26

60.2K 6.9K 142
                                    

⚠️Hati-hati typo
*
*
*
*
*
Happy Reading🔆

*****

Di dalam ruangan bernuansa terang, tampak dua orang dewasa pria dan wanita, dan satu orang pemuda tengah berdiskusi. Dua orang dewasa itu memasang raut wajah yang serius, sedangkan si pemuda hanya menampilkan raut datar.

" Sial! Kenapa mereka masih diatas!! setelah semua yang aku lakukan tidak membuat mereka menderita. " ucap pria itu.

" Tenanglah.. Kita harus merencanakan hal lain yang bisa membuat mereka tertekan lebih jauh lagi. Lihat, setelah bertahun-tahun kita berhasil membuatnya membenci anaknya sendiri. " ucap wanita di sebelah pria itu yang sepertinya adalah istrinya.

" Ya, dia benar-benar bodoh hahaha!! Beruntung dia tidak di negara ini dan tidak ada bukti yang tertinggal. Yah walaupun aku harus mengeluarkan banyak dana tapi ini cukup memuaskan. " ucap pria itu sambil tersenyum puas.

" Cih. Berhenti menyombongkan dirimu pak tua. Suatu saat kau akan dapat balasanmu. " ucap pemuda yang daritadi diam saja memperhatikan kedua orang di hadapannya.

" Apa maksudmu 'anakku'? Kau tidak bermaksud mengatakan itu padaku bukan? Kau kan anakku yang paling berharga heemm.. " ucap pria itu lagi sambil memandang sayu pemuda itu.

" Diam. Aku tidak sudi menjadi anakmu. Apapun yang kau lakukan, jangan libatkan aku di dalamnya. " ucap pemuda itu sambil berdiri dan keluar dari ruangan itu.

" Ck. Dia benar-benar sulit diatur. " ucap pria itu sambil memikat keningnya lelah.

*

*

" Mereka masih berusaha menangkapmu lagi? " tanya seorang pria paruh baya.

" Ya, musuh tersayang mu itu berusaha menculik ku bahkan melukai teman-temanku. " jawab seorang pemuda.

" Tersayang apa hah! Berhenti bercanda Gavan. " ucap pria paruh baya itu pada pemuda yang ternyata adalah Gavan.

" Ya ya ya.. Terserah. " ucap Gavan.

" Hey.. Apa ada hal bagus hingga membuatmu tersenyum kecil daritadi huh? Sepertinya tadi kepalamu terantuk aspal dan membuatmu menjadi gila sekarang. "

" Ck. Siapa yang tersenyum hah! " sanggah Gavan sambil mengalihkan pandangan matanya ke arah lain.

" Heee.. Siapa yang saat ini sedang salah tingkah haa,, sepertinya tadi benar-benar terjadi sesuatu. " goda pria paruh baya itu lagi.

" Diamlah. "

Setelah mengatakan itu, Gavan pun melenggang pergi. Sementara pria itu hanya menertawakan Gavan dengan puas.

*

*

Pagi hari, keluarga Hermawan sudah bersiap untuk sarapan. Semua orang sudah berkumpul di meja makan. Dan sarapan berlangsung damai tanpa ada keributan.

Setelah acara makan itu selesai, Kakek mengumumkan sesuatu.

Kakek mengatakan bahwa dia dan yang lainnya akan tinggal di rumahnya untuk sementara karena urusan pekerjaan yang belum selesai.

A to BarBarWhere stories live. Discover now