• Gue minta maaf

276 44 2
                                    

Gilang menundukkan kepalanya melihat buku tugas Fajri yang dibiarkan terbuka tanpa dikerjakan sama sekali. Ia mengernyitkan tugas-tugas yang belum satupun dikerjakan anak itu.

"Kenapa lang?" tanya Ricky membuat Gilang kembali mendongkak.

"Ini si Fajri bukunya dibiarin terbuka di sini," jelas Gilang yang diangguki Ricky.

"Sudah biarin, dia lagi nongkrong sama temannya. Palingan malam dia kerjain semuanya, jangan khawatir."

"Siapa yang khawatir? Cuman penasaran saja kok," jawab Gilang.

"Iya deh percaya, ayo makan di luar!" ajak Ricky sembari merangkul Gilang.

Di sisi lain Zweitson menatap kesal Fajri yang daritadi mengajaknya jalan-jalan. Sebenarnya dia akan senang jika di ajak pergi ke tempat-tempat wisata hanya saja Fajri malah membawanya ke teman-teman nongkrongnya dan parahnya lagi Zweitson terkacangi. Parah kan?

"Duh sudah sore nih, aku pulang dulu. Zweit ayo pulang kok diam?" heran Fajri mendapat dengusan dari Zweitson.

"Lah, kenapa atuh? Kita daritadi jalan terus kan kiraiin kau bakal senang," ucap Fajri mendudukan dirinya di motor.

"Gue pikir ke mana, padahal sudah bawa kamera dan yang lain-lain gak tahunya malah cuman nongkrong doang. Siapa yang gak kesal?"

"Ya maaf, kiraiin bakal oke-oke saja di ajak keliling. Memangnya mau kemana?" tanya Fajri lagi.

"Ke Taman Mini Indonesia Indah, lah ini apaan cuman di warung kopi. Masih mending kalau di traktir lah ini malah gue yang bayarin," keluh Zweitson membuat Fajri tertawa canggung.

"Oke besok gue traktir balik, sekarang kita pulang dulu," ajak Fajri pada akhirnya.







***

Farhan mendudukan dirinya di depan Shandy dan Fiki yang sedang asik makan bakso. Beberapa saat Fenly juga ikutan nimbrung di sana dan langsung memesan bakso 2 mangkok.

"Buset makan 2 mangkok bang?" tanya Fiki langsung mendapat gelengan dari kakak kelasnya itu.

"Gila saja, gue mesan sekalian sama punya Farhan kali," ucap Fenly yang diangguki Fiki.

"Mau traktir kita yah bang?" tanya Fiki antusias membuat Farhan menaikkan satu alisnya.

"Kagak bayar sendiri-sendiri lah," jawab Farhan yang diangguki Fenly. Mendengar itu Fiki langsung menyuap baksonya tanpa minat.

"Tumben," nimbrung Shandy membuat ketiga orang itu menatap ke arahnya yang sedang asik mengaduk-aduk mie bakso itu.

"Hmm?"

"Biasanya lu traktir juga, entah karena sok asik atau apa ya pokoknya lu sering traktir kita," tambah Shandy yang sekarang sudah mendongkak menatap ketiga teman asramanya itu.

"Jadi, lu mau gue traktir sekarang?" tanya Farhan dengan senyum usilnya.

"Engga," jawab Shandy singkat, ia kembali memakan baksonya. Fenly dan Fiki saling melempar senyum melihat tingkah kedua kakak kelas mereka itu.

"Duh canggung banget bakso mana bakso," celetuk Fenly membuat Fiki tertawa pelan.

Farhan tersenyum tipis, setelah memeriksa ponselnya ia juga mengambil dompetnya dan ia letakkan diatas meja membuat tiga orang yang lebih muda darinya menatapnya heran.

Adolescence [Un1ty]Where stories live. Discover now