12. Response Letter ✉ (Flashback #1)

1.3K 121 6
                                    

Restarting a Relationship
.
.
.
《♡》
.
.
.

Riku pov

Aku mengangkat kepalaku yang bersandar pada kedua tangan yang bertumpu di atas meja. Tanganku kugunakan untuk mengucek mataku yang sedikit buram, aku termenung beberapa saat sembari mengumpulkan seluruh kesadaranku sehabis bangun tidur.

Aku menoleh dan mengamati sekitar yang sepertinya bukan kamarku sendiri- Oh iya!

Aku kan tinggal sama Tenn-nii, sepertinya aku ketiduran setelah makan siang tadi.

Dimana Tenn-nii?

Pandanganku teralih pada sebuah kertas kecil yang aja di atas meja. Tertulis "Aku pergi sebentar karena ada urusan mendadak" begitu isi pesannya.

Jadi aku sendirian di sini? Sendirian lagi.... Ah tidak masalah... Lagian aku sudah terbiasa.... Aku tidak boleh berubah pikiran.... Jika ingin Tenn-nii satu satunya yang kumiliki bahagia... Maka tak masalah jika aku bersikap seolah tak mengenalnya.... Iya tidak masalah.... Mu-mungkin...

Yang menjadi beban hidup Tenn-nii adalah aku yang penyakitan ini... Hah... Malangnya nasibku...

Aku melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 6 soreh, ah... Aku tertidur kurang lebih 3 jam... Pantas saja leherku rasanya kram... Hahaha.....

Emm, apakah aku melupakan sesuatu ya?

Emm... Ah! Oh!

Mengingat hal yang sempat kulupakan, aku segera berdiri dari tempatku duduk, menjongkokkan badan dan meraba bawah kolong kasur.

Fyuh... Syukurlah foto dan suratnya masih aman di sana... Bisa gawat jika Tenn-nii menemukannya...

Kuambil dan kembali duduk di kursi sambil membaca surat yang ditulis oleh Tenn-nii, sepertinya sudah cukup lama hingga kertasnya berubah warna menjadi kekuning kuningan.

Hm? Apakah surat ini untukku? Sepertinya Tenn-nii menulis untuk dirinya sendiri?

Suasana kamar sunyi sedari tadi, hanya terdengan suara jarum jam memenuhi seisi kamar. Sementara aku masih fokus membaca surat yang ditulis Tenn-nii

...

...

Hah... Tenn-nii memang sangat menyayangiku... Tenn-nii rela pergi demi biaya pengobatanku... Mengorbankan segalanya demiku... Tenn-nii telah melakukan banyak hal untukku...

Aku sangat bahagia... Aku menghargainya... Namun, apakah Tenn-nii bahagia? Kuyakin tidak...

Hidup dengan kekangan balas budi untuk biaya pengobatan, hidup dengan paksaan untuk memenuhi ambisi seseorang. Tenn-nii... Hidupmu jadi seperti itu karena diriku...

Tenn-nii telah melakukan banyak hal untuk diriku... Tapi apa yang bisa kulakukan untuk membalas pengorbanan Tenn-nii? Apa yang bisa anak penyakitan sepertiku lakukan? Yang ada malah aku merepotkan semua orang...

Aku tidak ingin itu... Aku tidak mau menjadi beban bagi orang lain... Jika bisa...

Aku ingin terlahir sehat....

Namun apa yang bisa kulakukan? Ini sudah takdir... Aku tidak bisa melakukan apapun untuk mengubahnya...

Andai saja takdir benar benar bisa diubah...

Aku ingin Tenn-nii hidup bahagia tanpa mengkhawatirkan apapun... Hidup dengan kasih sayang orang tua... Tenn-nii bahagia saja sudah cukup untukku...

𝐑𝐞𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐚 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 -《 Brothership 》[END]Where stories live. Discover now