Oh, ya, Winnie sudah memakai cardigan rajut dari Gardian, selama seminggu belakangan, dan tidak dicuci sama sekali. Karena ada aroma cowok itu yang melekat, dan Winnie menyukai bagaimana dirinya dengan aroma Gardian yang memeluk erat.

Winnie tidak dengar panggilan Archer, jadi dia kaget setengah mati ketika lengannya ditarik dari belakang. Winnie pikir itu Gardian, ternyata bajingan.

“Lo harusnya bertekuk lutut sama gue, Winnie,” tutur Archer dengan suara rendah penuh tekanan.

“You mean sucking your nonexistent d!ck?” tanya Winnie dengan sebelah alis melengkung tinggi. “Nah. I’m not your problem anymore. Go and get a basic hoe you can play around.”

“It’s been a while, Archie. Done hiding, are you?” Gardian datang memotong kalimat apa pun yang ingin Archer ucapkan pada Winnie.

Ketika Winnie memihak pada sisi Gardian, Archer berusaha menangkap tangannya lagi. Tapi Gardian yang lebih dulu menangkap tangan cowok itu, memutar ke belakang sampai Archer turut berbalik memunggungi mereka.

“Where do you think you’re touching?” Nada bicara Gardian terdengar seram, seakan dia ingin menghancurkan Archer pelan-pelan.

“Gardian?” Winnie menengahi, tidak ingin Gardian terjun dalam masalah karena Archer terkadang bersikap seperti perempuan, terlalu melebih-lebihkan. “Can I get strawberry ice cream? I’m starving.”

Dengan mudah Gardian mendorong Archer, cowok itu hampir tersungkur di hadapan banyak orang. Gardian berbalik pada Winnie, langsung menggenggam tangan cewek itu untuk pergi sesuai perintah. Winnie tidak memerintah Gardian, tapi apa pun yang cewek itu inginkan, bagi Gardian adalah sebuah keharusan.

HellowinnWhere stories live. Discover now