part 1

488K 4.5K 30
                                    

Part 1

Reina wanita yang awalnya merasa bahwa dia adalah wanita paling beruntung didunia telah sirna.

Dulu dia merasa hidupnya sangat sempurna, lahir dari orang tua penyayang dengan kekayaan melimpah, memiliki seorang adik wanita yang pengertian dan seorang tunangan yang sangat sempurna.

Semua terjadi 7 hari sebelum acara pernikahan Reina dengan Riko. Saat itu Reina baru saja pulang dari acara liburan dadakan sebelum dia menikah bersama ayah dan ibunya namun sesuatu terjadi.

Sebuah truk besar tiba-tiba keluar dari arah kanan dan menghantam mobil yang mereka tumpangi, reina melihat seseorang laki laki bertopi dengan pakaian hitam dia memohon untuk ditolong kemudian dia tidak sadarkan diri.

.......

7 hari setelah kejadian Reina memandangi beberapa pohon rindang, terlihat beberapa burung beterbangan. Itu pemandangan cukup indah, namun tidak bertahan lama karena satu burung diantaranya terjatuh ketanah setelah seorang laki-laki menembaknya dengan sebuah senapan.

Reina berlari turun, menarik senapan itu dengan cepat. Laki-laki itu menatap dengan datar seakan bertanya mengapa reina melakukan itu.

"Kenapa kamu membunuhnya?"

"Aku sedang latihan" menunjuk senapan

"Kamu bisa menembak ke sasaran yang ada" Reina menunjuk patung berbentuk manusia yang biasanya di jadikan sasaran.

"Burung ini, membuatku tertantang, patung itu sudah tidak menarik dia tidak bernyawa"

"Aku tidak mau tau, tidak boleh menembak burung lagi"

"Lalu apa yang harus kulakukan agar aku tidak bosan"

"Terserah asal jangan menembak burung lain lagi"

Laki-laki itu menatap aneh, mendekati Reina yang merasa takut, bahkan tangannya gemetaran.

"Haruskah aku... menembakmu?"

Bibir Reina menutup rapat dia mematung ketakutan. Namun dia tidak boleh merasa takut "cobalah"

Laki laki itu tersenyum dan langsung mencium reina dengan buas, Reina meronta namun laki laki itu semakin memeluk tubuhnya dengan erat hingga tidak bisa bergerak, tidak ada yang bisa dia lakukan selain hanya menunggu laki-laki itu berhenti.

"Ini cukup menarik juga" ucap laki laki itu sambil mengusap bibir Reina setelah menciumnya.

Reina seharusnya sudah mati malam itu, namun laki-laki itu membawa dia, ayah dan juga ibunya. Sayang ibunya sudah meninggal hanya tersisa sang ayah yang masih kritis.

Kalian mengira bahwa Hazel adalah laki-laki baik yang menyelamatkan Reina, namun kalian harus tau Hazel adalah laki laki dibalik truk yang menabrak mobil yang ditumpangi oleh Reina.

Kini reina hanya bisa memohon pada laki-laki itu untuk membiarkan sang ayah tetap hidup. Reina hanya tau bahwa Hazel di bayar oleh seseorang yang menginginkan kematian keluarganya.

Reina sangat membenci Hazel bagaimanapun dia yang membunuh ibunya, tapi nyawa ayahnya ada di tangan Hazel, Di sebuah ruangan husus di lantai 4 disana ayah Reina masih koma, Hazel yang merawatnya, nampaknya Hazel adalah seorang dokter.

Matahari mulai terbenam, Hazel mencoba untuk membuka kamar Reina yang sudah di kunci dari dalam. Reina menolak untuk membukanya, beberapa saat tiba-tiba sunyi Reina mengira bahwa Hazel menyerah.

"Brak" suara terdengar sangat keras.

Rupanya hazel telah merusak pintu dengan sebuah kapak. Reina kaget dan langsung mundur.

Hazel dengan santai masuk dengan sebuah kotak p3k, luka dikening reina masih memerah, hazel mengoleskan sebuah obat perlahan.

"Siapa yang membayarmu untuk membunuh keluargaku"

Hazel menghentikan aktifitasnya mengobati luka di kening Reina.

Hazel hanya tersenyum tipis "menurutmu siapa"

"Apa itu perusahaan saingan ayah? Berapa yang kamu terima sebagai bayaran? Aku akan membayarmu lebih"

"Aku tidak membutuhkan uangmu"

"Lalu untuk apa kamu melakukan ini?"

"Bersenang-senang?"

"Apa? Kamu tau? Keluargaku yang lain akan mencariku, kami memiliki banyak uang untuk membayar polisi dan kamu akan ditangkap."

"Itu tidak akan terjadi"

"Itu akan terjadi kamu akan membusuk di penjara"

Hazel kembali tersenyum padahal tidak ada yang lucu "kamu fikir mereka memperdulikanmu? Ayahmu dia hanya seorang penipu dia dahulu membuka bisnis dengan menipu teman-temannya dia hanya sampah"

"Plak" reina menampar Hazel dengan keras.

Hazel sangat marah, dia tidak bisa membiarkan siapapun bersikap kasar padanya, harga dirinya sangat tinggi.

Dia menarik kerah kemeja Reina dengan kuat hingga dua kancingnya terlepas. "Jangan membuatku marah".

Reina terlihat ketakutan, Hazel tanpa sengaja melihat belahan dada payudara reina yang mencuat di balik kemejanya.

Hazel mendorong Reina hingga terlentang di kasur, menindih tubuh gadis malang itu.

Reina menolak meronta sekuat tenaga, dia harus menjaga hal terpenting dalam hidupnya.

"Jangann... aku mohon..."

Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang