IHLY-S266

483 37 13
                                    

"Maaf Mew aku harus pergi"

Seolah petir menyambar tubuh tegak Mew, hampir saja tubuhnya ambruk ke bawah lantai beruntung ia segera menyenderkan tubuhnya pada dinding, Mew mematikan panggilan dalam keadaan tidak sadar. Matanya menatap kosong ke depan kata-kata yang tak sempat terpikirkan itu, kini tiba-tiba terlontar dari bibir manis Gulf. Keantusiasannya kini hilang ditelan dengan kekecawaan yang berkecamuk didalam hatinya, hampir seminggu lebih Mew menahan rindu di Belgia sana dan ketika kembali yang ia dapatkan hanyalan Aku akan pergi? dimana hati nurani Gulf, Apa ia yakin dengan ucapannya? apa sebegitu bencinya Gulf membiarkan Mew terpuruk di atas lantai dengan keadaan kacau.

Mew mengusap airmata yang hampir jatuh mengalir, ia bangkit dan berlari melalui tangga dikarnakan Lift yang sudah penuh. Langkahnya bergerak cepat melewati setiap anak tangga, hingga ia hampir terpeleset jatuh namun Mew tak perduli yang ia inginkan sekarang adalah Gulfnya kembali. Mew pulang ke rumahnya ia mendapati Prem sedang asik bermain Playstasion tanpa menunggu lama lagi Mew meraih kerah baju Prem "Prem tolong katakan padaku apa ibu memanggilmu hari ini?"

"Ada yang salah denganmu?"

"KATAKAN SAJA!"

Prem menghela nafas sebelum akhirnya melepas cengkaraman Mew dan mulai berbicara "Ibu hanya mengatakan bahwa ia akan pergi ke Taiwan Gulf dan kedua adikku ikut bersamanya"

Mew dengan langkah tergesah mengambil koper yang masih bertengger di atas sofa kemudian pergi begitu saja meninggalkan Prem yang menatapnya dalam keadaan bingung.

"Alex Gerry ikut aku"

Gerry dan Alex langsung setuju dan mengikuti Mew memasuki mobil. Mew terlihat gelisah dan uring-uringan sekarang, terlihat dari tangannya yang tak pernah berhenti mengetik di layar ponsel. Karena ini sangat mendadak Mew terpaksa harus menggunakan Jet pribadi milik kakeknya untuk menyusul Gulf. Karena memang sebenarnya Herlo mewariskan Jet itu pada Mew namun karena Mew menolak ia hanya membiarkannya, bisa saja sesuatu tiba-tiba terjadi dan ia bisa menggunakannya. Benar saja akhirnya Mew menggunakannya setelah lama ia simpan.

Mew dan Gerry sudah berada di dalam Jet sedangkan Alex kembali bersama mobil milik Mew. Jet sudah landing tapi Mew masih risau takut jika mertuanya membohonginya, namun segera Mew menormalkan pikirannya. Ia sangat tau bahwa Helen tidak akan setega itu membiarkan Ia dan Gulf berpisah meskipun terkadang Helen melanggar janji pada Gulf untuk tidak memberitau keberadaannya pada Mew setidaknya dia melakukan yang terbaik untuk mereka.

╭∩╮๛****๛╭∩╮

Gulf sudah berada dirumah yang telah di janjikan Helen sebelumnya, rumah yang sangat besar dengan di dominasi warna biru dan putih seperti berada di dunia kartun. Tidak hanya dinding barang-barang hingga ubin pun berwarna biru dengan dilengkapi corak putih menambah kesan tua namun sangat cantik di padu padankan dengan barang-barang yang klasik tertera disana.

Gulf berbaring mengistirahatkan tubuhnya di dalam kamar yang sudah di siapkan asisten rumah tangga disana, sedang Ciya Ciyo sedang asik tidur di sebelahnya dalam keadaan mendengkur halus. Rupanya anak-anak ini lelah setelah hampir 4 jam mengoceh tak jelas di dalam pesawat.

Tok Tok Tok

Pintu diketuk membuat Gulf tergelonjat kaget, dengan langkah gontainya Gulf membuka pintu dan mendapati ibunya ditemani dua orang lelaki yang sepertinya seumuran dengannya ditemani satu wanita berkulit putih bertubuh mungil menatap Gulf tak suka.

"Sayang, mereka sepupu kamu ingat?"

"Ini namanya Nino dan yang satu lagi Niko" tunjuk Helen pada dua pria yang kini tersenyum manis pada Gulf.

I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang