25

60.8K 7.6K 276
                                    

⚠️Warning! Typo bertebaran
*

*
Kalo nemu typo tandain ya man teman😇

*****

" Oh.. Kalau begitu,, kalian! Cepat tangkap gadis itu! " ucap salah satu pria baju hitam itu yang sepertinya dia ketuanya.

Pria itu memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Leya. Kemudian tiga orang maju ke arah Leya yang saat ini masih saja tersenyum dan bersikap santai, seolah tidak merasa terancam sedikitpun.

Salah satu pria itu maju lebih dekat dan meraih pergelangan tangan Leya. Leya pun dengan sigap memelintir kan tangan pria itu hingga dia merintih kesakitan. Si pria yang kesakitan pun secara reflek mengayunkan lengan satunya untuk memukul Leya. Leya masih bisa menahannya.

" Wah wah om gak gentle banget main tangan sama cewek lemah lembut kayak saya. " ucap Leya mendramatis.

Pria itu masih meringis menahan sakit. Dia sudah berusaha untuk melepaskan pelintiran dan cekalan Leya pada tangannya. Namun dia merasa kesulitan, entah dia yang terlalu lemah atau tenaga gadis ini yang lebih kuat. Dua orang lainnya mulai melangkah maju ketika melihat temannya tidak bisa mengatasi gadis itu.

Leya yang melihat itu pun mulai siaga. Pria yang ada di cekalan nya pun dia lepaskan begitu saja. Tanpa berbasa-basi dua pria itu menyerangnya bersamaan. Leya pun sebisa mungkin menghindarinya. Bagaimanapun dia tidak boleh meremehkan lawannya begitu saja.

Melihat dari kecepatan dan kecekatan mereka, sepertinya mereka tidak sesederhana itu. Tiga orang sudah Leya atasi. Leya memang sedikit kuwalahan, bagaimanapun pria-pria ini lebih handal dibanding Doni dkk yang waktu itu dihajar nya. 

" Sial! Menangkap seorang gadis saja kalian tidak becus. Cepat tangkap dia!! " ucap si ketua yang tampak marah.

Leya yang melihat itu pun tersenyum senang. Dimana pria itu mukanya memerah karena menahan emosi menjadi hiburan tersendiri untuknya.

" Pfftt! Si om gatau aja...saya ini ratunya bela diri di seluruh dunia bikini bottom. " mulai lagi Leya menyombongkan diri sekalian bercanda.

" Gak percaya? Yaudah gak maksa. " lanjutnya sambil mengibaskan tangannya ke kanan dan kiri.

Sementara Gavan dkk dibuat tercengang dengan apa yang mereka lihat. Mereka tidak menyangka gadis yang nampak polos dan suka cengengesan ini bisa beladiri. Mereka yang tadi melawan pria-pria itu saja kewalahan apa lagi jika diserang bersamaan, benar-benar menguras tenaga.

Leya lagi-lagi diserang secara beruntun. Mereka menyerang secara tidak sabaran. Memukul, menendang atau jurus apapun itu mereka luncurkan padanya. Untungnya Leya bisa menghindarinya. Kecuali satu, dia sedikit hilang fokus dan mendapatkan tendangan di pinggangnya yang sukses membuatnya nyeri pinggang.

Brak

Bruk

Bruk

Sisanya dia bisa mengatasi mereka. Empat orang sudah dibuat tidak sadar olehnya. Dan sekarang tinggal satu orang lagi.

Orang itu mengarahkan pukulannya ke arah wajah Leya. Leya pun dengan cepat dan tepat menendang masa depan pria itu. Apapun Leya lakukan untuk menghindari serangan yang mengarah pada wajahnya. Dia tidak mau ada luka pada wajahnya. Atau dia akan bingung menyiapkan penjelasan pada keluarganya.

Si pria yang kesakitan masih mencoba melawan Leya dengan sebelah tangannya memegangi asetnya. Sudah cukup basa-basinya, Leya berpikir dia harus segera mengakhiri ini sebelum hari semakin gelap. Maghrib pun sudah terlewat.

A to BarBarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang