#17

13.5K 919 63
                                    

Typo tandain🧐


®®®®®®®®

Seorang pria tua sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia mengetuk jari-jarinya di meja beberapa kali sehingga membuat suasana sekitarnya yang tadinya  suram tambah suram. Beberapa orang  yang berada disekitar pria itu pun hanya diam dan sesekali bergidik.

Pria itu beberapa kali melirik sesuatu yang berada didalam leptop nya dan bergumam tak jelas.
"Hahaha yeah sebentar lagi keluarga mu akan han-cur, bahkan anak dan cucumu juga akan terkena dampaknya, hahh aku tak sabar menantikan hal itu terjadi. "

"Yah apakah tak bisa ayah ikhlaskan kepergian-nya?, mereka tak bersalah yah!,apa kau sudah gi-"

Braakk

"DIAM!. Aku tak menyuruhmu bicara anak sialan!, kau hanya perlu menjalankan tugas yang sudah kuberi dan jangan pernah mencampuri urusanku." Ujar pria tua itu marah.

Sang pemuda pun hanya menghelakan nafasnya kasar. Antara gugup dan muak dengan semua yang telah ia lakukan selama ini.

"Sekarang kau pergi! , dan panggil kembaranmu kemari!,dan kalian semua hush hush" Ucapnya melambaikan tangannya abai.

"Hufft baik yah" Ia dan para bawahan ayahnya pun segera keluar dari ruangan itu.

Beberapa menit kemudian

Brak!

"KAU!! "

"Apa?, kenapa aku disuruh kemari " Tanya pemuda yang baru saja membuka pintu dengan brutal.

Dengan muka merah padam pria tua itu berusaha mengontrol emosinya yang tersulut akibat anak kurang ajar nya yang sayangnya anak kandung nya sendiri.

(Nya nya nya)

"Apa langkahmu selanjutnya? "

"Apa?, kenapa kau tanya kepada ku?, *pak tua ini lucu sekali* heii pak tua aku hanya mengerjakan apa yang kau suruh, dan aku mendapatkan apa yang ku mau. Lalu kenapa kau malah menannyaiku apa yang akan aku lakukan, ck dasar!. "

"KAUU!!!, DASAR ANAK BIADAP, KAU SAMA SAJA SEPERTI SODARA MU ITU!, KELUAR DARI SINI! " Ujarnya marah

"Cihh, aku tak sudi disama-samakan dengan nya. Dengar ya Tuan Derwangga Wiarta sadarlah, heii kau ini sudah tua! Sudah bau tanah masih saja ingin membalas kan dendam tak berdasar mu kepada mantan sahabatmu itu, yah terserah kau lah aku tak peduli"

Lalu kenapa ia memanggilku, ck dasar pak tua gaje* bati  pemuda itu.

Blamm!

"Dasar anak biadap" Ujar Derwangga lirih menatap  sendu sebuah bingkai yang berada di atas mejanya.

®®®®®®®

Hari ini adalah hari dimana Melvin ulang tahun yang ke-3. Walaupun hanya tetangga dan keluarga yang menghadiri acara tersebut, tapi itu sudah cukup ramai.

Acara diadakan di taman samping mansion. Dengan tema yang dipilih oleh Shia, alam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang