17

69.8K 8.1K 90
                                    

*****

Kriiinggg!



Bel pulang sekolah sudah berbunyi, kini Siswa-siswi mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang. Sama hal nya dengan kelima gadis yang kini sedang berjalan bersama menuju parkiran dan gerbang sekolah.

Somi dan Ryujin itu bertetangga, jadi mereka ke sekolah berboncengan berdua naik motor matic Vario milik Ryujin. Yang bonceng juga Ryujin, soalnya Somi gak bisa ngendarain motor, bisanya ngendarain mobil Somi tuh.

" Kalian pulang gimana? " tanya Somi.

" Gue dijemput supir. "

" Aku naik bus. "

Jawab Chaewon dan Minju bersamaan.

" Elo Le? " tanya Ryujin pada Leya karena Leya hanya diam saja.

" Gak tau dah, naik bus aja kali' gue bareng Juju. " jawab Leya ragu.

" Emang kamu gak bareng Kak Hanafi lagi kayak tadi pagi? " tanya Minju.

" Tauk dah.. Enggak kali'. Paling juga ninggalin gue mereka. " jawab Leya santai.

" Bareng gue aja lah kalian berdua. " ajak Chaewon.

Minju dan Leya yang ditawari saling berpandangan.

" Kagak usah deh Ca, kapan-kapan aja. " ucap Leya.

" Iya Chae, aku juga udah biasa naik bus. " ucap Minju.

" Ah gak asik deh kalian, awas aja besok-besok gue bakal bawa motor biar ada yang mau pulang bareng gue. " kesal Chaewon.

" Serah Sultan deh ya. " canda Leya dan mereka semua tertawa kecuali Chaewon yang merengut kesal.


Sampai di parkiran, Somi dan Ryujin pamit lebih dulu mengambil motornya, kemudian pulang menyisakan Leya, Chaewon, dan Minju. Saat mereka bertiga berjalan menuju gerbang, sebuah suara menyapa pendengaran mereka.

" WOY LEYA! "

Mereka bertiga pun menoleh ke asal suara yang ternyata pemiliknya adalah Chandra. Leya pun menaikkan alisnya seakan mengatakan 'apa? '. Dan tak lupa Leya mengisyaratkan Chaewon dan Minju untuk duluan saja.

" Lo pulang bareng gue. " kata Chandra.

Leya yang mendengar itu merasa bodo amat dan bersiap melanjutkan langkahnya. Namun lagi-lagi Chandra mengucapkan sesuatu yang mampu membuatnya tertarik.

" Nanti mampir indojuni deh, gue gantiin jajan lo yang gue makan kemarin. Sepuas lo dah. "

Leya yang mendengar itu pun sumringah.

" Ok Deal. " jawab Leya sambil naik ke motor Chandra.

Tak butuh lama mereka sampai di indojuni. Leya yang bahagi belanja cemilan sepuasnya pakek uang Chandra. Dan Chandra yang menderita karena saldonya menipis.

Selesai dengan cemilan, mereka lanjut perjalanan pulang. Namun di tengah jalan mereka dihadang sekelompok lelaki kira-kira lebih dari tujuh orang menghalangi mereka.
Chandra tentu saja terpaksa harus berhenti. Chandra tentu tau siapa mereka, mereka anggota geng Argos beserta Doni sang leader juga ada disana.

" Chandraa.. Kebetulan nih ketemu disini, ada yang perlu kita selesai in. " Ucap Doni.

" Weishh.. Bawa cewek dia Don, cakep lagi. Bisa tuh kita jadiin mainan baru buat kita. " bisik salah satu cowok disana pada Doni.

Doni yang mendengar itu melirik jok belakang motor Chandra, kemudian ber smirk nakal.

Chandra yang tau kemana arah pandang musuhnya itu mulai ketar-ketir. Leya? Seolah gak ada takutnya dengan hal yang ada di depannya, dia malah asik menonton sambil memakan cemilan yang tadi dibelinya, dan masih duduk santai di jok motor Chandra.

" Urusan apa!! Urusan kita udah selesai ya, tawuran kemaren juga udah jelas pemenangnya geng gue. Udah minggir lo. " ucap Chandra.

" Alah bacot lo. " jawab Doni.

Doni pun mengisyaratkan matanya ke anak buahnya untuk segera menyerang Chandra. Chandra yang melihat 5 orang melangkah maju pun mau tak mau harus turun dari motornya menghadapi musuhnya itu.

" Lari dari sini selagi gue ngadepin mereka. " tutur Chandra pada Leya sebelum menghampiri mereka.

Leya yang mendengar itu pun melirik sekilas sambil mengerutkan dahi.

Perkelahian itu pun tak terelakkan lagi. Pihak lawan menyerang dengan brutal, bahkan luka Chandra pun bertambah banyak apalagi wajahnya yang kini sudah bonyok dimana-mana. Chandra pun kewalahan menghadapi mereka yang menyerangnya secara beruntun. Dua tiga orang bisa diatasinya, namun untuk lainnya dia merasa sudah kehabisan tenaga. Sementara Doni dan satu temannya menghampiri Leya yang masih duduk tenang di motor Chandra. Leya yang melihat kedatangan Doni pun hanya menatapnya santai.

" Lo ceweknya? Boleh juga si Chandra dapet cewek cantik kek gini. " ucap Doni.

Leya tak menanggapi omongan lelaki itu dan hanya fokus melihat Chandra yang masih dikeroyok cowok-cowok disana dengan pandangan rumit.

Ucapan Doni membuat Chandra mengarahkan pandangannya. Begitu terkejutnya dia melihat Leya masih disini padahal dia sudah menyuruhnya pergi. Karena pandangannya yang teralihkan tersebut membuatnya hilang fokus dan membuat lawannya memiliki celah. Mereka mengarahkan pukulan keras kearah perut Chandra.

' Uhukk '

Chandra pun terbatuk bahkan mulutnya mengeluarkan darah. Satu pukulan lagi mendarat di kepala Chandra yang membuat pandangannya mulai tak stabil dan tampak kabur. Doni yang melihat itu tertawa senang.

" Hahaha.. Lo liat itu? Dia gak ada apa-apa nya, mending lo sama gue yang jelas lebih keren dan pastinya gak lemah kayak dia. "
Ucap Doni sombong sambil menatap Leya penuh minat.

Leya yang mendengar itu mengedarkan pandangannya meneliti Doni dari bawah hingga ke atas. Sedetik kemudian wajahnya menampilkan wajah jijik yang teramat jelas.

" Lo jelek. Jauh-jauh dari gue. "

Doni yang mendengar itu merasa dipermalukan, dia langsung melangkah lebih mendekati Leya dengan rahang mengeras dan tampang yang marah.



' BUGH '



**

Pintu rumah Keluarga Hermawan terbuka dan melangkah masuk seorang gadis yang nampak memapah seorang lelaki yang tampak tidak baik-baik saja. Sontak semua orang yang ada di ruang tamu memandang terkejut ke arah mereka.

" Anjir Chan kenapa lo?! " suara Hyunjin yang pertama kali membuka suara. Yang lain juga terkejut dan langsung menghampiri Chandra yang saat ini dipapah Leya. Hyunjin terus saja mencerca mereka dengan pertanyaan yang panjang dan memusingkan.

" Bacot njir.. Bantuin lah, berat nih temen lo. " ucap Leya.

Alvin dan Jeno langsung mengambil alih Chandra dari Leya. Alvin yang mau mengucapkan sesuatu namun baru membuka mulut sudah dipotong Leya.

" Gausah banyak tanya. Bawa temen lo itu ke rumah sakit keburu sekarat. " ucap Leya yang kemudian berlalu pergi ke kamarnya. Udah gak peduli dia, capek pengen cepat-cepat tidur.

Mereka yang mendengar itu langsung saja menuju ke rumah sakit menggunakan mobil Arion. Chandra berada di mobil Arion dengan Alvin, Felix, Jeno dan tentu saja Arion yang menyetir. Sedangkan yang lain menaiki motor mereka mengikuti mobil Arion di belakang.









*

*

*

*

*

_Bersambung_

A to BarBarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang