Chapter 4. Keturunan terakhir Klan Reinheart

4 2 0
                                    


***
Cuaca musim panas di kota Grendfield memang cukup ekstrim. Selain lebih lama, suhu udara juga bisa mencapai suhu 45 derajat di siang hari. Xander mengerutu terus-menerus, dia sangat kesal karena toko Brown's Gallery milik pak tua Horrison Brown harus tutup lebih awal. Tuan Brown menyuruhnya menyelesaikan tugasnya dua jam lebih awal dari biasanya. Tuan brown akan menghadiri acara perjamuan di kota tetangga.

Xander tak bisa meyakinkan tuan Brown agar dia bisa tetap di toko selama dia pergi sehingga dia bisa tinggal lebih lama di Brown's Gallery. Terpaksa Xander harus pulang lebih awal ke rumah. Bukan masalah pulang kerumah yang dia permasalahkan, jalan yang menuju ke rumahnya harus melewati gang kematian.

Gang kematian sebenarnya hanya jalanan kompleks biasa, hanya saja, gang itu pada saat liburan seperti ini akan di isi dengan anak-anak berandal yang suka memalak siapa saja yang lewat. Kelompok anak berandalan itu sebenarnya sangat meresahkan warga kota Grenfield. Hanya saja, ketua kelompok itu adalah James Hortway, anak George Hortway yang merupakan Deputi di kota Grendfield. Seorang yang memiliki pengaruh besar sehingga tak ada seorang pun yang berani untuk menegur James dan kawan-kawan.

James yang bersekolah di luar kota, akan selalu pulang jika liburan musim panas. James memiliki seorang sahabat yang lebih tepat dikatakan pengawal bernama Dave, tubuh Dave sangat besar dibanding remaja seusianya dan sering memukul warga yang lewat khususnya remaja dan anak-anak. Selain itu, Dave juga dikenal sebagai petinju bawah tanah usia remaja.

Seandainya ada jalan memutar, Xander pasti akan melalui jalan itu. Tetapi, untuk mencapai rumahnya, jalan itu adalah jalan terdekat, kecuali jika dia ingin melalui pinggiran barat kota. Xander menggeleng cepat, dia tak ingin melalui jalan pinggir barat kota, jalan itu penuh dengan semak dan berada dekat dengan hutan terlarang.

Menurut warga kota Grendfield, di dalam hutan terlarang terdapat banyak mahluk menyeramkan. Pernah ada warga yang mencari kayu bakar di hutan melihat ada makhluk setinggi empat meter berkepala tiga dengan tangan enam buah. Entah benar atau tidak, yang jelas tak ada lagi warga yang berani memasuki hutan terlarang itu.

Sepanjang perjalanan pulang, Xander terus berpikir tentang kemungkinan yang terjadi ketika ia bertemu dengan gerombolan pengacau itu. Tanpa disadarinya, seekor kucing berwarna jingga mengikuti gerak-geriknya sejak tadi.

Xander berjalan dengan cepat, beberapa blok lagi dia akan sampai di gang kematian. Dia berharap para anak berandal itu sedang tidak ada di sana saat dia akan lewat. Malangnya, doa Xander tidak terkabul. Seseorang dari anak berandal itu melihatnya sebelum dapat berbalik untuk pergi. Saat akan pergi seorang anak bertubuh tinggi besar menunjuk kearahnya.

Anak lelaki itu beserta dua temannya dengan cepat berlari dan meringkus Xander dengan cepat.
Dua orang memiting lengannya ke belakang sedangkan anak yang bertubuh besar melayangkan tinjunya ke ulu hati Xander karena mencoba melawan.

"Berhenti, Dave! Kau akan membunuhnya." Seseorang remaja lelaki bertubuh lebih kecil dari semua remaja di tempat itu terdengar memberikan perintah. Remaja lelaki yang disapa Dave segera menurunkan tinjunya.

"Halo, Xander! Kau tau peraturannya jika melewati gang ini, bukan?"

"Jalan ini bukan milikmu, James! Aku tak pernah meras harus memberikan apapun jika harus melewati jalan umum," ujar Xander. Remaja lelaki yang bernama James itu tersenyum sinis mendengar ucapan Xander.

"Ternyata kau memiliki nyali yang hebat juga rupanya!" James memberikan isyarat kepada Dave.

Dave kemudian melanyangkan tinjunya tepat ke arah wajah Xander yang tepat mengenai rahang kiri. Hook kiri Dave kemudian menyusul mengenai ulu hati Xander.

Tubuh Xander kemudian jatuh ke tanah, kedua kakinya tertekuk, dia memegang perutnya yang terasa sakit. Beberapa anak yang mengelilingi mereka terdengar tertawa dan menikmati pertunjukkan itu.

Heart of Reinheart (The Galatyn Sword)~(SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now