3. Riku's Decision

1.6K 133 9
                                    

.
.

.
.
Restarting a relationship
.
.
.
▪︎°•☆•°▪︎

Secara tidak sengaja ada seseorang yang menyenggol Riku cukup keras hingga membuatnya...

Kehilangan keseimbangan...

Dan terjatuh ke arah depan....

Di sana tepat ada satu mobil truk yang sedang melaju kencang...

Manik crimson itu membelalak ketika manangkap visual truk yang sepekerkian detik lagu akan melaju kencang menabraknya...

Seketika Riku merasa sekelilingnya menjadi hening, waktu terasa seperti berjalan dengan lambat. Riku yang terjatuh tepat ke depan hanya bisa pasrah dan menutup kedua matanya. Ia sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya-

*Tinnnn

'Eh?'

Riku kembali membuka kedua matanya sesaat dirinya tiba-tiba merasakan dorongan keras dari belakang. Irisnya kembali melebar ketika melihat sosok sang kakak yang menjadi dalangnya, kini tersenyum lembut kepadanya.

Silaunya cahaya dari lampu truk membuat pandangannya menjadi mengabur sesaat...

Silaunya cahaya dari lampu truk membuat pandangannya menjadi mengabur sesaat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"TENN-NII!!"

*Brak

Mobil itu menabrak dengan tepat dan cukup keras hingga membuat tubuh Tenn menjadi terpental. Tubuhnya sedikit terlempar dan membentur aspal tanpa aba-aba.

Nafas Riku menjadi tercekat, kedua matanya masih membelalak dan tubuhnya gemetar hebat saat mendapati cairan merah kental bercucuran keluar dari kepala sang kakak.

Air mata langsung mengalir begitu saja, Riku tidak tau harus berkata apa, pikirannya seakan menjadi blank. Mengabaikan orang-orang yang mengeremuni, Riku mengangkat tubuh Tenn yang terbaring di atas aspal. Ia langsung memeluk tubuh itu, berteriak kepada orang sekitar untuk segera memanggil ambulan.

"Ti-Tidak... Ba-bagaimana ini... Tenn-nii..."

Air mata itu kini mengalir semakin deras membasahi kedua pipinya, bahkan sampai menghujani pipi mulus kakaknya.

"Tenn-nii... Go-gomen... Hiks.. Tenn-nii.."

Nafas Tenn tersengal, ia berusaha menahan rasa sakit yang mulai menjalar pada seluruh bagian tubuhnya. Ia berusaha mengangkat satu tangannya dan menyentuh pipi adiknya. "Ri..ku.."

"Tenn-nii..."

"Dengar..." Tenn masih tersenyum dan mengusap pipi Riku yang basah karena menangis.

"Aku sama sekali... Ti..dak... Menganggapmu..sebagai... Be..ban"

Pandangannya semakin menggelap, membuatnya berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya yang mulai menurun.

𝐑𝐞𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐚 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 -《 Brothership 》[END]Where stories live. Discover now