#13

26.7K 1.9K 40
                                    

🐣🐣🐣🐣

Sepulang nya mereka dari mall kini mereka sudah berada di kamar masing-masing. Shia saat ini sedang mengotak-atik handphone milik Shia asli.

(ini theo sama shia kamarnya masih pisah yaa!)

" gila gila masa di sini ga ada isinya apa-apa sih!, cma foto-foto Ga jelas sama apalah ini,ck! "Gerutunya dengan membanting dirinya ke kasur.

" Arghh klo kaya gini, gimana bisa cari tau sesuatu yang menyangkut Shia asli!, ck mana gue gak tau tentang alur cerita ini kek mana!, awas aja gue tampol penulisnya klo gue dah keluar dari sini! "

Shia terus berguling-guling di atas queen size nya sambil terus menggerutu kesal. Sampai ia tak manyadari bahwa ada bayangan hitam besar yang berada di sudut kamar dekat lemarinya.

Dug!

Seketika Shia berhenti dari aktivitas tak berfaedah nya. Ia meneliti setiap inci kamarnya.

"Kok gue agak mrinding yee, padahal masi sore " Gumamnya dengan mengusap tengkuk lehernya. Ia bangun dari kasurnya kemudian berjalan ke arah suara benda jatuh tadi.

Shia melihat buku biru tua agak usang tergeletak di depan lemarinya. Tangannya kemudian mengambil buku itu, Shia membolak-balikan buku itu kemudian menepuk nya agar debunya berkurang.

Hachim!

"Buku apa nih!?, kok gue baru tau ada ni buku? "

"Eee~ tau deh ntar aja gue liat isinya, sekarang waktunya bangunin Melvin"

Shia menaruh buku itu ke nakas kemudian ia berjalan menuju kamar Melvin.

Sesampainya didepan kamar Melvin, ia mengetuk pelan pintunya dan langsung masuk kedalam kamar. Dapat ia lihat kamar Melvin bernuansa kartun Avenger. Dan banyak mainan lainnya.

Meskipun dulu Melvin sangat kekurangan kasih sayang, namun semua kebutuhan Melvin selalu tercukupi. Setiap pulang dari luar kota/negri pasti Theo akan membelikan mainan mahal untuk putranya, namun yaa ia tak menunjukkan bahwa ialah yang memberikan barang tersebut. Ia akan menyuruh asisten pribadi, rian untuk membawa mainan itu kekamar Melvin.

"Melvin.. Bangun sayang, udah sore nih" Ucap Lembut Shia dengan mengusap kepala Melvin.

Eeeungghh..
"Acih antuk undaaa~" Rengek Melvin yang berusaha mencari kenyamanan pada tangan sangat bunda.

"E Em no baby, ini udah sore...tadi kan belum makan. Sekarang bangun yaa.. "

"Umm iaaa"

🐣🐣🐣🐣

Beberapa bulan kemudian~~

(Dina menggantungkan cerita ini..)

Hari ini adalah satu hari sebelum ulang tahun ke 3 tahun Melvin. Rencananya Shia dan Theo akan merayakannya kecil-kecilan mungkin hanya tetangga dan keluarga besar mereka.

Btw, buku yang kemarin Shia temukan di kamar adalah buku yang berisi tentang alur cerita sesungguhnya dari novel online yang dibacakan oleh sahabat, Aira.

Entah bagaimana Shia pun tak tahu kenapa ada buku itu di dunia ini. Mungkin buku ajaib :v. Yang terpenting ia kini sudah mengetahui tentang alur sebenarnya.

Yang jika Shia a.k.a Aulia telaah lebih dalam alur itu bahwa yang sebenarnya terjadi adalah bukan Shia asli yang tidak mau mengurus Theo dan Melvin, bukan. Ia hanya diancam oleh seseorang yang jika ia tak menuruti apa yang orang itu katakan, maka nyawa Ayahnya yang menjadi taruhanya.

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang