X. The Vicious One

240 23 4
                                    

⚠️ : contains abuse, violence, kidnapping, murder, and blood. Please be a wise reader, thank you 🙏

Jadi pria ini yang membunuh keluarga Mingi? Choi San berdiri dengan angkuh di hadapan Isla yang memberontak tetapi sia-sia karena tangan serta kakinya diikat. Sakit sekali, mungkin akan berbekas kemerahan sampai beberapa hari.

"Hentikan, Isla. Kau menyakiti dirimu sendiri." San tersenyum, senyum yang licik. "Asisten bodoh Mingi sudah menerima pesan yang aku kirim dan aku yakin Mingi juga sudah melihatnya."

"Apa yang kau inginkan dariku?"

San terbahak-bahak, "Kau? Tentu saja tidak ada. Yang kuinginkan adalah Mingi, kau tidak lebih dari seorang..."

"Tawanan?"

"Tadinya aku ingin mengatakan pelacur tapi tawanan juga boleh."

Darah Isla mendidih sampai ke puncak kepala, "Apa maksudmu dengan pelacur?"

"Kau tidak lebih dari seorang mainan bagi Mingi, kita lihat saja apakah ia akan datang dan menyelamatkanmu. Yoon Isla, seorang mahasiswa miskin tanpa ayah yang mencari tambahan uang dengan bekerja di bar. Kurasa kau tidak sepenting itu untuk diselamatkan."

"At least, aku tidak menembak anak bayi yang tidak bersalah sampai mati."

Sesudah mengucapkan itu, Isla merasakan perih pada pipinya, tempat telapak tangan San menamparnya barusan. Pria itu terlihat marah atau lebih tepatnya tersinggung.

"Kau beruntung masih hidup hingga detik ini, tapi mulut kecilmu itu harus diajari sopan santun."

Isla menjerit ketika San menjambak rambutnya dengan paksa, "Kau hanya akan berakhir seperti Nara, mati secara sia-sia." Kemudian San meraih selembar kain hitam dan membekap mulut Isla dengan kasar, "Tapi sebelum itu, kau harus diberi pelajaran terlebih dahulu."

*****

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?" Yukhei berdiri di sebelah Mingi yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya.

"Menyelamatkan Isla, lalu membunuh San."

"Tunggu, apa? Sesimpel itu?" Tanya Wooyoung.

Mingi mengangguk. "Tentu saja setelah San mengirim lokasi dan--"

"Bukan itu yang kumaksud." Potong Wooyoung setengah kesal, "Kau benar-benar akan datang menemui San dan memberi apapun yang ia inginkan demi menyelamatkan Isla?"

"Kau tidak lihat ia tadi mengirim foto Isla tengah disekap? Kau ingin San membunuhnya?"

"Kurasa itu lebih mudah."

"Wooyoung." Tegur Yukhei.

"Apa?"

Kalau Wooyoung bukan asisten kesayangannya, mungkin Mingi sudah merobek tenggorokan pria itu detik ini juga.

"Kau boleh membenci Isla, tapi kau tidak boleh menghalangi rencanaku." Tegas Mingi. "Ini masalah hidup dan mati, Wooyoung dan aku tidak bisa membiarkan San melakukan hal buruk lagi, baik pada Isla atau siapapun."

Sebelum Wooyoung menjawab, ponsel Mingi berdering dengan nyaring. Sudah ia tebak bahwa itu adalah musuh bebuyutannya.

"Halo?"

"Halo, Mingi." San terkekeh di ujung sana, "Sudah menyiapkan rencana untuk bertemu pelacur kecilmu?"

"Berhenti menyebut Isla seperti itu."

"Oh, lovebirds, I see." Gumam San pelan, "Isla baik-baik saja, hanya sedikit terluka--"

"Katakan apa maumu, bajingan!"

THE VICIOUS ONE // Song Mingi ✔Where stories live. Discover now