#12

33.7K 2.9K 96
                                    

°•°•°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°

Saat ini  Melvin sedang bersenang-senang di Timezone. Theo dan Shia kadang dibuat tertawa dengan segala tingkah lucu Melvin. Melvin saat ini sedang menaiki odong-odong. Yang tentunya diawasi oleh Shia dan theo yang berada di

Krukk... Krukk

Seketika Melvin dan theo menatap kearah shia. Yaa itu tadi adalah suara perut shia. Dengan cengiran khasnya ia menatap theo.

"Hehe laper.. "

"Undaa adii cuala apa? " Tanya Melvin polos dengan memiringkan kepalanya. (Bunda tadi suara apa?)

"Euumm Melvin laper ga nak?,, bunda dah laper soalnya... Yukk udah yukk besok lagi"

"Yaaahh,, epin dahal asih penen aing nda" (Yaaahh,, Melvin padahal masih pengen main ndaa".

"Besok lagi yah, sekarang Melvin mam dulu, laper kan, bunda janji deh besok kapan kapan kesini lagi sama Melvin" Jawab shia pengertian.

Yeaahh padahal yg laper situ.. :'(

"Eumm,,,dyy ndong" Ucap Melvin kepada theo dengan merentang kan tangannya. Dengan sigap theo mengangkat Melvin kedalam pelukannya.

"Dimana"

"Hah?? "

"Makan"

"Makan?, iyaaa  ini kan kita mau makan"

"Ckk, mau makan dimana?"

"Ha.. O-ohh di restoran itu aja yukk" Tunjuk shia pada sebuah restoran gaya italia.

Sesampainya disana mereka langsung masuk ke ruang VIP. Memanggil Waiters dan memesan makanan .

°•°•°•
Seusai mereka makan akhirnya shia memutuskan untuk pulang. Karna jujur dia cape.

Dah tua:v

Mereka berjalan menuju parkiran dengan Melvin yang tertidur di gendongan theo.

"Ehhh bentar-bentar! " Ucapan spontan Shia mampu membuat theo menghentikan langkanya. Theo berbalik menatap Shia yang berada di belakang tak jauh dari dirinya.

Dapat theo lihat Shia saat ini sedang mengobrak-abrik tas selempang nya, ntah mencari apa.

"Kenapa? "

"Bentar mas,, kok ponsel aku ga ada sih" Dumelnya dengan yang masih mengobrak-abrik isi tasnya. Dengan wajah pustrasottt Shia menatap theo.

"Arghh dimana yaa"

"Besok beli" Shia yang mengerti ucapan theo membelalakkan matanya. NO!!.

Omg dia aja belum mengecek keseluruhan yang ada di ponsel Shia asli. Malah di suruh beli lagi. Itu pun ponsel yang Shia miliki sebelumnya adalah ponsel keluaran terbaru. BIG NO!.

"Ya ampun, ga usah yg itu aja masih bagus" Theo hanya mengedikkan bahu.

"Emm, kamu tunggu di mobil ya soalnya kasian Melvin, bentar aku mau ke toilet yang tdi, oke"

"Hm"

Setelah itu Theo pun berjalan menuju mobilnya dan Shia berbalik menuju toilet.

Apakah kalian bertanya-tanya kapan shia ke toilet?. Ya  Tadi saat makan ia sempat ke toilet untuk mengantar Melvin yang kebelet BAK

Kembali ke tokoh utama kita...

Shia berjalan cepat menuju toilet karna ia tak mau theo dan Melvin menunggunya lama.

Sesampainya di toilet ia segera mencari benda pipih itu dan akhirnya ketemu juga. Ia segera balik menuju parkiran dengan langkah kecilnya yang cepat.

Brukk

Shia menabrak sesuatu yang keras. Saat ia tengok ternyata ia menabrak seorang pemuda dengan barangnya yang tercecer di lantai mall.

"Eehh, maafkan aku, Aku tak sengaja tadi" Ucap Shia seraya membantu sang pemuda mengumpulkan barang pemuda itu.

"I-iya"ucap pemuda itu yang masih fokus mengumpulkan barangnya. Setelah selesai mereka berdiri barsamaan.

" Aduhh maafkan saya. Apakah barangmu ada yang rusak? "Tanyanya dengan melihat khawatir ke barang pemuda itu.

" Iya kak, tidak apa-apa, soal barang saya  emhh mungkin kalo ada yang rusak saya beli lagi,, saya juga tadi kurang hati-hati"

"Duhh, saya makin ga enak, emm gini aja  saya kasih nomor saya kekamu kalo ada yang rusak kamu bisa telfon saya Ok,mana ponsel mu" Ucap Shia. Sang pemuda pun langsung menyerahkan ponselnya dan shia langsung mengetikkan nomor nya di ponsel sang pemuda.

"Nah ini, oh ya kita belum kenalan, saya keyshia mahendra" Shia mengembalikan ponsel pemuda itu.

"Iya kak, saya Lionel Marvel W"

"Baik karna saya terburu-buru nanti kamu telfon saya saja kalo ada barangmu yang rusak ya. Permisi" Pamit shia dengan sedikit membungkukkan badannya  kemudian melanjutkan jalannya yang tertunda.

Sepeninggalan shia, lion menampilkan smirk yang membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri. Ia pun menelfon seseorang dan berkata dengan suara rendahnya.

"Done"

•°•°•°•°•°

Follow, vote, komen ^^

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang