left me behind with an angel

6.7K 329 13
                                    

jaemin × renjun

angst
male pregnant
open ending
very short

Suara pintu terbuka menggema di sebuah apartemen mewah itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara pintu terbuka menggema di sebuah apartemen mewah itu. Seorang lelaki manis itu yang membukanya, sembari melepas sepatunya dengan terburu-buru.

“Jaemin!” seru lelaki manis itu.

Senyuman lebar terpantri pada wajah cantik itu. Tangan kanannya memegang sebuah surat yang selalu ia pegang erat erat.

Lelaki manis itu terlihat sangat bahagia, sampai sampai ia hampir terjatuh karna berlari memasuki ruang keluarga apartemen itu dengan tidak sabar.

“Jaeminie!! Kau dimana?” teriak lelaki itu, memanggil seseorang yang tidak tahu keberadaannya dimana.

Lelaki yang berbadan mungil bernama Renjun itu, terus berjalan mengelilingi apartemen yang ia tinggali dengan suaminya itu. Terus menerus mencari suaminya yang dipanggil Jaemin, senyumannya pun belum juga luntur.

“Jaemin kau didalam?”

“Nana?” Renjun mengintip kedalam ruang kerja suaminya yang ternyata kosong tidak ada apa apa. ia menghela nafas pelan, Renjun mulai memasuki ruangan tersebut.

“Jaemin.. kau dimana..” gumam Renjun, ia melirik sekitar ruang kerja suaminya itu yang  terlihat lebih kosong dari biasanya. Alisnya menukik bingung saat berkas berkas yang biasanya menumpuk hilang, bahkan buku buku yang di tumpuk di rak buku itu beberapa hilang.

“Jaemin?” tidak tahu kenapa, tiba-tiba ada perasaan yang tidak mengenakkan yang hinggap pada dirinya.

Renjun langsung berlari kedalam ke kamar mereka berdua, ia sudah mengecek kamarnya tetapi tetap kosong. Tangan kirinya membuka lemari baju suaminya itu dengan cepat.

Dan disitulah Renjun terkejut sebesar-besarnya. Lemari suaminya kosong, benar benar kosong, tidak ada yang tersisa.

Kedua mata cantik itu membulat, Renjun terkesiap, kakinya sudah lemas seperti jelly. Surat yang tadi ia pegang itu terjatuh.

Renjun terdiam ditempatnya, menatap lemari itu dengan kosong.

Perasaan bahagia yang tadi terus meluap-luap hilang dengan sekejap.

Pandangannya perlahan mengabur, air mata pun terjatuh. Hatinya hancur berkeping-keping, rasa cinta pada suaminya seperti telah bertepuk sebelah tangan. Mungkin selama ini Jaemin memang hanya bersandiwara.


“Aku menyuruh mu untuk menikah agar kau segera memiliki keturunan! Bukan untuk hanya bermain main!”

“Ibu! Jaga perkataan ibu!”

“Seharusnya Ibu menjodohkan mu saja dengan anak teman ibu! Dia memiliki rahim yang sangat subur dan pasti dia akan segera mengandung anakmu!”

“Aku tidak akan mau bersama perempuan murahan! Biarkanlah Renjun, dia butuh waktu yang lama!”

“Tidak ada gunanya menunggu, mungkin rahimnya sudah tidak berguna karna sudah keguguran!”

“Ibu!!”

Suara kedua orang itu begitu lantang. Anak dan ibu itu terus berdebat tidak henti, hanya karena soal anak.

Renjun yang sedari tadi tidak sengaja mendengar harus menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan isak tangisnya.

Ia bersyukur Jaemin masih ingin bersamanya dan terus mengatakan dia tidak akan memutuskan hubungannya dengan Renjun.

Saat terdengar suara bantingan dari sana, Renjun sedikit berjengit dan langsung lari dari sana, tidak mau dirinya ketahuan mendengar percakapan antara Jaemin dan ibunya.

Memang sudah 2 tahun mereka menikah tapi belum saja ada keberadaan bayi mungil di dalan perut Renjun, mereka terus berusaha, tetapi selalu tidak berbuat hasil.

Dan juga keguguran? ya Renjun memang pernah keguguran, ia adalah korban memperkosaan saat ia masih 16 tahun. Saat itu ia keguguran karna terjatuh dari tangga saat ia ingin pergi ke toilet dari lantai atas sekolah.

Bayangan saat ia di perkosa masih saja menghantuinya, mungkin itu kenapa ia masih belum bisa mengandung.

Tetapi tetap saja, apa yang diucapkan ibunya Jaemin sangat menyakitkan. Kalimat kalimat itu melukai hatinya.

Tapi Renjun tahu, Jaemin tidak akan meninggalkan nya. Tidak akan pernah.

“Jaemin ah, kenapa kau tega meninggalkan aku..” kedua tangannya memeluk perutnya, seluruh badannya bergetar hebat. Kedua kakinya sudah melemah, lututnya itu bertumpu pada lantai.

Lama kelamaan, badan ringkih itu sepenuhnya jatuh tidak berdaya. Renjun pingsan, karena tidak bisa menahan pusingnya kepala.

Kamar bernuansa putih dan cream yang terlihat sangat nyaman itu tidak lagi hangat. Dingin, dingin seperti hati Renjun yang sudah tidak ada lagi yang menghangatkan nya.

Surat yang tergeletak itu, bertanda bahwa tumbuh nya cinta dalam perut Renjun.

Surat yang tergeletak itu, bertanda bahwa tumbuh nya cinta dalam perut Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

maaf dengan oneshot yang sangat pendek dan gak jelas ini hshahha..
aku pernah kepikiran sih bikin series dari oneshot ini tapi gimana ya hehe
pasti susah.. tapi kalo ada yang mau ngambil oneshot ini untuk cerita kalian nggak apa apa kok🤩

chapter ini cuman buat selingan karna abis ini aku bakal upload hyuckren lagi, hehehe

éclatant - renjun haremWhere stories live. Discover now