part 23

30.9K 1.5K 96
                                    

Hazel jatuh tak sadarkan diri, darah yang menetes sejak tadi baru saja terlihat di lantai. Dia segera dilarikan kerumah sakit, tentu dengan pengawasan yang sangat ketat.

kepolisian berusaha menutupi hal ini, jika terdengar untuk publik akan merusak nama baik kepolisian yang dianggap gagal dalam menjalankan tugas.

reina sangat khawatir, hazel kekurangan darah, beruntung stock darah masih tersedia sehingga Hazel bisa di selamatkan.

namun yang membuat hatinya sakit saat ini, ketika dokter memberitahunya bahwa ada 5 luka yang harus di jahit di bagian tubuh hazel. Ada banyak bekas luka lebam disekujur tubuh dan berat badan yang turun drastis.

walaupun ruangan itu dijaga ketat, reina tetap bisa masuk sebagai kompensasi bahwa dia tidak akan mengatakan apapun kepada media atau pihak luar mengenai situasi dan kondisi yang terjadi.

Hazel masih tertidur efek obat bius, reina memegang tangan suaminya yang masih terborgol dengan ranjang tidur rumah sakit.

tidak ada yang bisa dia perbuat, dia tidak bisa membebaskan hazel dan juga tidak mungkin bisa meringankan hukumannya.

Hazel membuka mata, melihat reina dia berusaha segerabangkit tapi sadar bahwa pergelangan tangan dan kakinya diborgol.

"Tenanglah" ucap reina.

Hazel sedikit mendesah, kesal akan keadaan saat ini, jika terus begini dia merasa akan segera mati.

"Aku akan menceraikanmu"

Ucapan yang membuat reina cukup kaget "apa?"

"Itu lebih baik daripada memiliki seorang suami narapidana"

Reina menundukkan kepala, dulu dia selalu ingin melarikan diri dari hazel, dan kini hazel berkata akan melepaskan dirinya, tapi, dia tidak merasa sebahagia itu.

"Kamu.. membenci ayahku?"

"Apa maksudmu"

"Ayahku membuat saudaramu terbunuh bukankah begitu? Karena itu kamu mencuri seluruh keluargaku untuk balas dendam"

Hazel diam sejenak "apa maksudmu? aku tidak pernah melakukannya"

Reina sadar, sesuai dugaan rico berbohong dan memalsukan bukti.

menggenggam erat tangan Hazel "beritahu aku, aku akan mendengarkan katakan apapun dari sudut pandangmu hanya ini permintaanku".

"Aku tidak membunuh temanmu, beberapa orang datang, entah untuk apa, mereka tidak berniat membunuhku, namun aku menyadari keberadaan mereka. Mereka menembak sahabatmu, dan polisi datang"

"Bukan aku yang memanggil polisi, sepertinya rico berniat menjebakmu, agar kamu tertangkap tangan dan tidak bisa lagi membela diri"

Hazel diam sejenak, setelah difikir fikir ucapan reina sangat masuk akal, artinya dia memang dijebak.

"Kalau memang begitu, berarti aku kalah, dia berhasil menjebakku"

Reina memegang tangan Hazel "aku.. pasti akan membuatnya bertanggung jawab atas semua kejahatannya"

"Itu berbahaya"

"Aku tidak akan bisa hidup, jika dia masih berkeliaran bebas menikmati hidup bahagia" mata reina sangat tajam.

Hazel tidak lagi bisa melarang reina, terlebih dengan kondisinya saat ini. "Aku akan menyerahkan rekaman suaraku dengannya, bukti bahwa dia membayarku untuk membunuhmu dan orang tuamu, aku juga akan bersaksi"

"Dia akan berdalih, kamu tidak tau selicik apa dia. Aku harus menemukan bukti lain. Aku akan menemuinya besok membawa alat penyadap dan perekam suara."

"Bukti yang didapatkan secara ilegal tidak bisa di terima di persidangan"

"Aku tau hazel, tapi aku bisa menyebarkannya di media sosial agar semua orang tau.. dan dia mendapat sangsi sosial sepertimu"

"Tapi itu berbahaya"

"Jangan khawatirkan aku, khawatirkan dirimu sendiri, kamu akan menghadapi persidangan, aku akan mengirimkan pengacara"

Hazel tersenyum tipis "tidak perlu, hukumanku sudah ditetapkan, jangan membuang tenaga, aku akan berusaha membuatmu tidak dirugikan lebih banyak"

Bukannya semakin senang reina semakin marah, hingga dia memutuskan pergi keluar.

.....

Hari persidangan tiba..

Hazel didakwa atas banyak pembunuhan, reina datang terlambat karena terjadi kecelakaan kecil yang menyebabkan dia harus berhadapan dengan pihak asuransi mobil.

Reina kaget mendengar dakwaan dan putusan hakim. Hazel tidak hanya mengakui pembunuhan yang dia lakukan, namun dia juga mengakui pembunuhan yang tidak dia lakukan jumlah korban bertambah termasuk kematian sahabatnya.

" terdakwa Hazel Anggarista Kavian Alias Hazel Bin Bambang Ari telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukantindak pidana secara tanpa hak dan melawan hukum -pembunuhan berencana -perbuatan asusila -penghilangan barang bukti dll menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan PIDANA MATI"

Jantung elena berdegup kencang, dia sebenarnya sudah bisa mengira bahwa hazel akan mendapat hukuman paling berat, namun dadanya tetap merasa sakit, melihat hazel duduk menunduk lesu dengan wajah tampak pucat.

Reina langsung menemui pihak penyidik setelah sidang berakhir.

"Mengapa jumlah korbannya berubah? Apakah kalian kembali menganaianya? Memaksanya mengakui hal yang tidak dia lakukan.."

"Dia dengan sukarewalan mengakui semuanya, dia meminta negosiasi dan ketika ditemukan titik kesepakatan akhirnya dia bersedia mengakui semuanya"

Reina mendengarkan penyidik berbicara, fakta bahwa hazel memohon agar nama reina di bersihkan, diberikan identitas baru agar bisa menjalani hidup yang baru dengan mudah, termasuk merubah status pernikahannya menjadi wanita singgle seakan tidak pernah menikah dengan seorang psikopath.

Reina marah dia berlari ke arah sel Hazel sebelum dipindahkan ke rutan yang nerada di luar pulau.

"Kau fikir kau siapa" teriak reina.

Hazel membalikkan tubuhnya melihat reina yang tengah menangis.

"Kau fikir aku akan bangga? Kamu merasa menjadi orang baik setelah melakukan ini? Dengan mengakui semuanya dan termasuk hal yang tidak kamu lakukan akan membuatmu menjadi bersih??? Kamu merasa begitu?"

"Lalu kamu ingin aku bagaimana? Setidaknya biarkan aku melakukan hal terakhir yang bisa kulakukan" jawab Hazel.

"Kamu siapa? Sampai berhak menentukan apa yang terbaik untukku?"

"Aku tidak berhak, tapi aku tau aku adalah hal yang terburuk, semua hal tentangku sangat berdampak buruk terhadap hidupmu"

"Jadi karena itu? Kamu menambah jumlah korban dan manambah daftar kejahatanmu?"

"Tidak ada gunanya bagiku, vertambah atau tidak hukumanku tidak akan berubah"

"Setidaknya kamu harus tetap berusaha,  walaupun mustahil dan sia sia setidaknya kamu harus tetap berusaha"

"Kenapa harus membuang-buang tenaga untuk manusia sepertiku? Seharusnya kamu senang, mengapa kamu memperdulikanku? Aku adalah or..."

"Aku hamil"

Ucapan reina memotong kalimat Hazel, membuat ekspresi laki laki itu berubah seketika










Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang