💙(13)💙

5.6K 827 26
                                    

FOLLOW IG:@jelly_kim17
^v^

Seyla beserta Raymond dan Sandara, berlari di koridor rumah sakit tanpa memperdulikan umpatan orang-orang yang mereka tabrak.

Seyla membuka pintu ruang rawat dengan kasar, hingga pandangan semua orang yang ada di ruang rawat tertuju padanya dan kedua orang tua nya.

Mereka bertiga kompak menyengir tanpa dosa. Seyla berlari pada seorang wanita berumur kepala 5 yang tengah terbaring menatap nya dengan senyum lembut, Seyla berlari kearah wanita tua itu lalu langsung memeluk wanita tua itu.

"Huaaaa oma kenapa sakit-sakitan terus kan, Seyla jadi sedih hiks, a-atau oma mau tukeran posisi aja? Biar Daddy sakit, oma yang sembuh," rengek Seyla dan langsung mendapat pelototan tajam dari Raymond.

Raymond langsung menjewer telinga sang putri tanpa ba bi bu.

"Awwhh Daddy sakitt," ketus Seyla memeganggi telinga nya yang terkena jeweran Raymond.

"Daddy salah bawa kamu kesini," sungut Raymond menyesal.

Seyla menatap Raymond mengejek, "Diddy silih biwi kimi kisini," ejek Seyla menye-menye.

Raymond menghela nafas paseah, kali ini ia memilih mengalah dari pada perdebatannya dengan sang putri tidak selesai-selesai.

Semua orang yang ada dirungan itu menahan tawa melihat perdebatan ayah dan anak yang seperti tom and jerry.

Seyla beralih menatap Azka Bramastya---opa nya, "Opa gk bisa jaga oma mending oma nikah lagi aja," ujar Seyla dengan polosnya membuat semua orang tertawa ngakak.

Wajah Azka seketika tertekuk kesal. "Sikap kamu emang gak jauh beda sama Zakri," sindir Azka.

"Lho? Kan aku emang keturunan nya, opa Zakri kan ayah dari Daddy," ujar Seyla polos membuat Azka mendengus kesal lalu memilih untuk diam tak menangapi Seyla.

Seyla kembali menatap sang Oma dengan senyum lembut.

"Oma udah makan belum?" tanya Seyla dengan nada lembut.

Stella Bramastya dan Azka Bramastya. Azka adalah kakak dari ayah Raymond--Zakri. Kenapa marga Azka dan Zakri berbeda? Itu karena Zakri yang memilih keluar dari keluarganya untuk hidup mandiri, bukan berarti hubungan mereka tak baik. Keluarga pun mendukung keputusan Zakri karena tak ingin mengekang nya.

"Oma baru saja selesai makan," balas Stella tersenyum.

Seyla menganguk kecil.

Sudah satu jam lebih. Seyla berada diruang inap Stella, rasa bosan mulai menguasainya.

Seyla bangkit lalu berjalan kearah Daddy and Mommy nya.

"Mom. Dad. Seyla mau cari cogan dulu ya," ucap Seyla menyengir.

Raymond menatap malas Seyla, "Sana, jangan kesini lagi sekalian biar nih ruangan adem, gk ada dedemit kyk kamu," Ucap Raymond sebal. Karena sedari tadi sang putri terus saja menganggu nya.

Seyla mencebikan bibir nya kesal, "Iih sebel! Awas ya jangan kangen Seyla!" kesal Seyla lalu pergi dengan menhentak-hentakan kakinya seperti anak kecil.

Raymond menatap ngeri sikap sang putri yang ajaib, sedangkan Sandara hanya menggeleng melihat drama anak dan ayah itu.

****

Seyla berjalan di koridor rumah sakit, untuk mencari orang yang bisa diajak ribut.
Saat melihat kesamping. Seyla melihat apa yang dicari nya ternyata langsung ada di depan mata.

Seyla membuka sebuah ruangan lalu masuk ke dalam nya.

"Wah. . .enak ya cuap-cuapan," ledek Seyla, bersedekap dada.

"Ck, dasar setan!" maki salah satu orang itu.

Seyla memasang raut kaget, "Kakek Anton jahat buagettt. . . Seyla kan anak Daddy Raymond dan Mommy Sandara. . .tapi gpp No masalah No masalah. Seyla maklumin karena kakek udah tua." ucap Seyla gamblang.

Kakek Anton melotot marah, lalu tanpa pikir panjang, ia melempar vas bunga yang ada di samping nya.
Untung nya dengan cepat Seyla bisa menghindar.

Seyla menjulurkan lidah nya mengejek, "Wleee gak kena," ujar Seyla sedikit menye-menye.

Kakek Angon mendengus kesal, "Pergi sana! Hus.Hus!" Kakek Anton mengusir Seyla seperti mengusir ayam, itulah yang Seyla pikirkan.

"Gue gabut," ujar Seyla santai seraya duduk di sofa.

Kakek Anton lagi-lagi mendegus kesal, dan memilih untuk diam.

"Eh? Esya gue baru sadar Lo ada disini?" ucap Seyla memasang raut wajah kaget, padahal dari ia masuk ruangan pun ia tahu bahwa ada Esya disana.

"Esya cucu Kakek Anton ya? Oh oh atau babysister nya Kakek Anton diranjang?" tanya Seyla beruntun.

Esya yang di tanya seperti itu jadi gelapakan, "Ah iya, aku pamit dulu, lupa kalo sekarang ada janji sama Celly," ucap Esya gelapakan lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Kakek Anton ataupun Seyla.

Seyla memasang wajah cengo, "Lha kok kabur?"

****

Pagi ini terlihat sangat cerah setelah, hujan reda beberapa waktu lalu. Seyla membuka pintu mobilnya dengan senyum cerah, secerah matahari :v

Seyla keluar seraya memasang kacamata hitam, hingga bertenger di hidung mancung nya.

Banyak juga orang yang baru datang, baru saja Seyla ingin jalan, kesialan malah datang padanya. Sebuah selembaran nyunsep di wajah Seyla.

Seyla mengambil selembaran itu dengan berdecak kecil, "Anjiman dah napa gue sial Mulu sih," dengus Seyla kesal. Tanpa sengaja ia membaca kata-kata yang tertulis di selembaran itu.

FORMULIR JADI ISTRI AYAH SEYLA

SYARAT-SYARAT!!

1.Harus cantik! Karena ayah Seyla ganteng. . .

2.Harus goblok biar ayah Seyla nanti bisa selingkuh. . .

3.Bisa masak. . .

4.Body harus eeeee bohayyy. . .

5.dll.

Siapa yang berani-berani menyebarkan selembaran seperti ini!

____________

Thank you yang udh baca😆

Jangan lupa pencet nya ;)

Next or No?

See you☺

By_>rrrrrrrvni

Transmigrasi Gadis Halu ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang